13. Partner Olimpiade

535 103 4
                                    

“Jangan berlarut-larut dalam masalah, itu tidak akan membuat masalahmu berkurang”

—Kyara Zahira

Dengan langkah pelan Kyara berjalan di koridor sekolah, gadis itu baru saja keluar dari perpustakaan hendak kembali ke kelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan langkah pelan Kyara berjalan di koridor sekolah, gadis itu baru saja keluar dari perpustakaan hendak kembali ke kelasnya. Sudah tiga hari ia tidak masuk sekolah karena acara keluarga. Sudah tiga hari juga setelah kejadian itu.

Hari ini, Kyara ingin memulai hari baru. Dia tidak mau berlarut-larut dalam masalah yang ia hadapi, karena itu tidak akan membuat masalahnya berkurang ataupun selesai.

Gadis itu berhenti saat seseorang memanggil namanya.

“Ara!”

Suara berat seorang cowok di belakangnya membuat Kyara membalikkan badan untuk melihat siapa yang memanggil.

“Lo, Ara kelas XI IPA 3 kan?” tanya cowok itu.

“Iya, ada apa ya?”

“Lo disuruh sama Bu Andin ke ruang guru.”

“Sekarang?”

“Iya.” Kemudian cowok itu berlalu meninggalkan Kyara. “Gue duluan ya.”

“Oke makasih,” teriak Kyara pada cowok yang sudah jauh di depannya, cowok itu membalas dengan anggukan.

Tanpa pikir panjang lagi Kyara langsung berbalik arah, yang tadinya hendak ke kelas menjadi ke ruang guru menemui Bu Andin, wali kelasnya.

Kyara sudah sampai di depan pintu ruang guru dan langsung memasuki ruangan.

“Silahkan duduk Kyara,” ucap seorang guru pada Kyara yang baru saja masuk.

“Iya Bu,” jawab Kyara sopan kemudian duduk di bangku yang berhadapan dengan wanita itu.

“Ada apa ya Bu saya di panggil ke sini?” tanya Kyara karena tidak tahu alasan mengapa dirinya dipanggil.

“Begini Kyara. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pihak sekolah kembali mengutus kamu sebagai perwakilan dalam olimpiade yang akan diadakan bulan depan.” Raut Bu Andin tampak berubah. “Tapi, untuk kali ini Bima tidak ikut serta,” jelasnya.

Kyara tentu saja terkejut. Bima jauh lebih pintar darinya, nilai-nilai cowok itu jauh di atas KKM. Belum lagi pengalamannya yang sering mengikuti lomba. Kalau dibandingkan dengan Kyara, Bima jauh lebih pantas.

“Kenapa, Bu?” tanya Kyara, dahinya berkerut. “Bukannya Bima selalu ikut seperti tahun-tahun sebelumnya?”

“Benar Kyara. Namun kali ini, Bima mengundurkan diri,” jawab Bu Andin.

“Dan di gantikan oleh Alvarel Gioniel, anak IPA 2, siswa pindahan dari SMA Galaxy.”

Mata Kyara membulat sempurna.

DIANTARA DUA HATI: KYARA BUKAN KEYRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang