Hari pernikahan tinggal 24 jam lagi, masih belum ada kelanjutan mengenai kejutan perjanjian pernikahan itu.
" Mas ini ada paket " Ucap ibu.
" Makasi bu ".
Terlihat pengirim bernama Naga, jelas ini mungkin kejutan darinya. Terbungkus oleh amplop dengan rapi.
SURAT PERJANJIAN PERNIKAHAN
Sebelum pernikahan ini berlangsung tertanggal 5 Januari 2019 surat perjanjian ini sudah berlangsung. Dibuatnya surat perjanjian pernikahan dalam kondisi sesadar mungkin tanpa ada paksaan serta bukan keuntungan sepihak. Pembuatan surat perjanjian pernikahan ini dilakukan oleh saya sendiri Assyifa Nazwa Adhara. Isi perjanjian pernikahan :
1. Pernikahan akan berlangsung dalam waktu yang tidak di tentukan dalam arti setelah Opa Frendoe Omar sembuh dari penyakit stroke makan pernikahan dalam waktu tersebut dinyatakan berakhir serta bila terjadi sesuatu pada Opa (Meninggal) maka pernikahan pun berakhir.
2. Selama menikah tidak satu kamar, tidak mengurusi hal pribadi satu sama lain, hidup dengan masing-masing.
3. Tidak akan memiliki keturunan baik dipaksa orang tua atau lainnya.
4. Saya tetap akan berprilaku sebagai istri tentara (Persit) saat di luar saja.
Dengan ini surat perjanjian pernikahan.
Materai 6000 kanan dan kiri, yang telah di tanda tangani oleh Adhara.
Seketika aku lemas, apa yang akan ku perbuat. Membaca surat selanjutnya.
" Assalamualaikum. Sudah baca surat perjanjiannya kan, aku harap kamu sudah membacanya. Gak akan basa-basi, waktu mu masih ada 20 jam untuk menghindar dari perjanjian itu. Mending lupakan saja pernikahan ini dan kamu mencari wanita yang lebih bisa menerima kamu dan dalam pernikahanmu gak ada yang namanya perjanjian. Bila kau membatalkan pernikahan ini saya yakin kamu tidak akan menyesal. Keputusan sekarang ada ditanganmu, pergi atau terus ".
Apa yang harus ku perbuat. Sisilain marah atas tindakannya yang seperti mempermainkan pernikahan, sisilain ya pasti seperti ini terjadi karna apa Adhara belum menerima ku, dan sisi lain jika membatalkan pernikahan ini pasti orang tua, kyai, dan opa sangat sedih dan mungkin ini bisa membuat Opa semakin memburuk tapi disisi lain apakah aku siap menjalani hari dengan pernikahan bersama perjanjian itu.
Ucapannya memang sekarang menjadi kenyataan. Terus melihat waktu yang semakin berkurang, keputusan yang benar-benar berat.
Malam hari pun tiba, dari isya hingga waktu menunjukkan pukul 00.00 pun masih di masjid.
" Ya allah hamba benar-benar bingung, apa yang harus hamba lakukan. Apa hamba harus meninggalkan pernikahan ini, apa hamba tetap menikah walaupun pernikahan ini baginya seperti permainan ".
Setiap akhir sujud air mata menetes. Namun dalam sujud sholat terakhir ada seseorang yang sedang sholat di sampingku.
" Bang Fathur ".
" Ngapain kok belum pulang, aku nungguin kamu dari isya di rumah gak balik-balik ".
" Gak papa bang ".
" Cerita aja, apa masih ragu ".
Diam dan menunduk.
" Kamu ini udah aku anggap adik lah, gak perlu kamu cerita aku udah tau pasti ada keraguan dalam hati mu. Ini terserah mau nasehatnya di pakai atau enggak yang jelas kalau memang ini takdir tuhan yang diberikan ya sudah ikhlas aja karna apa kalau kamu jalani dengan ikhlas kamu gak bakal ngeluh, bertanya hingga mengadu kepada Allah prihal nasip mu sebab jika ikhlas tidak ada pertanyaan itu pada Allah. Intinya sekarang renungkan tentang Ikhlas karna waktumu sudah tinggal menghitung jam saja. Apapun keputusanmu nanti insyaallah abang selalu dukung ".
Assalamualaikum
Selamat membaca
Jangan lupa vote, komen dan share

KAMU SEDANG MEMBACA
Penyatuan Takdir Tuhan
RomanceDua insan yang bertemu tak sengaja diawali dengan kebencian akankah mereka dapat mempertahankan cinta mereka ? Altair beprofesi sebagai seorang tentara Angkatan Darat. Sholeh, pintar, bijak, berparas rupawan membuat kaum hawa tertarik dengannya. " A...