Pov Adhara
Keadaan di pesantren...
" Bah, Adhara kok belum pulang ya ini sudah semakin larut " gelisah ami. (ami merupakan ibu).
" Ami insyaallah Adhara tidak apa-apa mungkin bentar lagi pulang kita tunggu dulu ".
Disudut jalan kota...
Beberapa orang berseragam loreng tengah melintas dihadapanku. Semenjak kejadian itu ketika melihat orang berseragam loreng bawaannya enggan untuk melihat tak seperti dulu aku selalu mengagumi bukan berarti aku tak menghormati mereka sebagai abdi negara.
Melintas dihadapanku dengan bergerombolan dari salah seorang itu menghampiri.
" Assalamualaikum sendirian aja? " tegur Altair.
Tak menanggapi langsung saja pergi.
" Wih bang ditolak nih " ucap rekannya.
" Hus jangan gitu kalau kedengeran bisa dibanting ".
" Wah ngeri juga untug pacar saya gak bisa bela diri tapi tenang ada saya sih ".
Mungkin ia tak tau kata orang pendengaran, penglihatan ku semuanya seperti harimau hingga penciumanku sangatlah tajam.
" Hahaha " tertawa kecil.
Semua tentara melihatku...aku berjalan mendekati mereka.
" Gue kasih tau ya, wanita itu harus kuat, berani, tangguh karna apa wanita itu nantinya bisa mendampingi suaminya untuk semua segala macam profesi orang ya apalagi kamu kan tentara kalau punya pacar kayak gitu gak usah dibangga-banggain karna apa dia gak bakal kuat melihat tugas lo mungkin sekarang dia ada di posisi yang aman dan nyaman tapi namanya tentara tugas dimana aja kan. Dia baru pacar gak mungkin dibawa-bawa beda kalau udah jadi istri kadang udah jadi aja ditinggal terus (sambil mengedipkan mata kearahnya) oh ya hampir lupa kalau boleh saran mending tinggalin aja gak ada faedah kalau punya cewek kayak gitu artinya mah buat ribet aja ".
Merasa tercengang dengan ucapanku yang pedas.
Terlihat sombong sudah bisa tapi kalau dipikir bela diri itu tak harus cowok saja yang menguasai tapi cewek pun berhak dan wajib sebab terkadang wanita itu selalu dianggap rendah dan tak mampu untuk melawan.
" Pasti ami sudah nunggu tapi sholat aja dulu ".
Waktu aku masih menjadi preman alhamdulillah aku masih didekatkan dengan perintah tuhan.
Godaan pun banyak dari merokok, minum-minuman, judi, narkoba dan lainnya alhamdulillah aku bisa menahan dan Allah selalu bersama ku serta menjaga ku. Dulu anak buah ku juga mereka semua begitu tapi sememjak kekuasaan berpindah ditanganku mereka berubah menjadi lebih baik setidaknya aku sudah menepati janji ku pada bang Bohar.
Tengah malam pun terbangun...
Merenungkan tentang nasibku yang belum mendapatkan pekerjaan.
" Ya allah mudahkanlah hambamu ini esok hari semoga ada yang menerimaku ".
Alasan bekerja karna tak enak harus membebani orangtua serta beniat untuk melanjutkan kuliah yang terbengkalai.
Dengan ini bisa mengumpulkan uang untuk biaya kuliah, awalnya abah dan kakek ingin membiayai kuliah tapi menolak tawaran beliau karnantak enak dan mereka telah banyak membantuku.
Assalamualaikum teman-teman
Semoga selalu sehat dan bahagia 😊
Tunggu kisah selanjutnya ya
Jangan lupa vote, komen, share, dan follow ya. Terima kasih

KAMU SEDANG MEMBACA
Penyatuan Takdir Tuhan
RomansDua insan yang bertemu tak sengaja diawali dengan kebencian akankah mereka dapat mempertahankan cinta mereka ? Altair beprofesi sebagai seorang tentara Angkatan Darat. Sholeh, pintar, bijak, berparas rupawan membuat kaum hawa tertarik dengannya. " A...