Pov Altair
Rasanya memang berat bila mana orang yang kita cintai harus pergi meninggalkan mereka. Begitu besar cintanya membuat begitu besar dendam hingga ada benteng antara keluarga.
Sudah sebulan dari kejadian itu tak bertemu lagi dengan Adhara. Berziarah ke makam kakek.
Sesampainya di TPU.
Bukanya itu Adhara dalam hatiku. Berinisiatif mengikuti.
" Assalamualaikum abang, aku datang kebiasaan ah gak bersih bentar ya aku bersihin dulu dari rumput - rumput liar ini. Pasti udah nunggu lama ".
Melihat dari balik pohon saja rasanya sedih, tak tau apa arti cinta tapi aku melihat kesedihan dalam matanya.
Ketua kelompok Naga dan namanya pun ia ganti dengan Naga pantas saja tak banyak orang mengenal bahwa dia adalah Adhara.
Berhenti disalah satu tempat yang begitu kumuh, terkejut atas apa yang ia lakukan.
" Hallo adik-adik gimana kabarnya sehat? udah lama kak naga gak ketemu kalian " sapanyabegitu ceria.
Sambil mengawasi wanita itu, bertanya kepada warga sekitar.
" Permisi bu, mau tanya wanita itu siapa ya ? ".
" Oh itu bos Naga, bos kami ".
" Bos apa ".
" Bos preman, tapi Orangnya sangat baik walaupun preman tapi bos Naga selalu mengjarkan kami hal - hal yang benar. Dulu mah saya dan suami bandar togel dan warga disini pun juga suka judi dan hal yang haram lah mas tapi semenjak kekuasaan di pegang bos Naga kami pun berubah ".
" Kalau boleh tau, merubah ibu serta warga disini bagaimana ? "
" Ya merubah semua nya mas kami jadi lebih taat akan perintah agama dan lainnya. Bos Naga memang orangnya gak banyak bicara tapi dia paling dekat dengan anak - anak disini seperti itu bos Naga membuat tempat untuk sekolah anak jalanan. Ada beberapa relawan yang mengajar, tiap sebulan sekali mengecek kesehatan kami dan tak hanya itu bos Naga mebiayai kami para perempuan dengan beberapa hal seperti mengajarkan kerajinan tangan, membuat busana dll. Untuk yang laki-laki itu ada bengkel, servis elektronik ini semua biaya dari bos Naga ".
Ternyata tak seperti yang di bayangkan sekarang yang kulihat sosok wanita yang baik.
Keberadaan ku disini disadari olehnya.
" Ngapain loh disini ? " tanyanya.
Judes. Seorang anak menghampiri.
" Wih keren ".
" Apanya yang keren " tanya Adhara.
" Kakak namanya siapa ? ".
" Nama saya Altair ".
Anak itu memuji lalu menarik tanganku.
" Ayo masuk kelas kita belajar " ajakku.
Pov Naga
Kenapa dia ada disini, maksudnya apa dia mengikuti ku.
" Ok adek- adek karna ini udah siang jadi kelas berakhir ".
" Terima kasih kak Naga dan Kak Altair".
" Makasi mau ngajar kami hihihi gak pernah soalnya diajar sama orang berbadan besar, sering olahraga ya " tanyanya yang begitu lucu.
" Emang kenapa vin ? ".
" Kayak Tentara, gagah. Kevin ngefans banget sama TNI dan kalau udah besar mau jadi tentara ".
" Amin semoga cita-cita Kevin tercapai yang terpenting harus belajar dengan serius ".
" Tapi kalau jadi tentara kan harus sekolah yang formal sedangkan kevin gak ada biaya buat masuk sekolah ... hemm tapi gak papa lah kevin bersyukur kan kak Naga mau buat sekolah untuk kita ".
" Kevin dalam menggapai sesuatu gak ada yang tidak mungkin kalau kita mau berusaha ".
" Ya kak, kak Naga pun bilang gitu Kevin janji pasti bisa jadi Tentara ".
" Nah gitu dong semangat ".
Cepat juga ia akrab dengan anak-anak.
" Loh bos bukanya dia yang mengancam bos, harus kita kasih pelajaran tu orang".
Hampir saja Altair dihajar oleh anak buah.
" Udah tenang aja dia gak ada maksud jahat ".
" Tapi bos... "
Tak mau ada keributan.
" Ayo ikut aku " ajak Altair.
Tidak mau ada hutang budi jadi mentraktirnya dengan semangkok mie ayam.
" Nih makan " menyodorkan.
Terlihat ragu mungkin ia pikir aku akan meracuninya.
" Tenang aku pakai uang halal dan gak bakal ada racun " ucapku.
" Terima kasih tapi sebenarnya saya masih kenyang ".
" Anggap aja ini bayaran ".
" Gak usah, anggap aja itu sebagai tugas saya ".
" Gue gak mau ada utang budi sama siapapun ".
Pov Altair
Judes serta sifat dinginnya semakin terasa memasang wajah yang datar. Beranikan diri untuk berkenalan.
" Oh ya kita kan belum kenalan walau sudah beberapa kali ketemu nama saya..." sambil menyodorkan tanganku.
" Altair Ardhana Bimantara kan " ucapnya.
Tau dari mana dia.
" Gak usah sok akrab, itu udah habis kan jadi cepat-cepat pulang sana ".
Memang ternyata dia menutup diri dengan siapapun.
" Kan pinging kenal aja ".
" Masih pinging hidup kan? Cepat pergi dari sini dan jangan pernah kesini lagi. Satu lagi jangan pernah ngikuti dan menampakkan wajahmu dihadapanku kalau itu terjadi gue janji sama lo akan buat perhitungan "ancam.
Assalamualaikum...
Tunggu kelanjutannya. Vote, share, dan komen
Selamat membaca 🥰
![](https://img.wattpad.com/cover/222701810-288-k357936.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyatuan Takdir Tuhan
RomanceDua insan yang bertemu tak sengaja diawali dengan kebencian akankah mereka dapat mempertahankan cinta mereka ? Altair beprofesi sebagai seorang tentara Angkatan Darat. Sholeh, pintar, bijak, berparas rupawan membuat kaum hawa tertarik dengannya. " A...