H-17
.
.
.
.
.
.
.
"Ryu, lama banget lo! Sini rokoknya, asem mulut gue, butuh sebat," ucap Kyra, salah seorang teman Ryuna yang sudah menunggunya di Smoking Area Family Mart di lantai atas.
"Sialan! Enak bener lo cuman nunggu sambil ongkang kaki terus langsung minta rokok gue!" oceh Ryuna.
"Hehehe, sensi amet mbak," kekeh Kyra merespon rutukan Ryuna.
"Rame banget ya antrian di bawah?" tanya Putri, teman Ryuna yang lainnya disana.
"Iya, padahal cuman buat beli rokok sama Aqua botol doang," Ryuna masih memasang ekspresi suntuknya sembari mulai memantik api di ujung rokok yang barusan ia beli.
"Makanya vape aja, beb," sahut Putri menghembuskan asap rokok elektroniknya.
"Ngisep vape kaga ngenah kalau lagi di puncak stress begini. Padahal UTS cuman submit proposal buat final project tapi riweuhnya kebangetan," respon Ryuna sekalian mengeluarkan keluh kesahnya sebagai mahasiswi jurusan Performing Arts di kampus.
"Eh, nih iPhone lo. Digeletakin sembarangan aja di meja kelas tadi, uda tajir lo?" Kyra memberikan iPhone X berwarna Space Grey milik Ryuna.
"ANJING, gue nyariin bangsat tadi! Lo napa kaga langsung ngasih gue dah ah!" celetuk Ryuna kesal.
"Siapa suruh ditinggalin tadi," respon Kyra santai.
"Lo tau ga sih, gue tadi hampir gak bisa bayar gara-gara iPhone gue kaga ada! Ternyata lo yang bawa," oceh Ryuna ingin sekali menjambak Kyra.
"Lo emang kaga bawa cash apa?" tanya Kyra balik.
"Kalau gue bawa ya gue ga akan sekesel ini! Lo tau kan di bawah antriannya tadi kayak apa? Pas gue kepusingan nyari iPhone gue buat bayar, itu orang-orang di belakang gue uda pada kayak mau nerkam tau gak!" Ryuna lanjut mengoceh.
"Hehehe, sorry ih, Ryu. Mana kepikiran elo kaga bawa cash," ucap Kyra akhrinya dengan cengiran tanpa dosa. Masih santai sekali menghisap rokok yang ia minta dari Ryuna.
Astaga, serius deh kenapa Denise bisa mengajak cewek bentukan Kyra untuk ikut kemari sih?
"Denise mana dah?" Ryuna mempertanyakan keberadaan teman dekatnya.
"Tuh, baru juga diomongin," sahut Putri.
Denise duduk dengan ekspresi wajah menekuk. Belum juga ditanya ada apa, cewek itu uda mendecak sebal. Ryuna pun bingung dengan apa yang terjadi pada Denise. Seingat Ryuna, tadi Denise baik-baik saja kok.
"Kenapa lo?" tanya Ryuna.
"Tsk! Sebel anjing! Dapet gue!" rutuk Denise.
"Yah normal dong, gimana sih lo? Kaga bawa pembalut? Gue ada nih," tawar Ryuna.
Denise menggeleng, "gue bawa kok, Ryu."
"Terus lo napa dah begini?" Ryuna bertanya lagi.
"Gue uda booking kamar buat ntar malem sama cowo gue, eh malah dapet! Kan sia-sia," jawab Denise sungguh membuat Ryuna menghela nafas. Ia pikir ada perkara serius apa, sial.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK
Roman d'amourWARNING 21+ 🔞 Tentang Darren Gautama, mahasiswa biasa yang menjalankan hidupnya dengan biasa saja. Bagi Darren, dirinya hanyalah seorang figuran dalam panggung kehidupan. Tapi tak apa, selama semuanya berjalan lancar, ia tidak pernah berharap menja...