Pukul 07.00 seorang gadis masih bergelut dengan selimutnya. Dia adalah Friska. Jangan heran bahwa ia tak takut telat ke sekolah, karena hari ini adalah hari minggu.
Friska masih terlelap dalam tidurnya hingga ponselnya yang ada di atas nakas berbunyi tanda ada orang yang meneleponnya.
Drrt.. drrt.. drrt..
"Siapa sih, pagi-pagi udah ganggu aja." Ia mengambil ponselnya dengan malas. Di layar ponselnya nama 'Gania' terpampang jelas di layar ponselnya. Friska menggeser tombol hijau.
"Apa sih, Nia?"
"Lo baru bangun? " Tanya Gania di seberang telepon.
"Hmm.."
"Yaampun Friska, bangun cepetan, terus siap siap lo sekarang. Gue tunggu di taman biasa. Kita jogging," perintah Gania.
"Aishh.. Gue males jogging hari ini," keluh Friska.
.
"Ck, buruan ah. Gue tunggu pokoknya. Kalo lo nggak ke sini, gue nggak bakal mau ngomong sama lo selama sebulan titik," ancam Gania. Friska mau tak mau harus menurutinya sebab, hanya Gania lah yang mau berteman dengannya."Ck, iya-iya. Gue siap-siap sekarang," kesal Friska.
"Nah gitu dong. Cepetan, nggak pake lama!"
"Iya-iya. Bawel lo, ah." Friska mematikan sambungan teleponnya.
Ia bangkit dari tidurnya, kemudian ke kamar mandi untuk bersiap-siap.
***
Saat sudah selesai, ia pun keluar kamar menuju dapur untuk meminta izin mamanya.
"Ma, aku keluar bentar ya. Mau jogging," izin Friska. Namun tak ada sahutan dari mamanya.
"Yaudah, kalo gitu aku pergi, Ma." Setelah itu ia pergi ke taman yang sering ia dan sahabat nya itu kunjungi ketika jogging.
Sesampainya di sana ia tak bisa menemukan Gania. Ia terus celingukan mencari temennya, hingga suara cempreng mengagetkannya.
"Woyy!!!" Teriak Gania.
"Ishh.. Kebiasaan deh lo, teriak-teriak di telinga gue," kesal Friska.
"Hehe.. Ya maap," cengir Gania sambil mengangkat kedua jarinya berbentuk V.
"Hmm.." dehem Friska.
Mereka pun melakukan tujuan mereka yaitu, jogging. Saat sedang asyiknya berjogging Friska tak sengaja ditabrak oleh seorang pria jangkung hingga membuat nya terjatuh. Gania pun dengan Sigap menolong Friska.
"Is.. kalau Jalan liat-liat dong," kesal Friska pada pria tersebut.
"Gue lari bukan jalan," koreksi pria itu.
"Ya udah, kalau lari lihat-lihat," ulang Friska tetapi, mengubah kata 'jalan' menjadi 'lari'.
"Yaudah, gue minta maaf. Lagian juga gue nggak sengaja." Setelah mengucapkan kata maaf pria tersebut pun melanjutkan aktivitasnya.
"Ishh.. Resek ya itu orang," ucap Friska kesal.
"Fris.. Ngomong-ngomong itu cowok ganteng juga, ya," ucap Gania dengan mata berbinar binar.
"Ishh.. Apaan sih lo," ucap Friska sambil menyenggol lengan Gania. Gania pun hanya mendengus.
"Udah siang nih, gua pulang dulu ya," pamit Gania.
"Iya, gue juga mau pulang," jawab Friska.
"Yaudah, bye.. " Gania pergi sambil melambaikan tangannya.
Baru saja Friska membalikkan badannya ia di suguhi pemandangan di mana Bisma sedang menggendong Fera. Ia berjalan menghampiri Bisma.
"Bisma!" Panggil Friska.
"Eh, Friska.. " jawab Bisma sambil menurunkan Fera dari gendongannya.
"Kamu jogging juga? " Tanya Bisma.
"Iya," jawab Friska seadanya.
"Kamu tadi kenapa gendong Fera? Emang dia kenapa?"
"Tadi itu pas kita jogging, dia keseleo gitu kakinya. Terus nggak bisa jalan. Makanya aku gendong dia," jawab Bisma.
"Ohhh.. "
"Emang kenapa kalo Bisma gendong gue? Lo cemburu? " Tanya Fera dengan senyuman sinis. Friska diam saja, tak menyahuti ucapan Fera.
"Kok diem? Orang nanya tuh di jawab!!" Kesal Fera.
"Udah ah, nggak usah berantem," lerai Bisma. Fera menatap sinis ke arah Friska.
"Kamu sendiri?" Tanya Bisma pada Friska.
"Nggak kok. Tadi aku sama Gania, tapi dia udah pulang duluan. Ini juga aku mau pulang."
"Ohh.. Mau aku anter nggak? " Tawar Bisma. Fera mendelik tanda tak terima.
"Terus gue gimana dong, Bisma. Gak! Lo harus pulang bareng gue. Gue kan nggak bisa jalan," sela Fera sambil menunjukkan kakinya.
"Udah nggak usah. Aku pulang sendiri aja. Mending kamu anter Fera, kasihan kakinya kan habis keseleo," jawab Friska.
"Nggak papa nih?"
"Nggak papa kok."
Setelah itu Bisma dan Fera pun pergi meninggalkan Friska yang menatap sendu ke arah mereka. Karena melihat punggug Bisma dan Fera mulai menjauh, akhirnya Friska memutuskan untuk pulang.
*****
Haii...
Ngebosenin nggak cerita aku?? Semoga aja nggak ya hihi:D
Salam dari mimin:*Tbc ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
FRISKA✓ [REVISI]
Ficção Adolescente[WARNING] CERITA INI BERSIFAT PRIVATE. JADI, SEBELUM BACA UTAMAKAN FOLLOW AKUN AUTHORNYA DAN JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, AND SHARE CERITANYA. AGAR KALIAN BISA MEMBACA DAN MENIKMATI SETIAP PART NYA. TERIMAKASIH❤ ______ _______________________ Seorang ga...