49. Kejujuran dan Kesetiaan

250 42 2
                                    

Baca ulang part sebelumnya biar nyambung!

***

“Kejujuran adalah salah satu kunci suatu hubungan bertahan.”

“Kita mulai dari awal lagi, oke?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kita mulai dari awal lagi, oke?

Ada keheningan cukup lama sesaat pertanyaan itu keluar dari mulut Varel. Gadis di seberang telepon jelas mendengar apa yang laki-laki itu ucapkan.

Kyara tidak menjawab, karena ada sesuatu yang mengganjal hatinya. Gadis itu seperti ragu untuk memulai kembali hubungan mereka yang sudah renggang. Ada sesuatu yang masih dia sembunyikan, menjadi salah satu alasannya.

“Tapi...” Satu kata pertama setelah menunggu sedari tadi respon Kyara.

“Kamu masih takut soal Kakek?” sela Varel, paham apa yang sedang dipikirkan gadisnya.

“Bukan.”

Namun ternyata tebakannya salah. Wajah Varel berubah bingung. Kalau bukan soal Kakek, apa lagi yang membuat Kyara takut, pikirnya dalam hati.

“Terus apa yang membuat kamu takut, Ra?” tanya Varel kemudian.

“Aku takut kamu berubah.”

Dari sini, Varel mengerti ke mana arah pembicaraan gadis itu. Namun ia berusaha untuk menenangkan. “Berubah? Kenapa aku harus berubah? Aku masih sama. Aku masih Varel yang dulu kamu kenal, Ra.”

“Iya, aku tahu. Aku cuma takut—“

“Kamu berubah kalau tahu soal Keyra.” Namun itu hanya mampu Kyara ucapkan dalam hatinya. Dia belum siap mengatakan hal ini sekarang.

“Nggak ada yang perlu kamu takuti selama kita sama-sama terbuka. Jangan ada yang disembunyikan. Jujur. Adalah salah satu kunci suatu hubungan bertahan.”

Kyara diam. Kalimat yang Varel lontarkan barusan, seperti menyindir dirinya yang masih menyembunyikan masalah Keyra. Varel memang tidak ada membahas tentang itu, tapi Kyara bisa mengerti jika ucapan Varel tertuju untuknya. Kyara sempat berpikir jika Varel sudah mengetahui semuanya. Tapi mengapa laki-laki itu tidak marah?

“Maksud kamu?” tanya Kyara.

“Jangan pernah menyembunyikan sesuatu lagi, Ra. Aku percaya sama kamu. Kalau kamu takut karena suatu hal, bilang. Aku nggak akan marah soal apa pun itu.” Varel hanya ingin Kyara jujur. Itu saja. Sebab Varel tidak akan tenang jika apa yang sudah Lija katakan kepada dikatakan langsung oleh Kyara untuknya. Namun sepertinya, gadis itu tidak mau jujur.

“Aku nggak menyembunyikan sesuatu, kok,” ujar Kyara. Sepertinya, Varel belum mengetahuinya.

“Bagus. Terus apa yang membuat kamu takut untuk memulai lagi? Apa kamu udah nggak cinta sama aku?” Sebenarnya itu hanya pertanyaan untuk memancing agar Kyara mengatakan semuanya.

DIANTARA DUA HATI: KYARA BUKAN KEYRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang