"People who hate you will always hate you even if you tell the truth."
-Calisa Agnesia
Siomay, Batagor, Bakso, Sate, Mie ayam dan beberapa minuman sudah ada di depan Nadin, diantara teman-temannya dialah yang paling banyak memesan makanan. Biarkan saja, yang duitnya habis juga duitnya, jadi tidak perlu diambil pusing. Kelima gadis itu sedang berada di meja kantin dekat pintu. Kedatangan seorang gadis berambut pirang dengan eyeliner dan juga lipstik pink mampu mengalihkan perhatian mereka.
Gadis itu perlahan mendekati meja mereka, lebih tepatnya pada Kyara.
"Lo yang namanya Ara?" tanya gadis itu. Kyara mendongak, menatapnya bingung.
"Iya, ada apa ya?" jawab Kyara. Lija, Jena dan Naya juga menatap gadis itu yang tiba-tiba saja datang. Kecuali Nadin yang masih fokus dengan makanan di hadapannya.
"Gue mau ngomong sama lo nanti pulang sekolah," Gadis itu nampak serius. "Di belakang gedung IPA, berdua!" ujar gadis itu kemudian pergi meninggalkan mereka begitu saja.
Setelah gadis itu pergi mereka saling menatap satu sama lain seolah bertanya. Siapa sih itu orang?
"Siapa Ra?" tanya Lija sembari melanjutkan makannya. Kyara mengangkat bahunya seolah mengatakan tidak tahu.
"Gak tau, nggak kenal gue."
"Gue baru tau kalo dia sekolah disini juga," ucap Jena yang masih melihat kepergian gadis tersebut.
"Lo kenal?" Naya menoleh pada Jena di sampingnya.
"Iya Nay, kalo gak salah namanya Calisa. Satu SMP sama gue dulu, lo hati-hati deh Ra kalo berurusan sama tu cewek," Jena memperingati Kyara.
Jena tahu betul bagaimana sifat gadis itu, Jena juga sempat berteman dengan Calisa, tapi tidak lama karena Jena tidak suka dengan sifat Calisa yang semena-mena dan suka mencari masalah.
Jena tidak mau jika sahabatnya kenapa-kenapa karena berurusan dengan gadis seperti Calisa.
"Kalian lagi ngomongin siapa sih?" tanya Nadin yang tidak tahu apa-apa lalu menghentikan makannya sebentar.
Pasalnya, sedari tadi Nadin tidak mendengar apa yang sedang mereka bicarakan karena terlalu sibuk melahap makanan di depannya.
Merasa kesal, mereka tidak menghiraukan perkataan Nadin dan langsung melanjutkan makan lagi. Merasa tidak ada jawaban apa-apa dari keempat temannya itu Nadin juga kembali melanjutkan makannya.
Kacang kacang kacang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANTARA DUA HATI: KYARA BUKAN KEYRA [END]
Teen Fiction[Selesai + Part Masih Lengkap] "𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐫𝐚𝐠𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚." "Ra, lo tadi ke taman?" "Nggak. Dari tadi gue sama Lija di rumah aja, nggak ke mana-mana." "Terus yang tadi gue ajak ngobrol siapa?" "Hah?" *** Kisah ini...