Ke-73

285 22 3
                                    

Sungguh ini kesempurnaan dari dua insan yang saling kasih mengasihi. Entah sudah berapa lama Altair memandang istrinya yang kini tengah tertidur dengan pulas. Dingin di pukul 06.00 pagi sudah menyapa kedua orang ini namun tak ada satu pun yang ingin beranjak dari kasur. Suara lembut dari Altair akhirnya membangunkan Adhara.

" Dek, dek ayo bangun. Katanya mau jalan-jalan. Bangun yuk kita sarapan dulu baru jalan-jalan " menggoyangkan badan Adhara.

" 5 menit lagi ya mas " ucap Adhara.

Altair pun beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi. Kini Adhara pun juga sudah bangun dengan mata yang masih belum terbuka, berjalan menuju kamar mandi.

" Aaarrggg, mas kok gak di tutup sih kamar mandinya " teriak Adhara.

Adhara pun membanting pintu dengan kuat, jantungnya tak bisa di kondisikan normal. Mata yang tadi masih terpejam akhirnya terbuka secara tiba-tiba. Di dalam kamar mandi Altair hanya menggelengkan kepala melihat wajah istrinya tadi berubah jadi udang rebus. Menutupi bagian bawah dengan handuk Altair keluar dari kamar mandi.

" Kenapa teriak sih " ucap Altair dengan santai.

Mengira Altair sudah mengenakan busana tapi membuat Adhara menggerutu dalam batinnya.

" Ya allah kenapa ganteng banget ".

Ekspresi Adhara yang sudah salah tingkah membuat Altair menggodanya.

" Pasti lagi muji-muji aku ya. Kenapa harus balik badan sih toh juga aku suamimu " godanya yang sambil membisikkan di telinga.

Setelah sarapan Altair dan Adhara pun pergi jalan-jalan. Beberapa tempat di kota Ambon akan di kunjungi oleh mereka berdua seperti Benteng Ferangi, Taman Pattimura, dan tempat lainnya.

Seharain sudah asik jalan-jalan Adhara dan Altair pun kini sudah kembali lagi ke hotel. Udara yang panas membuat Adhara masuk ke kamar mandi terlebih dahulu segera membersihkan badannya.

Setelah keduanya selesai sambil menunggu Adzan Isya Altair dan Adhara mengaji bersama.

" Ngajinya mas bagus, pantas saja Opa dan Kakek selalu memuji mas Altair ".

" Ngajinya adek juga bagus " tersenyum manis.

Selesai menunaikan sholat isya, Adhara duduk di meja rias sambil menyisir rambutnya. Altair memandangi istrinya dari ujung kasur tempat tidur.

" Cantik " ucap Altair.

" Apaan sih mas ".

" Kan memang istriku ini Masyaallah cantik ".

Adhara menarik selimut dan membuka hanphonenya. Membuka penyimpanan foto.

" Bagus semua, mau pasang dimana ya ? Kalau di cetak pun bagus nih. Oh ya mas hampir lupa telpon Opa sama Oma ".

" Bikin kaget aja dek. Ya udah ayo telpon mumpung belum terlalu malam ".

Adhara menelpon Opa dan Omanya.

" Assalamualaikum Opa ku sayang " salam Ayara.

" Waalaikumsalam cucuku ".

" Opa tebak aku dimana nih ? ".

Opa dan Oma begitu senang, Kebetulan juga Opa lagi berada di pesantren.

" Hemm jangan lupa ya kasih oleh-oleh yang habis dari liburan " kode Opa.

Adhara dan Altair yang tak mengerti hanya menganggukkan kepala dan memberikan pilihan untuk di bawakan oleh-oleh yang di mau.

" Opa dan lainnya mau oleh-oleh apa? Nanti biar Adhara carikan ".

" Waduh, bukan itu maksud Opa ".

" Lah terus apa ? " bingung berdua.

" Hadeh kalian ini ya udah nikah lama masih gak ngerti. Itu loh yang berharga dan titipan paling istimewah " kode Opa.

" Intinya aja Opa " menghela nafas.

" Anak!! Jangan lama-lama Opa pingin gendong cicit mumpung Opa masih hidup ".

Altair dan Adhara menatap sambil menelan ludah. Malam semakin larut posisi yang saling membungi keduannya ternyata belum tertidur.

" Loh mas belum tidur? ".

" Adek juga belum tidur ? ".

" Mas, emmmm gimana ya adek bilangnya ".

" Dek, mas ngerti kok adek mau bicara apa. Mas akan menunggu kok ".

" Hah? Maksud mas? ".

" Adek belum siap kan kalau kita... melakukan hubungan suami istri ".

" Kapan aku bilang, eh maksudku arrgghh " bingung.

" Lah adek pas itu... bilang ".

" Ya pas itu karna adek lagi datang bulan ".

" Berarti selama ini, kalau gitu mah buat anak pas sebelum berangkat ke Lebanon " kesal.

" Ihhh apaan sih mas " malu.

" Hehehe maaf. Sudah lah dek jalani dulu aja, masalah momongan kita rencanakan dengan matang. Aku gak mau di antara kita ada yang tidak siap untuk punya anak apalagi jarak kita yang berjauhan. Selain itu aku gak mau anak kita nanti gak mendapatkan yang dibutuhkan. Insyaallah Allah SWT sudah memberikannya tinggal tunggu waktu yang tepat itu tiba ".

" Ihhh makin cinta aku sama mas....hahahahaha ".

" Cieee yang udah cinta sama aku " goda Altair.

Assalamualaikum Wr.Wb
Hai teman-teman, semoga kalian semua sehat selalu..
Maaf ya baru bisa update lagi. Author lagi banyak tugas... semoga kedepannya bisa tepat waktu lagi uploadnya...
Jangan lupa vote, komen dan share. Terima Kasih.

Penyatuan Takdir TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang