Berpisah kembali. Mengantarkan istrinya di bandara Soekarno-Hatta. Selain Adhara yang berkuliah di Korea, Altair juga mendapatkan pemindahan tugas di Maluku. Disana Altair mendapat jabatan dan tugas baru.
" Hati-hati ya disana kalau sudah sampai kabarin. Akhir tahun nanti kalau dapat cuti mas ke Korea ya " mengelus kepala Adhara.
" Mas juga selalu semangat, selamat dalam tugas. Doa adek selalu menyertai mas ".
Adhara berpamitan dengan keluarga lainnya. Berdada-dada sebagai perpisahan. Hendak balik badan Altair memanggilnya namun membuat Adhara memeluk kembali.
" Mas " berlari menuju Altair.
" Udah sana cepat nanti mas juga ikut sedih. Gak papa kok cuma 1,5 tahun, waktu itu gak terasa berlalu ".
Berpisah memanglah hal yang paling dibenci setiap manusia. Hari-hari mereka disibukkan dengan kegiatan masing-masing. Altair yang disibukkan melatih para penembak dan Adhara yang sedang serius memahami setiap mata kuliah.
Sesekali meraka saling memberi kabar lewat chat. Terkadang Altair yang terkendala jaringan harus bersabar menunggu dan membalas pesan.
" Wah ganteng banget itu, semoga belum ada yang punya " puji para remaja yang tengah lari sore.
" Bu, itu ada perwira baru sapa tau mau di jodohkan sama anaknya. Kalau anak saya cewek mah saya jodohkan, ganteng loh ".
" Hehehe iya yah sapa tau mau " rumpi para ibu-ibu.
Kedatangan Altair sangat disambut hangat. Sering kali terlihat para wanita lalu lalang berjalan di depan barak tak biasanya seperti ini.
" Izin ndan. Baru kali ini banyak cewek-cewek lewat sini ibu-ibu juga gak biasanya seperti ini. Biasanya muter lewat sana mereka " Serda. Untung.
" Ya mungkin pingin cari suasana jalan baru " tak memikirkan macam-macam.
" Maaf ndan, tapi saya perhatikan memang gitu ndan. Sebelum komandan pindah tugas disini saya hanya melihat makhluk-makhluk ini saja yang lewat sini " canda seorang bintara kepada adik tingkatnya.
" Selamat sore ndan " anak buah Altair.
" Ya " balas Altair.
Mereka semua saling bercengkrama. Walau berbeda pangkat tapi mereka semua sudah seperti keluarga. Telpon Altair berbunyi.
" Assalamualaikum " Adhara.
" Waalaikumsalam ada apa dek. Kok belum tidur jam segini ? ".
" Ehmmm lagi mikirin mas ".
" Ahh kangen ya, gimana kuliahnya ".
" Dikit doang sih kangennya, lancar kok kuliahnya oh ya mas besok aku ada semacam kunjungan pameran gitu sampai malam gak papa kan ".
" Emang ya istriku ini gengsi banget tapi gak papa makin sayang aku, gak papa kok yang penting hati-hati aja pulangnya ".
Para prajurit sedikit memdengar percakapan Altair. Saling bertatapan dan kebingungan, hampir 20 menit Adhara mengakhiri telpon. Tak ada yang berani bertanya.
" Kenapa " tanya Altair yang melihat bawahannya tengah saling pandang kebingungan.
" Izin ndan bila lancang. Mau mewakilkan ekspresi teman-teman, komandan sudah menikah ? ".
" Oh saya kira kenapa, ya saya sudah menikah ya kurang lebih 2 tahun. Kebetulan istri saya kuliah di Korea jadi gak bisa ikut saya dinas disini " senyum.
" Pantes aja komandan gak pernah ngelirik wanita disini ".
" Hahaha ada aja, kalau kamu tau istri saya wah dia lebih galak dari saya. Kalau saya ngelirik wanita lain bisa-bisa saya yang digantung. Tapi istri saya kalau di ajak kesini pasti senang sayangnya harus kuliah disana ".
" Izin ndan, hebat ya istri komandan. Keren ".
" Wah muji-muji istri saya ya ".
" Siap salah ndan " cengengesan.
Di Korea Adhara yang tengah tertidur seperti jarum jam. Sudah lelap dengan mimpi indahnya.
Assalamualaikum...
Semoga sehat selalu..
Jangan lupa vote, komen dan share
![](https://img.wattpad.com/cover/222701810-288-k357936.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyatuan Takdir Tuhan
RomantizmDua insan yang bertemu tak sengaja diawali dengan kebencian akankah mereka dapat mempertahankan cinta mereka ? Altair beprofesi sebagai seorang tentara Angkatan Darat. Sholeh, pintar, bijak, berparas rupawan membuat kaum hawa tertarik dengannya. " A...