Ke-8

324 22 0
                                        

Pov Altair - Keesokan harinya.

" Selamat pagi Sertu. Aji " sapaku.

Dia merupakan prajurit dibatalyon ini yang mengemban tugas membantu mengantar komandan pada saat tugas ataupun menjalani kunjungan keluar batalyon.

" Selamat pagi bang ". Jawabnya.

Menjelaskan beberapa kegiatan di luar kepada Sertu. Aji, Komandan pun keluar.

" Tolong Letda. Altair antarkan anak saya ke rumah sakit dia harus masuk pagi " minta Komandan.

Aku pun mengiyakan atas tugas yang diberikan komandan.

" Wih dapat lampu hijau nih bang " ejek Sertu. Aji.

" Hemm jangan buat marah ya di pagi hari " nada kesal.

Niken pun datang, dia itu seorang dokter. Ya memang ia memiliki paras yang cantik dan mengenakan hijab membuat hampir semua para prjurit laki-laki yang masih bujangan menyukainya.

Sepanjang perjalanan hanya diam, kenal tapi tak membuatku akrab dengannya. Niken ini anak tunggal.

" Niken apa saya boleh tanya ? " tanyaku.

Ia pun menatapku. Mungkin aneh baginya karna kami pun tak pernah bicara selama aku menjadi ajudan ayahnya.

" Ya ada apa ? " tanyanya.

" Niken kenal sama wanita yang tadi malam itu? ".

" Kenal, Namanya Adhara. Kami sahabatan dari waktu kelas 11 SMA dan sama-sama kuliah kedokteran tapi waktu semester 4 Adhara berhenti kuliah padahal dia anak yang pintar. Memang kita sahabatan tapi dalam sekejap ia memutuskan persahabatan ini. 4 tahun kita berpisah ".

Niken pun menceritakan semuanya tentang persahabatan mereka.

" Aslinya dia baik tapi yang terjadi kepadanya tidak banyak yang tau, padahal dulu selalu ngelindungi aku disekolah soalnya jago bela diri dan aku pun belajar mengenakan hijab darinya tapi semua berubah setelah kejadian itu ".

" Kejadian apa ? " tanyaku.

" Aku gak tau pasti apa itu benar, tapi aku yakin dia orang baik. Sebenarnya dia itu anak dari seorang Ustadz dan kakek mempunyai pesantren disini".

" Hah anak Ustadz " kaget.

" Ya dia itu anak ustadz tapi kepribadiannya sekarang yang membuatnya beda ".

" Apa kamu benci sama dia ".

" Benci ? buat apa aku harus benci sama dia. Mungkin wajahnya memang Adhara tapi hatinya orang lain, aku yakin sahabatku akan kembali hanya waktu yang akan menjawab ".

Batalyon

Berangkat menuju pesantren. Kegiatan berjalan dengan lancar sambil makan mencoba mencari tau tentang Adhara di foto keluarga.

Wajahnya tak ada disana, semakin bingung apa dia memang cucu dari Kyai Komar.

" Altair " panggil Kyai Komar.

" Ya, Kyai ".

" Malam sabtu apa sibuk ? ".

" Sebelumnya maaf Kyai, hari itu ada tugas bersama komandan dinas luar kalau malam minggu insyaallah bisa Kyai ".

" Utamakan yang menjadi tugasmu dulu, kalau malam minggu bisa kamu kerumah ya ada yang Kyai bicarakan ".

" Baik Kyai ".

Dalam barak aku memejamkan mata tanpa tersadar aku pun tertidur.

Jangan pernah bertemu saya lagi.

" Astaghfirullah, cuma mimpi " terbangun dari tidur.

Kenapa wanita itu datang lagi, kenapa ia hadir dalam mimpiku.

Assalamualaikum
Selamat membaca
Like, share, dan komen
Sehat dan bahagia selalu🥰

Penyatuan Takdir TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang