part 1

1.3K 215 107
                                    

Tandai typo nya ya..

Happy Reading!

***

AUTHOR POV

Pagi-pagi sekali di sekolah SMA 3 CEMPAKA, terlihat seorang gadis sedang berjalan di koridor sekolah sambil mendengarkan lagu menggunakan earphone. Ya, gadis itu yaitu, Friska Putri Fletcher. Dengan penampilannya yang dekil dan lusuh. Ia berjalan santai, sampai akhirnya di kejuti oleh suara cempreng yang seperti toa sekolah. Dia yaitu, Gania Lalita Dewi. Sahabat kecil Friska yang selalu ada di sisinya, baik suka maupun duka.

"Woy!!" Teriak Gania.

"Ishh.. Nggak usah pake teriak-teriak bisa nggak sih? Lagian gue nggak budek," ketus Friska. Sambil melepaskan earphone dari telinganya.

"Hehe, ya, sorry. Habisnya udah kebiasaan sihh," cengir Gania.

"Hm.." dehem Friska.

"Eh, gimana hubungan lo sama Bisma?"

Ya, Bisma adalah kekasih Friska. Mereka mulai berpacaran saat duduk di bangku kelas X.

"Ya, gitu-gitu aja sih," jawab Friska.

"Dia masih mentingin si Fera-Fera itu nggak sih?"

"Masihh." Mimik muka Friska pun mendadak lesu.

Seakan tau akan kesalahannya dalam bertanya, Gania pun jadi gelagapan sendiri dan merasa bersalah.

"Ehh... Ehh.. Maaf, ya, Fris. Gue nggak ada maksud buat lo sedih," sesal Gania dengan tampang memelas.

"Iya, nggak papa kok," jawab Friska sambil tersenyum.

Mereka sangat asyik mengobrol sampai tak melihat ada kakak kelas yang sengaja menyelonjorkan kakinya, sehingga Friska pun terjatuh.

Bruukkk

"Aduhh..."

"Syukurin.. Hahha.." ledek seorang wanita yang dengan sengaja menyelonjorkan kakinya.

Dia bernama Fera Leara Adhisty, yaitu sahabat Bisma, pacarnya Friska.

"Hahahahhahah.."

"Uchhh.. Kacian. Hahahh" ucap salah satu siswi.

Semua siswa/i yang berada di koridor, tertawa keras.

Mata Gania pun terbelalak kaget dan langsung menolong Friska.

Sesudah menolong Friska, ia pun menatap nyalang semua siswa/i yang menertawakan Friska.

"Kalian apa-apaan sih, hah?? Orang jatuh bukannya di tolongin malah diketawain. Lo juga Fera! Maksud lo apa buat Friska jatuh, hah?" Bentak Gania, sambil menunjuk-nunjuk wajah Fera. Sementara itu, Friska pun hanya tertunduk takut.

"Gue suka aja liat dia....." Fera menunjuk wajah Friska, "menderita!" Sambungnya.

"Dasar cewek nggak tau malu ya, lo!" Gania mendorong pundak Fera. Fera hanya tersenyum sinis. Setelah itu Gania membawa Friska pergi dari tempat itu.

"Makasihh, ya, Gania"

"Iya, sama-sama," jawab Gania.

Ya, seperti itu lah setiap harinya. Selalu di bully, di hina, dan di kucilkan. Tapi ia sangat beruntung mempunyai sahabat seperti Gania yang selalu membelanya.

Mereka pun sampai di depan kelas dan segera memasuki kelasnya yaitu kelas XI ips 2. Tepat saat mereka masuk, bel tanda memulainya pembelajaran pun berbunyi. Dan datanglah seorang guru yang akan memberikan materi kepada muridnya.

***

Bel tanda pulang sekolah berbunyi, semua murid berhamburan keluar kelas, kecuali Gania dan Friska. Karena mereka berdua masih membereskan bukunya.

Drrt.. Drrtt.. Drrt..

Ponsel Gania berbunyi dan Gania pun segera mengangkatnya.

"Hallo, Pah."

"........"

" Aku masih beresin buku-buku aku."

"........"

" Iya nggak lama kok, bentar lagi."

"......."

"Oke."

Gania mematikan teleponnya. Ia menoleh ke Friska yang masih membereskan bukunya itu.

"Hm.. Fris maaf ya, gue harus pulang cepet. Soalnya ada acara keluarga di rumah gue," ucap Gania tak enak hati.

" Iya, nggak papa kok," jawab Friska sambil tersenyum.

"Bener nih?"

"iya, Ganiaa.."

" Yaudah gue duluan ya, bye.."

Usai melambaikan tangan, ia berjalan keluar kelas.

Setelah selesai dengan buku-bukunya, Friska pun berjalan keluar kelas untuk segera pulang.

Sesampainya di depan gerbang, ia menunggu angkot untuk mengantarkannya pulang.

Sudah 15 menit menunggu, tapi angkot tak kunjung datang.

Akhirnya Ia memutuskan berjalan kaki saja, sambil menunggu angkot lewat.

Ia pun berjalan kaki sambil mendengarkan lagu lewat earphone-nya.

Tiba-tiba suara klason motor mengagetkannya.

Pimm.... pimm... pimm....

Friska pun menoleh ke belakang.

'Bisma?' -batin Friska.

Seseorang yang mengendarai Ninja merah itu pun berhenti tepat di samping Friska dan melepas helm full face nya. Ya, dia adalah Bisma.

"Kok jalan kaki?" Tanya Bisma.

"Nggak ada angkot, jadinya jalan kaki aja, deh."

"Ya udah, aku antar pulan, ya?" Tawar Bisma.

"Loh.. emang kamu nggak sama Fera?"

"Nggak. Katanya dia dijemput sama supirnya, " jawab Bisma santai.

"Ohhh.."

"Ya udah, mau aku antar pulang nggak?" Tawar Bisma lagi.

"Hm.. nggak usah deh aku nggak mau ngerepotin kamu," tolaknya sambil tersenyum.

"Yakin nih?"

"Iya."

"Yaudah, kalo gitu aku duluan." Friska hanya mengangguk.

Kemudian Bisma memasang helm full face nya dan langsung melajukan motor Ninja merahnya dan meninggalkan Friska sendiri.

Friska pun hanya bisa tersenyum kecut melihat itu.

                            ********

Haiii..
Maaf typo atau kalimatnya yang salah ya:D
Salam dari mimin:*
Tbc✨

FRISKA✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang