Tandai typo nya ya..
Happy Reading!
***
"K.. Kak Fiyra?" Beo Friska.
Di ruang tamu ada 4 orang dewasa dan 1 gadis remaja yaitu orang tua Rendra, Dirga, Ira beserta Fiyra.
Semuanya nampak terkejut, terlebih lagi Dirga dan Ira.
"Rendra apa-apaan ini?! Siapa gadis itu?!" Bentak Arga.
"Dia pacar aku, Pa!" Ucap Rendra sarkas.
Dirga, Ira dan Fiyra membulatkan matanya terkejut.
"Wahh.. cantik sekali, ayok duduk dulu nak," Ucap Linda.
"Stop! Apa-apaan ini Arga?! Lo pengen permainin gue?!" Ucap Dirga.
"Nggak Dir, lo salah paham. Gadis ini se-"
"Maksudnya permainin apa ya, om? Bukannya Friska ini an--awhh.." Friska mencubit lengan Rendra dan menggeleng pelan, pertanda bahwa Rendra tak boleh memberitahukan kedua orang tuanya.
"Udahlah kita bahas perjodohan ini di lain hari aja. Mood gue udah rusak. Ma, Fey, ayok kita pulang," Ucap Dirga dengan wajah dinginnya.
Fiyra dan Ira pun bangkit dari duduknya.
"Permisi!" Pamit Dirga kemudian berjalan berdampingan dengan Ira dan melewati Friska tanpa melirik sedikit pun ke arahnya.
"Kita tunggu drama selanjutnya di rumah," bisik Fiyra dengan senyum miringnya kemudian beranjak pergi.
"Arrgghh... ini semua gara-gara gadis sialan ini!" Bentak Arga.
"Nggak usah nyalahin Friska, Pa!" Sentak Rendra.
"Ngapain kamu belain dia, hah? Mending kamu jauh-jauh dari gadis ini!," Arga menunjuk Friska.
"Kamu bisa apa, hah? Bisanya cuma morotin anak saya aja, Iya?" Lanjutnya.
"Cukup, pa! Dia nggak pernah morotin aku!" Ucap Rendra
"Ohiya? Kamu pikir Papa nggak tau kamu habisin uang 10 juta hanya buat beliin keperluan dia?!"
Friska membulatkan matanya dan menutup mulutnya tak percaya. Sedangkan Rendra langsung diam membisu.
"Udah, Pa" ucap Linda menengahi.
"Diam, kamu!" Bentak Arga.
"Sudah berapa kali saya bilang, stop membentak ibu saya!" Teriak Rendra hingga mukanya memerah.
Plakk!!
"Jangan berteriak di depan wajah Papa kamu! Dasar nggak sopan!"
Bugh!!
Arga membogem wajah anaknya sendiri.
"Sekarang kamu mau minta uang berapa? Saya bakalan kasih sekarang ke kamu asal kamu jauhin Rendra dan jangan pernah berhubungan lagi dengan anak saya!" Ucap Arga pada Friska sambil mengeluarkan sebuah buku Cek.
Tangan Rendra mengepal kuat hingga kuku-kuku nya memutih.
"Pa!" Bentak Rendra.
"Maaf kalau saya mengganggu keluarga ini, kalau begitu saya permisi om, tante." Friska hendak pergi namun sebuah suara menghentikannya.
"Nak, hati-hati ya di jalan," Ucap Linda sambil tersenyum tak enak hati kepada Friska.
Kemudian Friska beranjak keluar hingga hilang di balik pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRISKA✓ [REVISI]
Fiksi Remaja[WARNING] CERITA INI BERSIFAT PRIVATE. JADI, SEBELUM BACA UTAMAKAN FOLLOW AKUN AUTHORNYA DAN JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, AND SHARE CERITANYA. AGAR KALIAN BISA MEMBACA DAN MENIKMATI SETIAP PART NYA. TERIMAKASIH❤ ______ _______________________ Seorang ga...