41. Pantai dan Sahabat

239 41 2
                                    

Jam menunjukkan pukul delapan malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam menunjukkan pukul delapan malam. Gadis dengan kaos oblong polos dan celana pendek selutut, rambutnya yang dibiarkan terurai menuruni anak tangga rumahnya menuju dapur. Malam-malam begini perutnya merasa lapar. Ia berjalan ke arah kulkas, jemari lentiknya perlahan membuka lemari es itu. Namun nihil, stok makanan dan juga cemilan sudah habis, mungkin Bi Hanum belum belanja bulanan karena memang wanita paruh baya itu akhir-akhir ini sedang tidak enak badan.

Kyara beranjak untuk keluar mencari makanan, semoga saja nasi goreng Mang Udin di depan kompleknya belum tutup.

Setelah menutup pagar rumah, Kyara melangkahkan kakinya menuju gerobak tempat Mang Udin berjualan, yang jaraknya kira-kira dua ratus meter dari rumahnya. Ia sempat menoleh ke rumah Lija saat melewati rumah gadis itu, tapi sepertinya Lija tidak ada di sana, karena keadaan rumahnya yang gelap.

"Mang, nasi gorengnya satu bungkus," ucap Kyara setelah sampai di depan gerobak penjual nasi goreng. Mang Udin mengangkat jempolnya kemudian mempersilahkan gadis itu untuk duduk terlebih dahulu sembari menunggu nasi gorengnya dimasak.

Kyara memilih memainkan ponsel, seharian ini ia tidak membuka benda pipih itu, pasti sudah ada banyak pesan yang masuk dari teman-temannya.

Ia beralih membuka room chat WhatsApp, ternyata notifikasi yang sedari tadi bergetar berasal dari grup yang berisikan ia, Nadine, Jena, Lija dan juga Naya. Kyara membukanya dan membaca satu persatu deret pesan yang tertera di sana.

Beban Keluarga🙈

Nadine: Oyy!

Nadine: Besok ada acara nggak?

Nadine: Woi!

Nadine: Pada ke mana sih, elah!

Nadine: Yang sider gue sumpahin bisulan sampe setaun!

Jena: Apa sih, Nad?

Lija: Ngapa?

Naya: .

Nadine: Di sumpahin dulu baru keluar lo pada

Naya: Hm

Jena: Udah sembuh, Nay?

Nadine: Emang Naya knp?

Jena: Katanya sakit gigi

Nadine: Trus

Jena: Trus? Ya kan gua cuma nanya, dia udah sembuh apa kagak!

Nadine: Ooh

Jena: -_-

Naya: Belum nih, Na

Jena: Trus kenapa bisa main hp?

Naya: Gue sakit gigi, Na! Bukan mati!

DIANTARA DUA HATI: KYARA BUKAN KEYRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang