Ke-36

244 15 0
                                    

Pernikahan ini sudah diputuskan, sekarang pun tinggal akad. Aku juga sudah mengambil keputusan.

Pov Altair

" Melaju dengan kecepatan tinggi ".

Sesampainya di rumah kyai. Keadaan terlihat sedikit kacau dan pasti mencari keberadaan ku, terlihat Adhara akan mengatakan sesuatu.

" Assalamualaikum ".

" Altair " ucap ayah.

" Kamu kemana saja, ini akadnya sudah telat " ucap bunda.

" Maaf bunda tadi altair ke makam kakek dan nenek ".

Adhara terlihat kaget dan membulatkan mata. Yakin dia pasti mengira pernikahan ini batal.

" Ya sudah ayo dimulai ".

Pov Adhara

" Sial kenapa dia meneruskan pernikahan ini, sial " ucapku.

Kini aku terjebak dan mustahil untuk keluar. Akad pun segera berlangsung, kini dia sudah perjabat tangan dengan abah.

" Bismillahirrahmanirrahim, Ananda Altair Ardhana Bimantara Bin Mansyur Ahmad saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya Assyifa Nazwa Adhara Binti Muhammad Ferri dengan mas kawin emas 5 gram serta uang tunai sejumlah 10 juta dan seperangkat alat sholat, tunai ".

Menarik nafas panjang, sekali ucapan.

" Saya terima nikahnya Assyifa Nazwa Adhara Binti Muhammad Ferri dengan mas kawin tersebut dibayar, tunai ".

Penghulu pun menanyakan kepada saksi nikah apakah sah.

" Bagaimana saksi, sah ".

" Sah " ucap saksi.

Alhamdulillah kami sudah resmi menikah. Mungkin ini bagimu permainan tapi tak segampang itu aku melepaskanmu. Cintaku lebih besar kepada orang tua ku, orang tua mu, Kyai Komar, dan Opa Frendoe itu yang akan membuatmu jatuh cinta kepada ku.

Entah apa aku bisa membuatmu jatuh cinta.

Saling bertukar cincin dan menandatangani surat pernikahan. Acara akad pun sudah selesai, jam 10 nanti akan di lanjut prosesi resepsi serta pedang pora.

" Karna kalian sudah sah jadi gak papa satu kamar, Adhara sudah ada di kamarnya " ucap Ami.

" Baik, ami " ucapku.

Di dalam kamar, gelap tak ada lampu terlihat dia disudut sambil melihat ke arah luar.

" Puas loh " ucapnya.

Tatapannya begitu tajam, apa dia kembali menjadi Naga.

" Kenapa gak membatalkan pernikahan ini, kenapa kembali " ucapnya sambil melangkah ke arahku.

Namun perlahan tangannya menuju leher ku yang seketika reflek menghempaskan tangannya.

" Jijik kan terus kenapa kembali dan menerima pernikahan ini " ucapnya dengan tersenyum licik.

Kini dia ada di belakangku sesekali memainkan telingaku.

" Muak, benci dengan wajahmu " Ucapnya.

Suara ketukan dari pintu.

" Adhara, Altair ini aku Niken apa kalian udah ganti baju. Ini mau berangkat ke gedung ".

Adhara pun menyalakan lampu lalu membukakan pintu.

" Sudah kok, tinggal Mas Altair yang belum ganti " tatapku.

" Ahhh sweet banget, Papa cepat carikan jodoh ini untuk anakmu " ucap niken sambil memegang tangan Adhara.

Assalamualaikum
Rumah tangga mereka seperti apa nantinya
Jangan lupa vote, komen, dan share

Penyatuan Takdir TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang