Part 46

367 48 18
                                    

Tandai Typo nya Ya..

Happy Reading!

***

Friska membuka matanya secara perlahan. Ia terbangun karena merasa ada yang menyipratkan air ke wajahnya.

Saat matanya sudah terbuka sempurna, yang ia lihat pertama adalah 3 orang berjubah hitam, dan salah satunya adalah Fera. Ia bisa mengetahuinya sebab Fera tak mengenakan slayer, sedangkan yang satu mengenakan slayer dan satu lagi mengenakan topeng Joker.

"H-hah.. K-kalian?" Kali ini mulut Friska tak tertutup lakban.

"Iya, kenapa? Kaget?" Tanya Fera sambil tersenyum smirk.

"Ini mimpi kan?"

"Hah? Mimpi? Ini real, Friska!" Kemudian Fera tertawa.

"Kenapa gue bisa ada di sini?! Terus ini, lepasin gue!" Friska mengeraskan suaranya. Ia memberontak di atas kursi yang ia duduki.

"Diem!!" Gertak Fera.

"Lepasin gue!!"

Plak!!

Wajah Friska terlempar ke samping sebab tamparan yang Fera berikan.

"Gue bilang DIEM, bitch!"

"Gitu dong diem. Apa harus di kasarin dulu baru diem?!" Fera bersedekap dada.

"Lo mau tau nggak siapa mereka berdua?" Tanya Fera.

Friska diam tak menjawab.

"Diam berarti, iya!"

"Mereka berdua akan membuka identitas mereka di depan lo. Hm.. Jangan kaget ya.. Oke, kita mulai dari lo!" Fera menunjuk orang berslayer.

Orang itu perlahan membuka jubahnya. Saat jubahnya sudah terbuka, terlihat bahwa orang itu adalah pria.

'Siapa?' -batin Friska.

Kemudian orang itu membuka slayernya.

Friska membulatkan matanya kaget.

"A-axel?" Ucap Friska terbata.

"Iya, gue. Kenapa kaget?" Axel terkekeh sinis.

"Lo k-kenapa ikut nyekap gue?"

"Karena gue benci sama lo!"

"Benci? Kenapa lo benci sama gue? Gue aja nggak pernah ngobrol sama lo." Friska bingung dengan apa yang di maksud Axel.

"Nggak pernah ngobrol? Heh, oke gue harap lo nggak lupa sama cowok nerd pas sekolah SMP!"

Friska berusaha mengingat-ingat.

"Oke, kalau lo lupa gue bisa ceritain ulang kejadian itu," ucap Axel.

Flashback on.

"Hahaha.. Cowok nerd gak guna!"

"Mati aja lo sono!"

"Cupu!"

"Kek banci anjir!"

"Hahha.. Sampah!"

FRISKA✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang