POV Altair
" Adhara ingat ya harus sopan ".
" Bisa diam dan gak berisik " jawab dengan kesal.
Terlihat Adhara menghela nafas.
" Kamu gugup ? ".
" Walau bagiku ini pernikahan yang tak ku inginkan tetap pasti gugup lah aku gak mau buat kamu malu sama atasan mu " jawabnya.
Ternyata dia masih memikirkan martabatku.
" Izin komandan menghadap " ucapku.
" Silahkan duduk ".
Bisiknya.
" Ini ayahnya Niken kan ? ".
" Ya, jangan bicara lagi ".
" Kan cuma tanya " ucapnya.
Komandan pun melihat kelengkapan berkas kami.
" Sudah lengkap ya, baik silahkan memperkenalkan diri, singkat buat calon Lettu. Altair ".
Dalam hatiku berbicara
" Aduh lupa lagi ngajarin dia cara menjawabnya. Giaman nih " seketika aku sedikit cemas.
" Siap Pak, mohon izin memperkenalkan diri nama saya Assyifa Nazwa Adhara kelahiran 5 Oktober 1996, agama islam, pekerjaan wiraswasta, pendidikan terakhir SMA ".
" Silahkan perkenalkan calonnya mbak Adhara ".
" Izin, nama calon suami Lettu. INF. Altair Ardhana Bimantara, NRP : 306776, pangkat/ Corps : Letnan Satu. INF, Jabatan : Ajudan Komandan Batalyon, pendidikan terakhir : Akademi Militer ".
" Wah hafal ya, sudah tau gaji dan tunjangan suami, silahkan jabarkan ".
" Siap sudah ".
Ternyata dia mengetauhi tata cara bertanya atau mengulang pertanyaan hingga menjawabnya. Awalnya sempat khawatir karna lupa mengajarinya.
" Mbaknya kenal sama Lettu. Altair dimana ? " tanya komandan.
Kami berdua pun terdiam. Ibu komandan lalu melihat kami berdua.
" Dimana mbak ? " tanya ibu komandan.
" Izin bu, kami di jodohkan ".
Sumpah ini orang polos banget apa gak mau bohong dikit apa ya. Komandan dan ibu komandan tertawa.
" Memang ajudan saya ini kalau gak di jodohkan gak bakal melirik wanita mungkin bisa gak nikah-nikah " ujar Komandan.
Melihatnya menahan tawa, aduh bisa di bongkar semua ini.
" Karna ini di jodohkan apa mbak sudah mengenal kepribadian Lettu. Altair ".
" Izin bu, baru mengenal sedikit ".
" Kalau memang baru sedikit, apa yang membuat mbak Adhara yakin untuk menikah ".
Semoga ia tak menyampaikan semuanya.
" Izin bu, kami memang di jodohkan tapi bagi saya ini mungkin takdir kami. Yang membuat saya yakin karna mas Altair bisa membuat hati kakek dan Opa saya yakin bahwa mas Altair bisa menjaga dan menjadi imam yang baik buat saya ".
Tak menyangka wanita yang dulu selalu berbicara keras, selalu membentak ketika dia berbicara. Namun kini Adhara memperlihatkan sifat aslinya seperti yang di ceritakan Kyai Komar.
Sudah terlihat dari awal pertemuan dia wanita yang cerdas dari tadi berbicara dengan Komandan dan Ibu Komandan begitu halus, tegas, tutur bahasa yang baik.
Komandan menyodorkan tangan.
" Selamat, semoga lancar sampai pernikahan " ucap komandan.
" Siap Komandan " ucapku.
" Selamat ya mbak, semoga lancar sampai pernikahan. Dan selamat akan menjadi bagian anggota persit kartika chandra kirana dan warga di batalyon ini ".
" Siap, Terima Kasih Bu ".
Akhirnya kami sudah melewati serangkaian yang begitu panjang dalam proses pengajuan. Memang bagiku ini sama dengan waktu tes masuk Akmil.
Kami keluar dari ruang komandan.
" Lah kamu kok keluar, bukannya kalau ajudan harus ada sama komandan ? " tanyanya.
" Karna hari ini saya pengajuan jadi dibebas tugaskan dari komandan dan sudah ada yang menggantikan sementara. Memang kenapa ? ".
" Ya gak papa ".
" Akrab juga sama ibu komandan ? ".
" Niken kan sahabatku ".
" Bukannya gak punya sahabat dan hanya punya musuh " ejekku.
Tapi dia langsung meninggalkan ku, apa dia marah ?
Assalamualaikum
Selamat membaca
Jangan lupa vote, komen, dan share
Terima kasih

KAMU SEDANG MEMBACA
Penyatuan Takdir Tuhan
RomanceDua insan yang bertemu tak sengaja diawali dengan kebencian akankah mereka dapat mempertahankan cinta mereka ? Altair beprofesi sebagai seorang tentara Angkatan Darat. Sholeh, pintar, bijak, berparas rupawan membuat kaum hawa tertarik dengannya. " A...