"Yang namanya sahabat nggak akan pernah ninggalin lo. Dan akan melakukan apa aja demi kebaikan lo"
-Rajena Auva
"Sebenarnya apa semua ini?"
Kyara masih bertanya-tanya dengan apa yang terjadi malam ini. Calisa yang memanggil Handika dengan sebutan Papa? Wanita asing yang Calisa panggil Mama tiba-tiba memeluknya, dan perjodohan yang dibatalkan? Apa maksud dari semua itu? Dan... mengapa Jena membawanya ke sini?
Jena menatap Varel, memberikan kode agar cowok itu menjelaskan. Kyara yang melihat itu juga menatap cowok itu. Varel menghela napas sebelum bercerita.
"Pertama, Calisa Kakak tiri lo. Anak angkat Om Handika dan Tante Hana, dan dia adiknya Dion. Kedua, gue sama dia awalnya mau tunangan tapi karena semua kelakuan dia terbongkar malam ini, Kakek batalin semuanya."
"Lo tau semua ini dari mana?" tanya Kyara pada Varel. Cowok itu tersenyum.
"Gue udah bilang, gue tau semua tentang lo."
"Nggak mungkin!"
"Terserah kalo lo nggak percaya."
Kemudian cowok itu kembali melanjutkan ceritanya.
"Kalo soal Jena, itu rencana gue. Dari awal gue udah tau rencana busuk Calisa, gue kerja sama bareng Jena buat membongkar semuanya."
Kyara menoleh pada gadis berlesung pipi yang sudah menatapnya dengan senyuman.
"Jadi, lo nggak beneran benci gue, Na? Lo juga nggak terpaksa berteman sama gue?" Kyara menghela napas lega, sahabatnya tidak benar-benar pergi.
Jena mengangguk. "Yang namanya sahabat, nggak akan pernah ninggalin lo, Ra. Gue sahabat lo. Dan akan ngelakuin apa aja demi kebaikan lo." Gadis itu menggenggam tangan Kyara.
"Calisa udah fitnah lo di depan gue. Gue pura-pura percaya dan pura-pura benci sama lo, biar dia nggak curiga." Gadis berlesung pipi itu tertawa.
Kemudian gadis itu menatap Varel. "Gue nggak nyangka sih cewek selicik Calisa bisa masuk perangkap kita, Rel."
Kyara terdiam. Jadi, dia dan Calisa saudara? Tapi, mengapa dulu Papa tidak menganggapnya sebagai seorang putri? Dan lebih memilih tinggal di apartemen. Jika Tante Hana adalah Mama dari Calisa, berarti Papa mempunyai dua istri? Kenapa Kyara baru tahu sekarang?
Gadis itu beranjak berdiri. "Gue mau pulang. Bunda harus jelasin semuanya!"
Varel mencekal lengan Kyara. "Gue anter."
Kemudian motor merah itu keluar menyusuri jalanan.
Jena menepuk jidatnya. "Terus, gue pulang sendirian gitu?"
"Bareng gue," suara seorang cowok membuat Jena berbalik.
Cowok itu yang membantu Varel menunjukkan video Calisa. Sebut saja detektif dadakan yang menjadi sumber informasi bagi Varel untuk mengetahui semua tentang Kyara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANTARA DUA HATI: KYARA BUKAN KEYRA [END]
Teen Fiction[Selesai + Part Masih Lengkap] "𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐫𝐚𝐠𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚." "Ra, lo tadi ke taman?" "Nggak. Dari tadi gue sama Lija di rumah aja, nggak ke mana-mana." "Terus yang tadi gue ajak ngobrol siapa?" "Hah?" *** Kisah ini...