Ke-75

624 19 0
                                        

Setelah beberapa bulan dari kelulusan Adhara, kini keluarga kecil mereka tinggal di rumah dinas sederhana namun sangat begitu nyaman.

Bersama para istri tentara lainnya Adhara tengah sibuk mempersiapkan acara amal bakti Persit.

" Nyonya Altair nanti di koordinir untuk bagian acara " perintah ketua umum persit.

Kegiatan yang begitu padat akhirnya selesai. Walau acara dilaksanakan 2 minggu lagi namun kehebohan dan keriwehan sudah dirasakan.

Sambil berjalan, Adhara dan Diana yang merupakan istri Kapten. Rais pun berbincang-bincang.

" Mbak, apa tidak masalah anggota persit baru dilibatkan sekarang ? " tanya Adhara yang ragu.

" Tidak kok dek, siap tidak siap itu sudah konsekuensinya jadi ibu persit. Istri tentara juga harus siap dimana pun dan kapanpun ".

" Baik mbak, makasi ya mbak udah bantu aku. Hehehe padahal kita baru kenal tapi mbak baik banget sama Adhara ".

" Lebay ah, oh ya beli bakso di depan yuk. Toh mumpung masih ashar, mbak yang traktir deh ".

" Wahhh jadi makin gak enak aku nih ".

Tiba di tempat bakso mereka saling berbicara.

" Jadi kamu sama Lettu. Altair itu di jodohkan ? aku kira udah pacaran lama gitu ".

" Ya mbak aku di jodohkan ".

Respon Diana begitu mengejutkan, dia tertawa seakan-akan meledek.

" Hahahahaha.... hahahhaha " tawa Diana.

Adhara hanya diam melihat Diana tertawa tanpa henti. Namun tiba-tiba Diana menghentikan tawanya.

" Kita sama kok " ucap Diana.

Respon kaget terlihat di raut wajah Adhara. Seakan tak percaya apa yang di katakan Diana.

" Ya aku juga sama kayak kamu, dijodohin ".

Hendak tertawa namun niat Adhara langsung diurungkan.

" Pasti mau ngetawain aku ya. Santai aja kalau mau ketawa, ya ketawa aja. Maaf ya responku gitu soalnya ya kan kita senasib gitu ".

" Ah...enggak kok mbak. Tapi kok mbak bisa di jodohkan ? ".

" Ceritanya sih panjang banget. Aku itu sebenarnya anak tentara, Ayahku komandan di Lanud Surabaya. Jangan bilang siapa-siapa ya. Dan aku sekarang jadi anak tunggal. Sebenarnya sih aku punya kakak laki-laki dia juga tentara AD tapi beliau gugur dalam tugas di Aceh ".

" Aku turut berbela sungkawa ya mbak " ucap Adhara.

" Ya santai aja itu sudah takdirnya dan aku juga udah ikhlas. Oh ya aku lanjut ya ceritaku, singkatnya kenapa aku dijodohkan sama mas Aris itu karna permintaan almarhum kakakku. Sebelum kakakku meninggal dia minta mas Aris nikahin aku. Kakakku dan mas Aris itu satu letting mereka tuh deket banget ".

" Sampai akhirnya ya kita menikah dan mungkin kamu ngerasain lah pastinya asing gitu kan. Aku sama mas Aris pun selama 2 tahun menikah tuh gak saling tegur sapa gitu kalau di rumah dan kayak hidup sendiri-sendiri tapi dengan atap yang sama. Hampir juga sih mau cerai dan alhamdulillahnya sih sekarang masih bertahan ".

"  Hah 2 tahun mbak kayak gitu ? aku kira aku paling lama ".

" Yap karna di posisi itu kita berdua maaih saling egois ".

" Terus apa yang akhirnya membuat mbak sama Kapten. Aris saling mencintai ? ".

" Aku mengakui kalau aku suka dengan mas Aris itu pun sebelum kami menikah. Tapi yang buat kami gak saling bicara itu ya dimana satu sisi mas Aris masih sama mantannya yang pas itu dia ngalami kecelakaan. Jadinya mas Aris harus ngerawat. Singkat ceritanya aku beranikan diri ke rumah orang tuaku dan mertua. Disitu keluarga sudah mengizinkan aku untuk cerai tapi entah mengapa mas Aris tahu-tahu gak mau cerai ".

" Berat pasti ya mbak kalau namanya pisah ".

" Berat banget, tapi disitu aku bersyukur jadi tahu kalau mas Aris juga sayang sama aku dek ".

Setelah curhat yang begitu panjang kami pulang ke rumah masing-masing.

" Mas lagi cari apa ? " tanyaku.

" Oh sudah pulang dek. Ini mas cari beberapa berkas ".

" Bentar aku bantu ya ".

Setelah berkas itu semua ditemukan, Adhara dan Altair pun bersiap melaksankan sholat magrib.

Di meja makam sudah tertata lauk pauk yang cukup untuk mereka berdua.

" Oh ya mas tadi adek di traktir sama mbak Diana makan bakso ".

" Mbak Diana emang gitu dek baik banget kalau traktir orang ".

" Mas tahu gak, ah gak jadi deh ".

" Jangan gosip loh ".

" Enggak kok ".

" Ya udah tahu apa ? ".

" Ternyata mbak Diana sama Kapten. Aris itu di jodohin ya sama kakaknya mbak Diana ".

" Ya mas juga tahu dek. Karna dulu bang Aris selalu curhat ke mas ".

" Cerita mereka hampir sama ya sama kita. Tapi mereka juga hebat bisa melalui bersama ".

" Itulah dek kalau udah berjodoh mau diterpa aingin, ombak atau apapun gak bakal ada yang bisa misahin kecuali maut ".

" Masookk pak eko....hahaha ".

Setelah selesai makan mereka berdua pun duduk santai di ruang tamu. Suatu hal mengingatkan Adhara.

" Mas aku lupa, Mbak Winda istrinya Serka. Budi udah lahir. Besok kita jenguk yuk ".

" Udah beli hadiah buat mereka ? ".

" Hehehe belum ".

Alrair pun menyuruh Adhara siap-siap. Mereka berdua pun jalan ke Mall untuk membeli perlengkapan bayi. Sesampainya di mother care tempat perlengkapan bayi.

" Permisi mbak ada yang bisa dibantu ? " tanya pegawai.

" Mbak baju satu set untuk new born sampai umur 1 tahun dimana ya ".

Adhara asik memelih-milih. Altair hanya mengikuti istrinya saja yang tengah asih ini.

" Mas lucu banget ya, hehehe kalau nanti kita baby beli ini yuk. Jadi pas baru lahir pakai baju tengkorak ini...hahaha " tawa Adhara.

" Waduh dek ya kali pakai baju ini ".

Mereka berdua asik berhayal selesai belanja mereka pun mampir ke toko lainnya.

" Gak nyangka juga mas baju gini aja habis 800K maafkan aku suamiku " ucap lucu Adhara.

" Udah gak papa dek niat kita kan baik untuk kasih hadiah ke Serka. Budi ".

" Makasi suamiku yang ganteng, carzy rich, sholeh dan baik ini ".

Penyatuan Takdir TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang