Ingetin typo nya yaa...
Happy Reading!
***
Bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Kelas sudah kosong, tinggal Friska yang masih membereskan buku buku nya yang berserakan di mejanya.
Sebelumnya Gania tadi ingin menunggu Friska selesai dan mengajaknya pulang bersama. Tetapi Friska menolak. Dan berakhir Gania lah yang mengalah dan memutuskan untuk pulang duluan.
Saat sudah selesai membereskan bukunya, ia menyampirkan tas nya di pundak kanan nya hendak pulang tetapi terurung karena Fera, Livia dan Laura tiba tiba masuk dan menutup pintu kelasnya.
"Mau apa kalian?!" Tanyanya was was.
"Mau kita, yaitu bikin lo nyesel karna lo udah mulai berani sama kita!" Ucap Laura.
Friska membelalakkan matanya saat Fera mendekatinya.
"J-jangan.. macem macem ya kalian! Gue bakal teriak!" Ancam Friska.
"Teriak aja Friska. Nggak bakal ada yang denger! Sekolah udah sepi!!" Ucap Fera tersenyum miring.
"Liv, Ra, pegang tangannya!" Perintah Fera dan langsung di lakukan oleh Livia dan Laura.
Livia dan Laura menahan tangan Friska yang terus memberontak.
"Kayaknya lo bakalan suka sama permainan ini, Friska!" Ucap Fera tersenyum miring di ikuti oleh kedua temannya.
Fera semakin mendekat. Dan...
Bukk!!
Friska memanfaatkan kakinya yang bebas untuk menendang perut Fera hingga tersungkur.
"Bangs*t!!" Teriak Fera emosi dan ia pun bangkit.
"Lo makin kurang ajar ya?!!"
"Livia, Laura, tahan kakinya juga!" Perintah Fera.
Fera pun mendekat. Tangannya terangkat untuk menampar Friska, tetapi.....
Brakkk!!
Seseorang telah mendobrak pintu dan masuk dengan tergesa gesa.
"Justin, tolongin gue!" Ucap Friska dengan matanya yang sudah berkaca kaca.
***
Saat Justin sudah sampai di parkiran, ia merogoh saku celananya untuk mengambil kunci mobilnya. Tetapi ia tak menemukannya.
"Sial, ketinggalan di kelas pasti!!"
Ia pun menghela napas dan berjalan lagi menuju kelasnya.
"Pake ketinggalan lagi! Kan balik lagi deh ke kelas jadinya!" Gerutu Justin di koridor sekolah yang sudah sepi.
Saat sampai di depan kelasnya ia mendengar teriakan wanita dari dalam kelasnya.
"Lo makin kurang ajar ya?!!"
Justin mengernyit bingung.
"Livia, Laura, tahan kakinya juga!"
Justin terbelalak. Entah kenapa perasaannya tidak enak.
Ia pun langsung saja mendobrak pintu itu dan terkejut melihat pemandangan di depannya. Tangan Friska di tahan begitu juga dengan kakinya, dan di hadapan Friska ada wanita cabe Fera.
"Justin, tolongin gue!"
"Woyy lepasin Friska!" Teriak Justin.
"Wahh ada pahlawan kesiangan nih guys!" Ucap Fera tertawa sinis.

KAMU SEDANG MEMBACA
FRISKA✓ [REVISI]
Teen Fiction[WARNING] CERITA INI BERSIFAT PRIVATE. JADI, SEBELUM BACA UTAMAKAN FOLLOW AKUN AUTHORNYA DAN JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, AND SHARE CERITANYA. AGAR KALIAN BISA MEMBACA DAN MENIKMATI SETIAP PART NYA. TERIMAKASIH❤ ______ _______________________ Seorang ga...