EXTRA PART ✨

688 54 21
                                    

Tandai Typo Nya Ya..

Happy Reading!

***

5 tahun kemudian...

Seorang pria dengan mengenakan pakaian kasual berjalan mendekati makam Friska sambil membawa sebuket bunga mawar putih.

Ia berjongkok.

"Haii.. Fris. Udah lama ya gue nggak ke sini semenjak lulus SMA, soalnya gue harus lanjut kuliah di LA." ucap pria itu.

"Ini gue bawain mawar putih buat lo. Semoga lo suka, ya." Ia menaruh buket bunga itu di atas gundukan makam Friska.

"Lo tau, gue sekarang udah lulus dan di terima kerja oleh paman gue. Gue sekarang bukan Rendra yang dulu, yang pemalas. Gue sekarang udah berubah, gue udah mulai giat bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup gue sama Mama gue." Rendra mengusap nisan Friska.

"Kabar lo gimana sekarang? Lo baik-baik aja kan di sana?"

"Tenang aja, gue bakalan nyusulin lo kok ke sana saat tugas gue buat bahagia'in Mama udah selesai." Rendra menampilkan senyum kecilnya.

"Siapa aja yang pernah jenguk lo, Fris? Orang tu- eh, maksudnya om dan bibi lo sering jenguk lo ke sini?"

"Pastinya nggak mungkin ya, Fris."

Jderrrrr!!!

Rendra tersentak.

Ia menengadah ke atas melihat awan yang sudah menghitam, dan angin kencang yang menerpa tubuhnya.

"Fris, gue balik ya, soalnya udah mau hujan. Besok-besok gue ke sini lagi setiap hari bawain lo bunga yang berbeda-beda."

Cup

Rendra mengecup singkat batu nisan Friska.

"Bye.."

Rendra berdiri kemudian beranjak pergi.

***

Di rumah Ira dan Dirga terlihat mereka bertiga sedang gelisah.

"Ma, gimana dong ini?" Tanya Fiyra khawatir.

"Mama juga nggak tau!"

"Udah lah, kalian nggak usah ribut!! Kita harus pikirin gimana caranya kita bisa kabur dari kota ini," ucap Dirga.

"Lagian Ayah, sih! Ngapain pake korupsi di perusahaan yang baru keterima kerja?!" Kesal Fiyra.

"Kamu, ya!! Ayah kayak gitu ya karena demi bisa memenuhi kebutuhan hidup kita! Kamu bisa makan enak dari uang siapa? Dari hasil kerja siapa? Dari hasil kerja Ayah kan?!" Bentak Dirga. Sedangkan Fiyra pun langsung menunduk.

"UDAH!! Mama pusing tau nggak!!" Bentak Ira.

"Mama pikir, Mama aja yang pusing?! Ayah juga pusing! Di tambah anak kamu nih yang nyalahin Ayah!"

"Dia juga anak kamu, Yah. Jadi nggak usah bentak-bentak Fiyra, dong!!"

Pertengkaran semakin sengit.

FRISKA✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang