Tandai Typo Nya Ya..
Happy Reading!
***
"GANIA!!"
Gania langsung menengok ke belakang, ia terkejut bukan main saat melihat Rendra dan Justin yang berada di pintu masuk.
"K-kalian?"
"Gue nggak nyangka Lo kayak gini," ucap Justin.
"I-ini n-nggak s-seperti yang kalian lihat!" Elak Gania, terlihat ia menjadi cemas.
"Bohong!! Lo ternyata nggak lebih dari iblis!" Ucap Rendra dengan mata memerah, menahan amarah.
Deg.
"Lo bilang gue iblis?" Tanya Gania parau.
"Iya! Dan Lo emang bener-bener iblis yang tega nyakitin sahabatnya sendiri!"
Mata Gania mulai berkaca-kaca.
"Sekarang lepasin Friska!" Bentak Rendra. Ia melirik Friska yang terlihat lemas dan pucat.
"Nggak!! Gue nggak akan lepasin dia sebelum Lo jadi milik gue!"
Deg.
"Hah?" Rendra dan Justin nampak bingung.
"Gue sayang sama lo, Ren!" Ungkap Gania dengan air mata yang sudah berjatuhan.
Rendra dan Justin terkejut.
"H-hah? Ini nggak mungkin kan? Lo pasti bercanda," bantah Justin tak percaya.
"Nggak! Gue emang suka sama dia sejak awal gue liat dia!"
"Dan gue tau, Lo mau balas dendam karena gue udah nolak cinta lo kan?!" Tudingnya.
"Lo-"
"Stop! Gue nggak mau denger penjelasan lo. Dan.. Ren, lo mau kan jadi milik gue?" Pintanya pada Rendra.
"Gue jadi milik lo? Heh, nggak akan! Gue nggak mau punya cewek iblis kayak, lo! Dan gue maunya Friska yang milikin gue, bukan lo!"
Gania menunduk kecewa, kemudian ia mendongakkan kepalanya di gantikan dengan wajah dinginnya.
"Kalau gue nggak bisa milikin lo, dia juga nggak akan bisa milikin lo!!" Ucapnya sambil menunjuk wajah Friska.
Tepat saat itu juga Fera dan Axel datang.
"Fer, Xel, tahan mereka berdua. Gue akan pergi bawa Friska jauh dari tempat ini, bahkan kalau bisa gue bakal bawa dia untuk ketemu ibu kandungnya, atau lebih tepatnya ketemu tuhan yang di atas," ucap Gania di selingi senyum miringnya.
Fera dan Axel mengangguk.
Gania menarik paksa Friska untuk keluar dari tempat itu melalui pintu belakang.
Rendra dan Justin ingin mencegah Gania namun, dengan sigap Fera dan Axel menahan mereka berdua.
"Bangsatt!!! Lepasin gue!!" Teriak Rendra.
Bugh!
"Diem atau mati?" Fera menodongkan pisau ke arah Rendra, begitu pula dengan Axel yang langsung membogem Justin.
***
"Nia, please turunin gue, lo sahabat gue!" Friska memohon agar Gania menurunkan dirinya dari dalam mobil Gania sebab, sang empu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
"Bacot! Diem anjing!!" Bentaknya.
Friska hanya bisa pasrah sambil menutup matanya.
"Kalo gue nggak bisa dapetin Rendra, lo juga nggak bakal bisa dapetin dia!" Teriak Gania.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRISKA✓ [REVISI]
Novela Juvenil[WARNING] CERITA INI BERSIFAT PRIVATE. JADI, SEBELUM BACA UTAMAKAN FOLLOW AKUN AUTHORNYA DAN JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, AND SHARE CERITANYA. AGAR KALIAN BISA MEMBACA DAN MENIKMATI SETIAP PART NYA. TERIMAKASIH❤ ______ _______________________ Seorang ga...