Apa Adhara marah kepada Altair.
Pov Altair
" Maaf, saya salah ".
Dia terdiam sambil melihatku.
" Maaf " menunduk.
" Bisa gak nunduk, aku paling benci sama orang yang minta maaf lalu menunduk ".
Lalu pergi menuju gerbang.
" Biar saya antar kamu pulang ya ".
" Mau cari masalah ? ".
Mengerti karna apa kami masih belum sah apa lagi di lingkup pesantren serta tak mau menjadi contoh yang tidak baik.
" Kalau gitu kamu mau kemana ? Apa gak makan dulu ini sudah siang " tawarku.
" Ya udah ketemuan dia warung bakso sebelah timur masjid nurul ".
Dia pun naik kendaraan umum. Bergegas mengambil motor untuk menyusulnya.
Pov Adhara
" Maksudnya apaan sih untung-untung tadi sudah dibantu eh malah ngelunjak. Sangkin calon suami kalau gak udah ku retakkan kepala mu " gumamku yang sambil meremat botol kaleng.
Kekesalan ku membuat para penumpang sedikit takut melihatku.
" Apa lihat-lihat " ucapku kepada seorang laki-laki.
" Maaf mbak..maaf ".
Sampai di tempat dan membayar angkot.
" Eh bos, udah gak usah. Mari " ucap supir.
Begitulah dari jalanan, pasar, terminal itu daerah kekuasaanku. Supir tadi pun salah satu anak buah bagian angkot jadi kalau ada hal pencurian, pencopetan di lingkup angkot itu jadi tanggung jawabnya.
Altair pun sudah datang.
" Bos " ucap pemilik warung.
Mengangkat alis, ini juga menjadi ciri khasku. Dulu hampir tak pernah bicara jadi bicara dengan bahasa tubuh, mereka semua sudah mengerti.
" Seperti biasa ya bos Naga " ucapnya.
" Kamu pesan apa ? " tawarku.
" Samakan aja pesanannya ".
" Baik Bos ".
Para pembeli melihatku.
" Maaf, saya gak bermaksud seperti itu".
" Udahlah lupakan saja, males saya bahas. He bisa gak ngelihat seperti itu " ucapku kepada para pembeli.
Bagaimana tidak melihatku karna mereka heran dengan panggilan Bos Naga.
" Kamu masih sering di panggil bos ya ?".
" Tadi dengar sendirikan " ucapku dengan wajah yang sudah kehilangan mood.
Terlihat mulutnya yang komat-kamit.
" Hemm pasti setannya lagi pada dateng " ucap Altair.
Lama-lama kok ngeselin ya ini Altair. Makin ngelunjak.
" Pernikahan kita lagi 3 minggu, semua sudah di persiapkan oleh orang tua ku dan orang tua mu. Aku pernah bilang kan untuk ngasih surat perjanjian. Hanya mengingatkan saja, pada waktunya kamu akan menerima surat itu dan itu yang akan membuatmu berpikir keras ".
" Adhara ini kamu mengamcam saya ?".
" Menurut kamu bagaimana. Sebagian hidup saya ya gini suka mengamcam seseorang ".
Persiapan acara pernikahan sudah berjalan hampir selesai. Undangan sudah di sebar, sewa gedung, sewa ketring, acara adat jawa sebelum nikah pun telah berlangsung. Gaun pernikahan pun sudah selesai.
" Wah Adhara kamu cantik banget " Ucap Niken.
" Makasi Niken ".
Niken pun memelukku.
" Bahagia selalu ya sahabatku jangan ada kesedihan lagi " ucapnya.
" Makasi selalu ada buat aku ".
Niken memang sahabat terbaik di dalam hidupku. Kami pun berfoto berdua.
" Adhara aku kirim ke Altair ya " godanya.
" Ah gak usah gak bakal lihat apa orang itu ".
" Masih aja kamu cuek sama dia, kamu aneh Adhara " ucapnya.
" Jangan ya, aku traktir makan mie kesukaan mu ".
Untungnya Niken selalu tidak bisa menolak dengan mie kesukaannya.
Fitting baju pun selesai, pernikahan yang semakin dekat membuat ku gugup.
Assalamualaikum
Semoga suka ya
Jangan lupa vote, komen dan share

KAMU SEDANG MEMBACA
Penyatuan Takdir Tuhan
Roman d'amourDua insan yang bertemu tak sengaja diawali dengan kebencian akankah mereka dapat mempertahankan cinta mereka ? Altair beprofesi sebagai seorang tentara Angkatan Darat. Sholeh, pintar, bijak, berparas rupawan membuat kaum hawa tertarik dengannya. " A...