Penyatuan Takdir Tuhan

Ke-55

Satu bulan ini Altair akan melaksanakan latihan gabungan. Kegiatan berlangsung di Surabaya, Altair akan berpisah dengan Adhara.

" Adhara gak papa kan tinggal sendiri disini " ucap Altair.

" Gak papa mas Altair, ini kan sudah resikonya menjadi istri tentara. Ini masih hal yang kecil belum lagi kamu dapat tugas yang berbulan-bulan hahaha aku kebanyakan nonton film tentara nih ".

" Hehehe, gak papa yang penting kamu suka aja. Nanti ada Niken kok yang akan jaga kamu disini, terus kalau ada apa-apa kamu bisa minta bantu sama mbak Novi, mbak Sinta, dll. Saya sudah meminta bantuan mereka ".

" Ya suamiku yang bawel, aku ini gak papa kok. Walau ingatanku belum pulih aku bisa jaga diri kok ".

Altair pun langsung memeluk Adhara.

" Nanti kalau sudah selesai latihan kita kerumah orang tua kita ya ".

" Ya, latihannya semangat, jaga kesehatan, selalu selamat dalam tugas ya. Jangan lupa sholat dimanapun berada ".

Melihat keromantisan itu tak menyadari kehadiran Niken.

" Ya allah kenapa engaku melihatkan keromantisan itu kepada orang jomblo ini "Niken.

Melihat Niken membuat Altair malu tapi tak dengan Adhara yang malah mengejek Niken.

" Mangkanya nikah dong " ejek Adhara.

" Ihhh Adhra " cemberut Niken.

" Tolong jaga Adhara ya " Altair.

" Ya, ternyata orang cuek bisa juga romantis " ejek Niken ke Altair.

Malam harinya Adhara yang tak bisa tidur pun menggangu Niken.

" Niken aku gak bisa tidur ".

" Tidur Adhara aku ngantuk, udah malam juga ini ".

" Altair udah tidur apa belum ya, kenapa gak bisa ngubungi dia, emang gitu ya kalau latihan ".

" Latihan tetap dibuat seperti medan perang jadi keluarga gak bakal dapat info apa-apa. Tunggu aja cuma 1 bulan".

" 1 bulan juga lama " gerutu Adhara.

" Aduh...aduh yang dulunya gak cinta sekarang jadi cinta ".

" Hah maksudnya " Adhara.

" Ehhhh gak ada apa-apa kok ".

" Niken tolong ceritakan dong, tolong. Altair selalu menghindar ketika aku tanya pernikahan aku dan dia".

" Ok, semoga ini membantu ingatanmu ya tapi jangan terlalu dipaksa ya janji ".

" Janji ".

" Kalian berdua awalnya tak saling suka, sering terjadi perselisihan dari sifatmu yang berubah-ubah. Kalian menikah karna perjodohan, untuk kehidupan pernikahanmu aku tidak mengetauhi banyak tapi secara kilas karna kamu dulu selalu bilang tak mencintainya ".

" Kenapa aku sejahat itu ya ".

" Enggak Adhara kamu gak jahat ".

Adhara pun menangis dipelukan Niken. Niken pun berusaha menenangkan Adhara. Merasa sangat bersalah, kepalanya pun sakit lagi dan sebuah ingatan pun muncul.

" Aku tak mencintaimu, aku benci pernikahan ini, surat perjanjian pernikahan ".

" Adhra... Adhara mana yang sakit, ayok kita kerumah sakit sekarang ya ".

" Niken...Niken gak usah..gak..usah ".

" Kita kerumah sakit sekarang ".

Keadaan Adhara seperti itu langsung dibawa kerumah sakit.

Pagi harinya, Niken yang masih tertidur di samping Adhra pun terbangun.

" Adhara gimana apa ada yang sakit, aku panggil suster ya ".

" Enggak usah, kenapa kamu bawa aku kesini ? ".

" Kemarin kepalamu sakit dan nafasmu tak teratur ".

" Kamu gak bilang Altair kan ".

" Enggak, aku enggak bilang dia ".

" Makasi, kalau nanti dia pulang jangan kasih tau keadaanku seperti ini ya ".

" Ya Adhara ".

Dokter pun masuk menanyakan kondisi Adhara.

" Gimana kondisi mbak Adhara ".

" Sudah lebih membaik dokter, terima kasih ".

" Apa sudah ingat beberapa hal ?".

" Kemarin, saya mengingat siapa saya, perlakuan saya kepada suami. Sedikit demi sedikit ingatan itu muncul seketika " hiks..hiks...hiks. Adhara pun menangis.

" Tidak apa-apa mbak, pelan-pelan dan jangan ada penyesalan. Yang terpenting mbaknya cepat kembali pulih ingatannya ".

Adhara membuat panik beberapa ibu-ibu persit yang dekat dengannya, setelah kembali dari rumah sakit Adhara seharian istirahat total.

Assalamualaikum...
Gimana nih puasanya masih lancar kan
Hehehehe sebelumnya maaf kalau sering ada keterlambatan upload setiap partnya. Sebagai penulis kedepannya akan upload dengan konsisten. Makasi atas dukungan dari teman-teman pembaca.

Jangan lupa vote, komen, dan share ya. Terima kasih.