Kini Adhara menjalani hari semala satu minggu dirmuah Opa. Walaupun begitu Adhara yang dulunya sangat disayang dan dicintai oleh Opa kini keadaan sudah berbeda.
" Opa, Oma Adhara pamit ".
" Opa, Oma jaga kesehatan ya. Adhara sayang kalian, maafkan Adhara. Sampai ketemu lagi ".
Tak ada respon kepada Adhara. Sampai-sampai Adhara pergi pun tak ada lambaian tangan.
" Jangan pernah kamu anggap saya kakek kamu lagi ".
Di stasiun Adhara hanya menatap lalu lalang orang disekitarnya. Kereta yang akan ditumpangi Adhara kini sudah tiba. Namun sesaat Adhara jatuh pinsan.
Ditempat lain.
" Kenapa perasaanku tak enak ya " Ucap Altair yang kini merasakan sesak di dada.
Semua orang yang melihat Altair yang gelisah pun bertanya-tanya.
" Bang kenapa, kenapa ".
" Gak papa, saya baik-baik saja ".
Nafsu makan Altair pun turun, dan pikirannya langsung tertuju pada Adhara.
" Hari ini Adhara akan pulang " ucap Altair.
Setelah selesai kegiatan, Altair pun pulang.
Melihat kamar yang ditempati Adhara.
" Andai kau mencintaiku mungkin tak akan begini pernikahan kita " ucap Altair. Yang ternyata sebuah air mata menetes.
Barang-barang Adhara pun dimasukkan ke sebuah koper. Sebuah buku hitam pun dibuka oleh Altair.
" Hai Assyifa Nazwa Adhara, ini kamu wanita yang akan nantinya menjadi seorang dokter. Kamu harus janji, ilmu yang kamu dapatkan harus berguna untuk orang lain "_Jogja.
" Kamu itu wanita yang paling pemberani, tuhan menciptakanmu dengan kelebihan bukan ketakutan "_Jogja.
" Pupus sudah harapanmu menjadi dokter "_Bandung.
" Mengapa hidup ini begitu kejam "_Bandung.
" Cinta itu sulit untuk dibedakan "_ Jakarta.
" Pertemuan kita memang singkat tapi kamu laki-laki hebat_Bandung.
" Pernikahan ini sangat membuatku tersiksa "_Bandung.
" Kenapa kau baik denganku "_Bandung.
" Terlalu sempurna untukku "_Bandung.
" Kenapa kau Mencintaiku "_Bandung.
" Laki-laki yang sempurana tapi tak pantas untukku milikki "_Bandung.
" Apa aku jatuh cinta ".
" Sadarlah bahwa kau bukan untuk Dia ".
" Apa maksudnya. Kenapa lebih banyak Bandung? " pikir Altair.
Malam pun tiba Altair yang habis menunaikan sholat Magrib pun bergegas kembali pulang.
" Kenapa Adhara belum datang? ".
Sambil mengecek hp, Altair menelpon abah.
" Assalamualaikum abah, apa Adhara sudah datang, apa Adhara ke pesantren".
" Sudahlah nak tak usah pikirkan dia, jangan sakiti hatimu, abah benar-benar malu dengan mu nak ".
Keluarga Adhara dan Altair sudah tak percaya dan marah kepada perlakuan Adhara ke Altair.
Satu jam kemudian, sebuah berita di TV.
" Kabar terkini, seorang wanita terkena luka tusuk bagian perut kiri dan benturan di kepala di temukan tergeletak di tol, kondisi saat ini wanita tersebut dilarikan ke rumah sakit. Polisi kini tengah mengerjar 2 mobil yang dicurigai membuang wanita tersebut ".
" Wah...wah benar-benar sudah gak ada otak ya orang sekarang " celetuk seorang anggota.
" Padahal kami yang di didik keras tak tega hati menyakiti apa lagi ini sama perempuan ".
" Ya bang sekarang banyak banget kejadian kayak gitu ".
Altair hanya diam tak menanggapi pembicaraan rekannya. Hanya terfokus oleh sebuah gelang wanita yang ada di TV tersebut.
" Dirumah sakit mana ? " tanya tiba-tiba.
" Kenapa bang ? ".
" Rumah sakit mana ? ".
Bergegas Altair menuju Jakarta. Terus mencari informasi wanita tersebut.
" Semoga itu bukan kamu " Ucap Altair.
Pukul 02.30 Altair sampai di Jakarta
" Permisi, pasien atas nama Assyifa Nazwa Adhara dirawat di ruang berapa ? ".
" Biar saya cek dulu mas ".
Selang 1 menit tak ada info atas nama Adhara.
" Apa ada pasien kecelakaan luka tusuk yang di tol ".
" Apa anda keluarganya, dia sekarang ada di UGD. Mari saya antar ".
Menuju UGD, Altair terus-terusan berdoa dan berharap bukan Adhara. Tapi mungkin ini takdir Adhara, melihat wajah Adhara yang pucat. Altair tak percaya bahwa itu Adhara.
Assalamualaikum
Selamat membaca, jangan lupa vote, komen dan share Terima Kasih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Penyatuan Takdir Tuhan
RomansaDua insan yang bertemu tak sengaja diawali dengan kebencian akankah mereka dapat mempertahankan cinta mereka ? Altair beprofesi sebagai seorang tentara Angkatan Darat. Sholeh, pintar, bijak, berparas rupawan membuat kaum hawa tertarik dengannya. " A...