Hari ini ada kegiatan penyuluhan yang diberikan oleh ibu Kartika Chandra Kirana terkait kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar. Penyuluhan ini dilakukan di wilayah kompleks Batalyon, pasar, wisata alam, dll sebagainya.
Adhara ditunjuk sebagai panitia kegiatan sosialisasi ini. Walau kuliah sedikit padat namun tak menyurutkan semangat dalam berpartisipasi kegiatan persit.
" Nyonya Altair, ini daftar pasar yang akan dikunjungi " Nyonya Agus.
Melihat semua daftar pasar.
" Ngapain aku baca ya kan semua dulu daerah kekuasaanku " batin Adhara.
Mengunjungi beberapa pasar yang sudah direncanakan. Bersama rombongan ibu-ibu persit lainnya menuju lokasi yang sudah ditentukan.
" Mari bu komandan " ucap Adhara.
Beberapa ibu petinggi persit berjalan didepan, para pedagang dan pembeli pun sangat antusias hingga mengajak berfoto bersama. Keberadaan Adhara mereka mengenali.
" Bos Naga " membungkukkan badan.
" Mati aku " batin ku.
Ibu-ibu persit langsung menoleh Adhara tak mungkin juga semua warga pasar tak mengenali Adhara. Beberapa mantan anak buah Adhara pun langsung menyapa Adhara. Kegiatan pun di mulai. Adhara langsung memposisikan paling belakang.
" Jefri " panggil Adhara pada anak buahnya.
" Bos apa kabar ? " sambut dengan bahagia.
" Baik, aku punya tugas untukmu ".
" Siap bos naga ".
" Sekarang kamu telpon ke pasar A,B,C,D saat aku tiba disana jangan ada yang menyapa ku dengan bos naga ".
" Kenapa bos, kami gak akan bisa melakukan itu. Walau bos naga sudah tidak mau menjadi bos kami sampai kapanpun bos naga itu pemimpin kami".
" Aku bilang jangan panggil bos naga, ini perintah. Cepat kasih tau preman pasar lainnya. Sampai ada yang panggil aku dengan bos naga nyawamu yang jadi taruhan, paham " tatapan tajam.
" Ba..ba..baik bos " ketakutan.
Setelah selesai mendatangi pasar selanjutnya. Untungnya tak ada yang memanggil Adhara dengan sebutan bos Naga namun mereka hanya lewat kontak mata saja memberikan penghormatan kepada Adhara.
Rencana mendadak, ibu komandan membawa mereka semua ke tempat kampung pemulung.
" Duh, Agil gak bisa dihubungi. Mana juga yang lain " gerutu Adhara yang tengah gelisah.
" Kenapa nyonya Altair " tanya ibu komandan.
" Siap, tidak ada apa-apa ibu komandan".
" Gak papa kan kita semua kesana biar sekalian dan saya juga ingin mengetauhi kondisi disana ".
" Siap, tidak apa-apa bu " ragu.
Sampai di kampung pemulung, disambut dengan gembira. Anak-anak disana langsung berlari menuju Adhara dan memeluknya, tak hanya anak-anak asuh Adhara saja warga disana menyambutnya dengan gembira. Sudah lama Adhara tak mengunjungi mereka semua.
" Kak Naga...Kak Naga datang " sorak gembira anak-anak.
" Kak Naga " teriak bahagia kevin yang berlari.
" Kak Naga kok gak pernah kesini lagi, apa kak Naga udah gak sayang sama kita semua " Agil.
" Iya kak Naga kenapa gak pernah kesini, kita semua kangen sama Kak Naga. Apa Kak Naga sudah gak mau ngajarin kita lagi " Sinta.
Adhara hanya terdiam, dia langsung memeluk anak-anak itu. Ibu-ibu disana pun juga menanyakan tentang selama ini Adhara tak mengunjungi meraka. Ibu komandan pun mendekati Adhara dan menyampaikan suatu hal tentang Adhara kepada ibu-ibu persit lainnya.
" Ibu-ibu persit lainnya mohon perhatian. Dari pasar pertama kita kunjungi mungkin ada hal yang aneh ya, Bos Naga, Naga, Naga. Ya itu mbak Adhara, para warga disini mengenal mbak Adhara dengan sebutan Naga. Namun saya tidak akan bercerita tentang masa lalu mbak Adhara. Anak saya, Niken sudah bersahabat sama mbak Adhara dari SMA. Dia mencerita semuanya tentang mbak Adhara kepada saya. Namun ada hal yang membuat saya pribadi salut dan bangga. Maaf kepada masyarakat disini saya tidak bermaksud untuk menyinggung ini saya ingin menceritalan sedikit tentang kampung ini, apakah boleh dan gimana mbak Adhara ? " ucap ibu komandan dengan halu.
" Tidak apa-apa bu. Itu memang sudah masa lalu kami " ucap seorang warga.
Adhara menjawab dengan pelan dan anggukan kepala.
" Naga, itu sebutan untuk bos preman di wilayah ini. Seluruh wilayah disini dikuasi mbak Adhara, walau mbak Adhara harus di cap sebagai pemimpin preman tapi mbak Adhara tidak pernah melakukan hal yang dilarang perintah agama. Mungkin bisa salah satu warga untuk menceritakan sedikit apa saja yang dilakukan mbak Adhara untuk warga disini ".
Ibu dari Kevin pun menjadi perwakilan.
" Saya ini dulu mantan bandar judi, suami saya pun begitu. Disini sebenarnya bukan kampung pemulung namun kampung kriminal. Dulu ada penguasa sebelum bos Naga namun kekuasaan jatuh ketangan bos Naga. Disini semua warga tak di perbolehkan berjudi, meminum minuman keras, berjualan ataupun memakai obat terlarang. Kami semua dibina dan dibiayai untuk mencari rezeki yang halal. Alhamdulillah selama bos Naga yang memimpin kami hingga saat ini kehidupan kami semua dirubah menjadi lebih baik. Kami semua sangat sayang dan sangat berterima kasih kepada bos Naga bila tak ada beliau mungkin sampai akhir hayat kami akan melakukan hal-hal yang sangat tak baik" ibu Kevin.
" Saya disini sebagai ibu PKK. Warga sini sangat berterima kasih tanpa bos Naga kami akan sulit untuk keluar di lubang hitam itu. Bisa dilihat untuk ibu-ibu semua disini ada bengkel, tempat menjahit, kerajinan, sekolah, musala dan lainnya ini berkat bos Naga".
Adhara hanya tertunduk diam.
" Intinya, mbak Adhara mungkin memiliki masa lalu yang orang lain ataupun kita sendiri tak pernah mengalami tapi bukan berarti dia orang jahat. Semoga ibu-ibu semua bisa menerima satu sama lain dengan perasaan bahagia tanpa ada rasa saling tak suka. Kita semua ini saudara " ucap ibu komandan.
Setelah kejadian ini, di hari-hari berikutnya Adhara sudah tak pernah lagi dibicarakan ataupun diberitakan yang tak enak didengar. Manusia punya cerita yang berbeda-beda tapi sesama manusia jangan pernah mengadili secara sepihak karna keadilan itu harus didapatkan secara utuh.
Assalamualaikum...
Semoga ceritanya bermanfaat
Jangan lupa vote, komen, dan share
Terima kasih🙏🔥

KAMU SEDANG MEMBACA
Penyatuan Takdir Tuhan
RomansaDua insan yang bertemu tak sengaja diawali dengan kebencian akankah mereka dapat mempertahankan cinta mereka ? Altair beprofesi sebagai seorang tentara Angkatan Darat. Sholeh, pintar, bijak, berparas rupawan membuat kaum hawa tertarik dengannya. " A...