"DASAR PEMBUNUH!!!"
"DASAR PEMBUNUH!!!"
"HARUSNYA KAMU DIPENJARA BUKAN DI SINI!!"
"BIR PEMBUNUH!"
"BIR BUNUH MOMMY, AL!! BIR JAHAT BIR JAHAT!!"
Seruan itu terdengar bersahutan ditelinga. Bocah laki-laki yang meringkuk di pojok kamar menutup telinga kasar dengan kedua tangannya. Air matanya merembas deras, rasa takut menguasai dirinya seluruhnya. Rasa gelisah, cemas, dan bercampur aduk pun mulai ia rasakan. Saat ia menemukan pisau itu dan melihat teman bundanya yang tergeletak di atas tanah dengan perut yang sobek, sejak saat itu ia dicap sebagai ....
Pembunuh.
"Bir bukan pembunuh ...," lirihnya nyaris tak terdengar.
~ALBIRU~
Instagram :@rifanii.a
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBIRU [END]
Teen Fiction(DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA) (Note : Mengandung bawang, menguras emosi, memutar otak, jadi bijaklah dalam membaca) Kehilangan kedua orang tua saat usia dini adalah saat-saat yang memberatkan. Ditambah ketika beranjak dewasa kakek dan nenekn...