Tandai Typo nya ya...
Happy Reading!
***
Jam pulang sekolah sudah berbunyi dari tadi dan saat ini Friska berjalan sendirian di trotoar. Awalnya Rendra menawarkannya untuk pulang bersama tetapi ia bersikeras untuk menolak.
Kali ini sarung tangannya ia lepas. Untung saja di sekolah tadi tak ada yang menyadari bahwa ia mengenakan sarung tangan.
Ia berjalan dengan sempoyongan, tubuhnya masih lemas. Hingga..
Brukk!
Ia menabrak seseorang hingga tubuhnya terhuyung, tetapi sebuah tangan kekar menahan tubuhnya agar tak jatuh.
Friska membuka matanya dan membulatkan matanya saat melihat siapa yang berada di dekatnya.
"Dokter Aldi? Kok bisa ada di sini?" Ucap Friska saat sudah berdiri dengan benar.
"Iya, saya antar istri saya ke butik nya tadi, dan sekarang saya mau kembali ke rumah sakit. Terus kamu sendiri kenapa? Sakit lagi ya?" Tanya pria paruh baya itu yang kira-kira umurnya sudah 40 ke atas. Ia bernama Dokter Aldi.
"Ohh.. nggak kok Dok, tadi saya kecapean aja, jadinya jalannya kayak sempoyongan gitu deh Dok" Ucap Friska sambil menyengir.
"Terus tangan kamu ini kenapa? Karena orang tau kamu lagi?" Tanya Dokter Aldi sambil memeriksa tangan Friska yang merah.
"Eh? Enggak kok Dok, ini kena air panas kemarin, soalnya saya ceroboh Dok" Elak Friska sambil menjauhkan tangannya dari Dokter Aldi.
"Kamu jangan bohong ya, Friska! Saya tau ini kelakuan kedua orang tua kamu. Apa sebaiknya kita laporkan saja mereka ke polisi?" Ucap Dokter Aldi.
"Jangan Dok!" Ucap Friska cepat.
"Kenapa jangan? Mereka sudah keterlaluan, Friska. Itu juga akan mempertambah penyakit kamu!"
"Friska nggak mau Dok. Gimana pun juga mereka udah ngerawat Friska dari kecil, udah nampung Friska di rumahnya."
"Oke kalau begitu itu terserah kamu. Tetapi kamu harus ikut saya ke rumah sakit untuk mengobati luka tanganmu itu"
"Enggak usah Dok!" Friska langsung menolak.
"Di obati atau saya laporkan dua iblis itu ke polisi?" Ancam Dokter Aldi.
"Jangan Dok! Iya deh saya ikut Dokter ke rumah sakit" Setelah itu Dokter Aldi membukakan pintu mobilnya untuk Friska. Bukan tanpa alasan, sebab tangan Friska yang masih memerah dan dapat di pastikan bahwa itu masih sangat perih untuk membuka pintu mobilnya.
Setelah itu Dokter juga memasuki mobilnya dan segera melajukan mobilnya.
***
Rendra hari ini datang ke rumah orang tuanya karena rindu dengan ibunya yaitu Linda.
"Mama!" Teriak Rendra saat sudah masuk ke dalam rumah.
"Iya sayang" Linda datang dari arah dapur dengan senyum manisnya.
"Rendra kangen Ma" Rendra memeluk Linda dengan sangat erat, dan di balas tak kalah erat oleh Linda.
"Mama juga. Makanya tinggal bareng lagi ya sama Mama, sama Papa, biar kita bisa kumpul lagi kayak dulu" Ucap Linda setelah melepas pelukan itu.
Mimik wajah Rendra yang awalnya ceria berubah menjadi datar.
"Aku nggak bakal tinggal di sini kalau Papa belum berubah!" Ucap Rendra kemudian duduk di sofa ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRISKA✓ [REVISI]
Teen Fiction[WARNING] CERITA INI BERSIFAT PRIVATE. JADI, SEBELUM BACA UTAMAKAN FOLLOW AKUN AUTHORNYA DAN JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, AND SHARE CERITANYA. AGAR KALIAN BISA MEMBACA DAN MENIKMATI SETIAP PART NYA. TERIMAKASIH❤ ______ _______________________ Seorang ga...