"Lo lucu kalo lagi kesal, gue suka"
-Alvarel Gioniel
Ketiga gadis itu sudah sampai di rumah Keysa Mehrunisa. Kyara yang sudah biasa datang ke rumah ini naik duluan ke kamar, sedangkan Lija dan Icha masih mengambil minuman di kulkas.
Tadi saat masih di sekolah, Lija mengusulkan agar mereka ke rumah Icha saja sekaligus mengerjakan tugas mereka disana, Kyara dan Icha setuju.
Di rumah ini hanya ada Icha dan seorang pembantu. Kedua orang tuanya pergi ke luar kota karena ada urusan pekerjaan. Dan alasan itu juga Icha mengajak Kyara menginap, rencananya mereka akan menginap selama tiga hari. Sudah menjadi kebiasaan seperti itu, Kyara sudah sering menginap di rumah Icha. Tapi baru kali ini Kyara mengajak Lija juga dan itu pun kemauan Lija sendiri.
Tanpa terasa, malam pun tiba. Kyara dan Lija sudah menyelesaikan tugas mereka. Huh, setelah beberapa jam Lija mengeluh akhirnya Kyara tidak mendengar ocehan sahabatnya itu lagi.
Kyara beranjak dari tempat duduknya, menghampiri Icha yang sedang memasukkan baju Lija ke dalam lemari.
"Ra, Ca, kita keluar bentar yuk nyari makanan," ajak Lija pada Kyara dan Icha yang sedang membereskan baju mereka. Kyara mengeluarkan satu-persatu baju yang ia bawa lalu memasukkannya ke dalam lemari Icha.
"Bentar, Ja."
"Ke minimarket dekat sini aja, di kulkas juga tadi aku liat gak ada makanan, Kak." Icha mengambil dompetnya yang ada di tas sekolah lalu mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna biru.
"Kita jalan kaki aja ya, kan dekat." Kyara mengambil hoodie yang terletak di atas kasur kemudian memakainya. Sedangkan Lija masih berada di depan cermin, menguncir rambutnya lalu mengambil topi yang terletak di atas meja belajar.
"Topi siapa, Ca? Gue pake ya," izin Lija setelah menggunakannya. Icha memperhatikan topi berwarna hitam itu, mencoba mengingat siapa pemiliknya.
"Ooh itu topinya Kak Yogi," jawab Icha.
"Yaudah gue pinjam."
"Oke."
Sekedar informasi, Icha dan Yogi adalah kakak-beradik. Mereka hanya beda satu tahun, Yogi itu jarang pulang ke rumah, ia lebih sering tidur di apartemennya daripada di rumah.
Mereka menuruni anak tangga lalu berjalan keluar rumah. Setelah menutup pagar barulah mereka saling bergandengan dan berjalan bersisian di pinggir jalan yang sepi, di komplek perumahan Icha hanya ada beberapa orang yang berjalan kaki selebihnya menggunakan kendaraan.
"Ra, gimana Varel?" tanya Lija di sela mereka berjalan. Kyara mengerutkan keningnya menoleh kearah Lija. Kenapa tiba-tiba Lija menanyakan hal itu?
"Maksud lo Varel yang itu?" tanya Kyara memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANTARA DUA HATI: KYARA BUKAN KEYRA [END]
Fiksi Remaja[Selesai + Part Masih Lengkap] "𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐫𝐚𝐠𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚." "Ra, lo tadi ke taman?" "Nggak. Dari tadi gue sama Lija di rumah aja, nggak ke mana-mana." "Terus yang tadi gue ajak ngobrol siapa?" "Hah?" *** Kisah ini...