Ke-33

236 14 0
                                    

Beberapa hari ini selalu di temani Niken.

" Niken, kok aku gugup ya ".

" Kalau setau aku mah itu hal yang wajar jelang pernikahan karna kan kamu akan memiliki tanggung jawab yang besar ".

" Tapi gimana ya, kamu tau aku kan waktu SMA gak pernah pun aku gugup sekalipun lagi ngadapin orang ".

" Aku tau lah orang waktu itu aku dapat masalah sama anak kepala sekolah kamu dengan santainya ngadapin malah aku yang gemetaran... kalau ingat masa itu sedih tau apalagi kamu bentar lagi ada suami jadi jarang ketemu ".

" Ya juga ya kalau ingat masa SMA seru banget. Tapi maaf-maaf nih bu bukannya nanti bakal sering ketemu ya, kata bu komandan alias bunda mu bilang kalau nanti sering ada acara buat ibu persit ".

" Oh iya yah kan kamu juga bakal tinggal di batalyon. Wah bakal sering ketemu, aku bakal sering main kerumah mu nih ".

Apa aku sudah siap ya untuk tinggal bersama Altair apalagi di rumah dinas, tapi apa pernikahan ini tetap berlangsung ?

Hari menuju pernikahan pun tinggal 48 jam lagi.

Pov Altair

Pernikahan semakin dekat waktu tinggal 2 hari lagi tapi tak kunjung mendapatkan kejutan dari Adhara. Kejutan! Kejutan bom mungkin.

" Apa aku tanya dia langsung aja ya nanti, kan nanti ada latihan prosesi pedang pora ".

Latihan pun di mulai tapi dia tak datang.

" Niken ".

" Hai, oh ya ada salam dari Adhara dia gak datang tapi mungkin kamu udah tau ya. Tapi kalau belum tau dia gak mungkin datang kan kalian gak boleh bertemu sampai pernikahan selain itu tadinya aku suruh dia telpon tapi hp Adhara rusak jadi gak bisa hubungi kamu ".

" Oh begitu ya ".

" Tapi tenang aja, aku bakal vidio in prosesnya untuk pedang pora buat besok jadi Adhara bisa mempelajarinya".

" Makasi ya Niken, maaf jadi merepotkan ".

" Santuy aja ".

Latihan pun di mulai, Niken memvidio setiap proses pedang pora nanti. Aku dan Adhara memang tak boleh bertemu sementara waktu.

" Niken ".

" Ya Altair ada apa ? ".

" Kamu ada di titipkan sesuatu gak sama Adhara ? ".

" Enggak kok Altair ".

" Oh ya udah makasi ya udah bantu kami ".

" Sama-sama, aku seneng kok bantu kalian apalagi Adhara itu sahabatku. Oh ya nanti aku tanyakan ke Adhara soal tadi mungkin dia lupa untuk menitipkan ke aku ".

" Gak usah, bukan hal penting sih ".

" Ok lah, aku balik duluan ya mau ke rumah Adhara ".

Assalamualaikum
Semoga suka dengan ceritanya🥰
Mohon Vote, komen, dan share

Penyatuan Takdir TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang