Ingetin typo nya ya..
Happy reading!✨
***
Hari minggu sesuai dengan persepakatannya dengan Rendra untuk bertemu di taman biasa, ia pun saat ini sedang bersiap-siap.
Ia mengenakan kaos berwarna putih dan celana trening hitam, serta sepatu hitam putih bermerk Vans.
Setelah selesai, ia berjalan keluar kamar dan bertemu dengan keluarga yang sedang sarapan.
"Friska, mau kemana kamu pagi pagi?!" Suara bariton Ayahnya menghentikan langkahnya.
"Palingan juga mau ketemu pacarnya, Yah," ujar Fiyra memanas-manasi suasana.
"Hah.. Pacar?! Siapa yang nyuruh kamu pacaran, hah?!" Ucap Dirga dengan raut wajah tak suka.
"Belajar aja belum bener, udah pacar-pacaran aja," sahut Ira.
"Aku nggak pacaran Ma, Yah!" ucapnya berusaha membela diri.
"Jangan di percaya Ma, Yah! Di sekolah tuh pada heboh karena Friska pacaran sama salah satu most wanted di sekolah, Yah!" Sungut Fiyra.
"Benar, Friska?" Tanya Dirga dengan wajah dinginnya.
"E-enggak, Yah!"
"Bohong, Yah," ujar Fiyra dengan santainya.
"Kak!! Nggak usah jadi Provokator deh!!" Bentak Friska kesal.
Ira pun berdiri dari duduknya sambil menggebrak meja.
"Kamu tidak usah membentak anak saya!" Ucapnya emosi.
Suasananya pun mulai tak enak.
"Ma, Yah, aku pergi dulu," pamitnya. Setelah itu ia pergi dari rumah. Ia tak mau masalahnya menjadi besar dan berakhir ia yang di perlakukan kasar.
"Selera makan Mama jadi rusak gara-gara dia!" Ira pergi dari ruang makan. Kemudian di susul Dirga.
Fiyra yang melihat itu pun tersenyum miring.
'Ini belum apa apa Friska! Gue pasti bakal buat sesuatu yang lebih dari ini!' - batinnya. Kemudian ia melanjutkan kegiatan makannya.
***
Friska berjalan gontai. Matanya tak sengaja melihat seseorang yang sangat familiar di matanya. Orang itu sedang berlari santai dan memunggungi Friska.
'Justin?!'-Batinnya.
Ia pun berlari menghampiri Justin.
"Justin!!" Panggilnya sambil menepuk bahunya.
Justin pun bergelonjak kaget.
"Ah, Friska! Ngagetin aja lo," ujarnya.
"Hehe... Maaf!" Friska terkekeh.
Friska dan Justin berjalan beriringan.
"Eh, iya... ngomong-ngomong lo suka olahraga pagi juga?" Tanya Friska.
"Iya. Lo juga?"
"Iya, nih. Lo sendiri?" Tanya Friska.
"Tadinya sih sama adek gue. Tapi dia udah lari duluan," jelasnya.
"kalo lo sendiri?" Tnyanya balik.
"Gue sih sebenarnya ketemuan sama Rendra di sini. Mau olahraga bareng. Tapi dia belum dateng!"
Justin membulatkan mulutnya berbentuk 0 dan menganggukkan kepalanya mengerti.
"Kak Justin.....! Sini!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
FRISKA✓ [REVISI]
Jugendliteratur[WARNING] CERITA INI BERSIFAT PRIVATE. JADI, SEBELUM BACA UTAMAKAN FOLLOW AKUN AUTHORNYA DAN JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, AND SHARE CERITANYA. AGAR KALIAN BISA MEMBACA DAN MENIKMATI SETIAP PART NYA. TERIMAKASIH❤ ______ _______________________ Seorang ga...