Part 19

450 78 23
                                        

Tandai typo nya ya guys..

Happy Reading!

***

Hari ini ia pulang terlambat ke rumahnya, sebab angkot yang di kendarainya mogok dan tak ada ojek yang lewat. Sehingga ia memutuskan untuk berjalan kaki saja.

Sesampainya di depan rumahnya ia langsung berlari, bertujuan untuk cepat sampai dan segera meminum air untuk menghilangkan rasa hausnya.

Tapi baru saja membuka knop pintu rumahnya sebuah tamparan mengenai wajahnya.

Plakk!!

Friska memegang pipinya yang terasa perih.

"Kenapa Ay-" belum selesai melanjutkan ucapannya, Dirga lebih dulu menyeretnya dan mendorong Friska hingga membuatnya tersungkur.

"KAMU YANG AMBIL UANG SAYA KAN?" Bentaknya emosi

"Enggak, Yah! Aku nggak ada ambil uang Ayah!" Ucapnya dengan air mata yang sudah turun dengan derasnya.

"Mau ngeles apa lagi kamu hah? Jelas jelas Fiyra sendiri yang bilang sama saya kalo kamu diam diam masuk ke kamar saya untuk mengambil uangnya kan?" Gertak nya dengan amarah yang sudah meledak ledak.

"Enggak, Yah! Kak Fiyra bohong! Aku nggak ada masuk ke kamar Ayah!" Ia berusaha membela diri.

"Kalo benar kamu tidak mengambil uang suami saya uang dari mana kamu bisa membeli baju baju mahal seperti ini, hah? Kamu kan tidak kerja!" Bentak ibu nya yang baru keluar dari kamar Friska sambil membawa dress yang sempat di belikan oleh Rendra.

"Itu di beliin sama temen aku Ma!" Friska terisak

"Bohong Ma, Yah. Nggak mungkin temennya mau beliin dia dress semahal itu" sahut Fiyra yang sedari tadi menonton kejadian itu dengan senyum miringnya.

Dirga pun semakin marah, gigi nya bergeletuk dan tangan nya sudah terkepal kuat. Ia melepas ikat pinggang yang ia pakai kemudian mencambuk Friska tanpa ampun.

Ctakk!!

"KAMU TAU? ITU UANG TERAKHIR YANG SAYA PUNYA!!"

Ctakk!!

"Yah, bukan aku yang ambil.."

Ctakk!!

Dirga sudah gelap mata, ia tak memperdulikan keadaan Friska yang sudah lemas.

"Dasar anak tak tau diri! Jika membunuh orang itu tidak dosa, saya akan lakukan itu sekarang kepada kamu!"

Ctakkk!!

"Ampun, Yahh... " Friska merintih kesakitan.

Plakk!!

Ira menampar Friska sangat kuat hingga meninggalkan bekas merah di pipinya.

"Kalo bukan karena ibu saya yang menyuruh saya untuk menampung kamu di sini, saya nggak akan sudi!!" Tangannya menjambak Friska sangat kuat hingga membuat kepala Friska mendongak.

"Ma... Ma.... hiks.. hikss... A-ampun... Ma..." ucapnya terbata bata.

"Kamu itu hanya anak haram yang di lahirkan oleh adek kandung saya dan ayah kandung kamu tak mau bertanggung jawab!" Ungkap Ira yang sudah meneteskan air matanya.

Jlebbb!!

Friska mematung seketika, ia memandang kosong di depannya.

"Hahah.. Nggak mungkin kan Ma? Aku anak Mama kan?" ujar Friska tak percaya dan di selingi tawa hambar.

FRISKA✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang