8. Kucing dan Tikus

575 127 7
                                    

"Entah mengapa hal kecil yang aku lakukan bersamamu selalu berubah menjadi sesuatu yang istimewa"

"Entah mengapa hal kecil yang aku lakukan bersamamu selalu berubah menjadi sesuatu yang istimewa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Varel sudah sampai di rumah Yogi, tampaknya tidak ada orang di sana. Dia naik ke atas lalu mengganti pakaian, setelah selesai kembali turun. Pergi ke dapur untuk mengambil makanan, di sana ada Bi Ratna yang sedang merebus air.

"Ngapain Bi?" tanya Varel ramah. Bi Ratna menoleh. "Ooh ini Den, buat Non Icha katanya lapar." Kemudian Bi Ratna melanjutkan mengiris bawang untuk mie rebus pesanan Icha.

"Tadi di depan sepi, pada ke mana?"

Bi Ratna tidak begitu paham maksud Varel, siapa yang dia maksud.

"Siapa?" tanya Bi Ratna memastikan.

"Yogi sama yang lain, Bi."

Varel membuka pintu kulkas kemudian mengambil satu botol air minum, meneguknya hingga habis setengah.

"Kalo Den Yogi kayaknya belum pulang, tapi kalo Non Icha sama siapa itu dua lagi?" Bi Ratna itu kadang mudah sekali lupa, maklum saja karena usianya sudah tidak lagi muda.

Cowok itu menutup pintu kulkas lalu mendekat pada Bi Ratna yang masih belum siap dengan mie rebus itu.

"Kyara sama Lija, Bi." Varel selalu saja sabar jika menghadapi orang seperti Bi Ratna. Karena menurutnya, usia terus bertambah dan ia juga akan merasakan hal yang sama, hanya tinggal menunggu waktu.

"Iya, Non Ara sama Lija!" ujar Bi Ratna. "Mereka di belakang rumah lagi ngumpul."

Varel mengangguk paham. "Ooh yaudah, makasih ya, Bi."

"Iya Den. Oh iya, ini mie nya udah jadi. Boleh tolong bantuin Bibi bawain?" Bi Ratna memberikan nampan berisi tiga mangkuk mie rebus dengan tiga gelas teh manis dingin. Varel menerimanya dengan senang hati.

"Boleh Bi."

"Punya Non Ara yang nggak pake sayur," pesan Bi Ratna.

Varel membawa nampan itu dengan hati-hati, ia sudah seperti pelayanan restoran saja yang ingin membawakan makanan pesanan pelanggan. Di depan sana, di pinggiran kolam renang tiga orang gadis sedang duduk dan tertawa, bercanda bersama.

Samar-samar Varel mendengar apa yang mereka bicarakan, tidak ada faedahnya sama sekali pikirnya. Membahas artis dan juga segala sesuatu yang berbau Korea, mulai dari ketampanan para member BTS hingga sampai ngehaluin menjadi suami mereka.

"Gantengan juga gue."

Kyara, Lija dan Icha menoleh ke sumber suara. Varel dengan nampan berisikan mie rebus di tangannya sudah duduk di samping Kyara.

"Heh, ngapain lo disini!" Kyara memukul lengan Varel agar cowok itu menjauh.

Varel mengusap lengannya lalu memicing pada Kyara.

DIANTARA DUA HATI: KYARA BUKAN KEYRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang