18 - kronologi I

4.1K 400 109
                                    

Darren memang punya akun Instagram. Tapi ia jarang sekali membuka atau mengotak-atiknya. Sejauh ini, ia hanya akan log in ke akun Instagramnya jika harus mengunggah bahan-bahan paid promote untuk penggalangan dana project kampus. Di luar itu semua, Darren paling hanya iseng mengunggah foto-foto langit dan lukisannya di waktu senggang. Itupun sangat jarang. Singkatnya, akun Instagram Darren membosankan! Sama membosankannya dengan diri Darren.

Itu Darren yang bilang sendiri ya...

Makanya, adalah hal yang aneh jika mendadak akun membosankannya itu tiba-tiba ramai followers. Memang sih, Darren sebelumnya tak pernah repot mengecek jumlah followers karena memang tak seberapa. Tapi sekarang, jumlahnya sudah menyentuh angka 30 ribu pengikut lebih!

Bagaimana bisa?

"Berarti, kurang lebih ada 30 ribu orang asing yang ga gue kenal ngeliatin foto-foto yang gue upload di Instagram dong?" Darren membatin dalam hatinya.

Darren tidak biasa menjadi pusat perhatian. Jadi wajar jika Darren merasa tak nyaman mendapati fakta bahwa Instagram-nya mulai dibanjiri pengikut.

"Ciye Kak Darren, sekarang uda mulai famous," Ningsih, adik sepupu Darren yang sore itu sedang berkunjung berkomentar setelah berhasil mengintip apa yang tengah Darren perhatikan sedari tadi di ponsel pintarnya.

"Tau nih, mendadak banyak yang follow. Aneh banget," Darren tak menutupi keresahannya.

"Kak Darren beneran gak tau itu mendadak pada follow Kakak karena apa?" Ningsih curiga, ini Darren benar-benar tidak tahu atau hanya pura-pura?

Darren menggeleng dengan wajah polosnya.

"Ya karena Kakak pacaran sama Laura lah! Laura itu model sekaligus selebgram yang lagi naik daun, wajar kalau followersnya langsung ngepoin akun Kakak," Ningsih menjelaskan dengan agak gereget. Kok Darren begitu saja tidak tahu?

"Tapi Laura gak pernah upload foto sama gue ataupun tag akun gue. Netizen pada tau dari mana?"

Ningsih memutar matanya ke atas, kakak sepupunya tenryata secuek itu. Kenapa Laura mau sih sama Darren? Apa yang gadis cantik itu pikirkan coba?

"LAURA UDA BEBERAPA KALI MASUKIN KAKAK KE INSTASTORY DIA, KAK! JANGAN BILANG KAKAK GAK NGEH?!" maafkan Ningsih yang kini agak tersulut emosinya dengan betapa apatisnya sang kakak.

Dahi Darren mengernyit, wajahnya amat kebingungan, "emang pernah?"

"Darren napa lagi, Dek?" Ryan yang baru dari belakang ikut bergabung dengan Ningsih dan Darren duduk di sofa ruang tengah apartemen Darren.

"Sok kegantengan dia, followersnya mendadak banyak," cibir Ningsih dengan ekspresi menggemaskan. Ryan sang kakak kandung sampai gemas sendiri melihat tingkah adik satu-satunya itu.

"Kena ciprat ketenaran mbak pacar ya, Ren?" gurau Ryan.

"Aneh-aneh aja, kalau ngefans sama Laura ya kenapa kudu kepo sama gue? Mana ada korelasi coba antara kehidupan pribadi Laura sama prestasinya dia," Darren menyatakan kerisihannya.

"That's how it works, Ren. Sensasi dari kehidupan pribadi public figure itu komsumsi bersama," terang Ryan santai.

"Wait, Kak Darren juga gak tau ya kalau sekitar minggu lalu nama Kak Darren sempet jadi trending topic di Twitter?" Ningsih memberi tanya dengan tatapan penuh selidik.

"Trending? Kok bisa?" Darren jelas terkejut. Memangnya dia siapa sampai bisa jadi trending topic di platform sebesar platform jejaring sosial burung biru tersebut?

STUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang