Tandai Typo Nya Ya..
Happy Reading!
***
Rendra melangkah pelan menuju kamarnya.
Ia duduk di pinggiran kasur dan mulai merenung.
Ia memutuskan untuk pulang ke apartemen nya terlebih dahulu untuk menenangkan suasana hatinya.
Perasaannya campur aduk, antara lega karena ibunya sudah sadar dan mau meninggalkan pria bajingan itu, dan sedih karena ia akan melihat ibunya kesepian tanpa adanya seorang suami.
Drrt.. Drrtt.. Drrtt..
Ponselnya berbunyi. Ia melihat layar ponselnya yang tertera nama 'Justin' di sana. Langsung saja ia menggeser tombol hijau.
"Hallo, kenapa, Tin?"
"Gue mau bicara hal penting sama lo." Bukan. Ini bukan suara Justin, melainkan suara perempuan yaitu suara Friska.
"Gue ke rumah sakit sekarang!"
***
"Nih, makasih ya," ucap Friska pada Justin karena sudah meminjamkan ponselnya ke padanya.
"Iya santai aja."
"Ohiya, kok lo tau kalau gue di sekap sama Gania di tempat itu?"
"Jadi pas lo nginep di rumah dia, gue malam-malam ke sana karena ngambil barang gue yang ketinggalan saat gue sama Rendra ke sana di jam sebelumnya. Terus itu pas gue baru sampe beberapa meter dari rumahnya, gue liat mobil dia keluar dengan kecepatan di atas rata-rata. Gue kepo dong, dan akhirnya gue ikutin mobil itu. Mobil itu berhenti di sebuah rumah tua gitu, jelas gue heran dong, ngapain Gania malem-malem di sana?. Dan pas gue mau samperin dia, eh nyokap gue malah nelpon dan nyuruh gue pulang. Yaudah gue nggak jadi nyamperin dia."
"Dan besoknya gue denger kabar kalo lo nggak ada di rumah dia tadi malem. Dan dari sana gue udah curiga. Gue ajak Rendra ke rumah tua itu dan ternyata bener lo ada di sana dan di sekap Gania." Jelas Justin panjang lebar.
Friska mengangguk mengerti.
"Btw thanks. Ohiya, lo udah tau kabar Gania gimana?" Tanya Friska.
Seketika Justin diam dan mematung.
"Tin, kok diem? Jawab pertanyaan gue!" Friska menggoyang-goyangkan pundak Justin.
Namun tetap saja, Justin hanya bisa diam dengan mata menyiratkan kesedihan.
"Tin, please." Suara Friska mulai melemah.
Karena tak tega melihat wajah Friska yang memelas, akhirnya Justin membuka suara.
"Dia udah meninggal."
Deg.
"Gue lagi nggak pengen bercanda, Tin," ucap Friska yang tak percaya dengan omongan Justin.
"Gue nggak bercanda, dia kecelakaan saat berhasil kabur dari polisi."
Deg.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRISKA✓ [REVISI]
Fiksi Remaja[WARNING] CERITA INI BERSIFAT PRIVATE. JADI, SEBELUM BACA UTAMAKAN FOLLOW AKUN AUTHORNYA DAN JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, AND SHARE CERITANYA. AGAR KALIAN BISA MEMBACA DAN MENIKMATI SETIAP PART NYA. TERIMAKASIH❤ ______ _______________________ Seorang ga...