3. Masa Lalu

981 245 38
                                    

“Beberapa pelajaran terbaik yang pernah kita pelajari, dipelajari dari kesalahan masa lalu”

—Dale Turner

Di belakang gedung sekolah SMA Galaxy, sudah ada dua orang cowok dengan seragam yang berantakan sedang berkelahi dan saling tonjok satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di belakang gedung sekolah SMA Galaxy, sudah ada dua orang cowok dengan seragam yang berantakan sedang berkelahi dan saling tonjok satu sama lain. Satu teman mereka yang juga ada di sana berusaha untuk memisahkan keduanya akhirnya menyerah, karena kalau tidak bisa-bisa ia yang akan kena sasaran.

“Kalo lo nggak suka sama dia, bilang! Gak usah main kasar, njing!!" umpat Varel kemudian melayangkan satu pukulan pada rahang Arga membuat cowok itu menoleh ke samping.

Arga Agushabahri. Tidak mau kalah, ia juga membalas pukulan Varel cukup keras mengenai perutnya.

“Kalo lo nggak tau apa-apa, mending diam aja. Lo nggak ada urusannya sama sekali dalam hal ini!”

“Nggak usah ikut campur!”

Varel memegangi perutnya lalu kembali mendekat pada Arga dan menarik kerah baju cowok itu.

“Fazura sahabat gue, lo bilang gue nggak perlu ikut campur? Sebelum lo kenal dia, gue udah jauh lebih dulu kenal dia.” Varel mengepalkan tangannya, mengingat bagaimana saat Fazura datang ke rumahnya dengan tubuh yang dipenuhi memar, sembari menangis Fazura mengadu kepada Varel.

“Semua yang menyangkut Fazura, berhak gue tau, termasuk tentang lo!”

Bugh.

Kali ini pukulan Varel pada wajah tampan cowok itu, menoleh, sudut bibirnya mengeluarkan bercak darah. Arga mengusapnya kasar, menatap tajam Varel.

“Udah berani lo sama gue, Varel?”

“Gue nggak pernah takut sama cowok pengecut kayak lo! Yang beraninya kasar sama cewek sendiri!”

Bughh.

Satu pukulan lagi mengenai rahang Arga, kini wajah tampannya sudah dipenuhi memar dan juga bercak darah. Merasa harga dirinya diinjak, Arga mengambil ancang-ancang untuk membalas Varel. Namun teriakan seorang gadis yang suaranya sangat ia kenal membuatnya berhenti.

“Arga! Varel!”

Seorang gadis datang dan berlari ke arah mereka, keduanya menghentikan aksi saling tonjok tadi. Untung saja gadis itu datang tepat waktu. Kalau tidak, Varel dan Arga pasti sudah babak belur dan wajah tampan mereka tidak akan terlihat lagi.

“Kalian ini apa-apaan sih? Kekanakan banget. Kalau punya masalah diselesaikan secara baik-baik, bukannya malah berantem!”

“MAU JADI SOK JAGOAN HAH!?”

Kedua cowok itu hanya diam tanpa bersuara. Fazura mendekati Arga yang tak lain adalah pacarnya, gadis itu menatap Arga khawatir lalu beralih pada Varel.

DIANTARA DUA HATI: KYARA BUKAN KEYRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang