“Senyuman itu sama, namun dengan pemilik yang berbeda”
—Alvarel Gioniel
Hembusan angin malam masuk menusuk hingga permukaan kulit. Rasa dingin begitu terasa saat tiba-tiba saja ada sesuatu yang mengganjal hati, mengingat tentang orang tersayang. Menatap langit malam yang begitu indah dengan cahaya bulan menghiasi, dan bintang yang berhamburan di atas sana merupakan pemandangan kesukaannya dari kecil. Sama seperti gadis yang pertama kali mengisi hatinya.
Kenangan masa lalu berputar di memorinya begitu saja, kenangan dirinya bersama gadis itu.
“Aku suka bintang, kamu tau apa alasannya?”
Gadis bernama Fazura Aldishta. Gadis polos penyuka bintang dan hujan. Sahabat yang selalu ada, perhatian dan tidak pernah mengeluh. Gadis itu menatap sahabatnya cukup lama. Saling tersenyum satu sama lain.
“Kenapa?” tanya si sahabat menatap ke arah langit lalu beralih pada Fazura. Tatapan teduhnya mampu membuat sudut bibir gadis itu terangkat.
“Karena bintang tidak selalu terlihat di malam hari. Tapi bintang selalu ada ...” Fazura menggantungkan ucapannya sebentar. Menyingkirkan daun yang tidak sengaja jatuh pada puncak kepala sang sahabat.
“... sama seperti Varel. Kamu memang tidak setiap saat bersamaku, tapi kamu selalu ada disaat aku butuh.”
Alvarel Gioniel. Laki-laki dengan sejuta rahasia, penyuka bintang dan senyum dari sahabatnya.
“Jangan berubah.” Gadis itu mengelus rambut sahabatnya. Si sahabat balas dengan mengangguk.
“Selalu jadi teman sekaligus sahabat aku. Setiap aku butuh, kamu selalu ada, jangan berubah.”
Varel tersenyum kikuk menatap Fazura. Ternyata Fazura hanya menganggapnya sebagai teman, tidak lebih. Apakah Varel mengharapkan lebih dari itu? Ah sudah, lupakan saja. Berharap lebih kepada manusia akan membuatmu sakit. Jadi, lebih baik tidak usah berharap lebih. Tolong ingatkan Varel akan hal itu.
Varel mengelus pipi Fazura yang sudah dingin karena hembusan angin malam. Gadis itu balas dengan menggenggam tangan Varel.
“Janji?”
Varel mengangguk, kemudian membawa gadis itu ke dalam pelukannya.
“Iya, janji.” Jawaban dari sahabatnya itu kembali membuat sudut bibir Fazura terangkat.
Sekarang Varel kembali melihat senyuman itu, senyuman yang sama persis dengan Fazura. Kini Varel tidak salah lagi, dia benar-benar jatuh hati kepada gadis si pemilik senyum itu.
Bukannya Varel sudah melupakan Fazura, tidak sama sekali! Namun, Varel seperti bertemu kembali dengan cinta pertamanya. Dia sudah menaruh hati pada gadis pemilik senyum yang sama persis dengan Fazura itu. Apakah kamu percaya dengan cinta pada pandangan pertama? Ya, mungkin itu yang saat ini Varel rasakan. Bukan ini kali pertama. Sebelumnya Varel juga sudah pernah bertemu gadis itu di toko buku. Dan, seperti sudah direncanakan oleh sang pencipta, mereka kembali dipertemukan dengan cara yang unik.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANTARA DUA HATI: KYARA BUKAN KEYRA [END]
Teen Fiction[Selesai + Part Masih Lengkap] "𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐫𝐚𝐠𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚." "Ra, lo tadi ke taman?" "Nggak. Dari tadi gue sama Lija di rumah aja, nggak ke mana-mana." "Terus yang tadi gue ajak ngobrol siapa?" "Hah?" *** Kisah ini...