"Terima kasih, telah membuatku belajar bahwa kehilangan itu menyakitkan. Sangat menyakitkan."
Kyara berjalan hati-hati menyeberangi jembatan kayu yang sudah hampir rusak. Untuk menuju tempat yang Varel katakan, ia harus menyeberangi sungai itu terlebih dahulu. Kakinya sempat gemetar saat jembatan itu goyang karena pergerakannya. Untung saja ada pegangan, kalau tidak, bisa-bisa Kyara jatuh ke dalam sungai. Meskipun tidak dalam, tetap saja tidak ada yang rela dirinya tergelincir dan berakhir basah.
"Huh..."
Kyara menghela napas, akhirnya ia lolos dari debaran yang sangat menegangkan itu. Dia kembali melangkahkan kaki mengikuti tanda yang ada di sepanjang jalan. Sebuah pita warna-warni sengaja diikat pada setiap batang pohon untuk menuntunnya ke tempat tujuan.
Satu-persatu pohon itu Kyara lewati hingga tiba pada pohon terakhir yang terselip surat. Kyara mengambilnya lalu membuka apa isi surat itu. Belok kiri, lurus ke depan, begitulah perintah dari suratnya.
Kyara mendengus, jujur saja ia sudah capek sedari tadi seperti ini. Varel itu dari dulu sampai sekarang tidak pernah berubah. Selalu sok misterius, suka teka-teki dan membuat orang penasaran. Tapi untuk sekarang tidak lucu, rencana laki-laki itu tidak ada misteriusnya sama sekali. Yang ada Kyara udah capek duluan, sebelum melihat apa kejutan Varel.
Langkahnya terhenti saat sudah tiba di tempat tujuan. Ternyata ada meja dengan makanan di atasnya, juga hiasan lampu tumblr berwarna emas menghiasi sore hari yang begitu cerah. Indah sekali, perpaduan antara senja dan juga kelap-kelip lampu. Kyara tersenyum simpul, rasa lelahnya terbayarkan.
Netranya tertuju ke arah danau yang tidak jauh dari tempatnya berdiri. Kyara berinisiatif untuk ke sana, pasti Varel menunggunya di danau itu. Namun tidak ada siapa-siapa saat Kyara sudah sampai.
Matahari perlahan turun, senja yang sangat Kyara suka sedikit demi sedikit memudar, menyisakan gelap dan juga bayangan diri dari cahaya lampu tumblr. Kyara menyapu pandang ke seluruh sudut tempat ini, tetap tidak ada siapa-siapa. Hanya dirinya sendiri.
Tiba-tiba gadis itu merasa takut. Angin berembus membuatnya merinding. Di tempat seperti ini seorang diri, mampu membuat bulu kuduk berdiri. Meskipun terlihat romantis dan indah, jika hanya sendirian tetap akan terlihat menyeramkan.
Varel memintanya datang ke tempat ini seorang diri. Kalau Varel belum datang juga sebentar lagi, gadis itu benar-benar akan memarahinya nanti.
"Varel.." lirih Kyara merasa cemas, cuaca semakin dingin. Jika Varel mengerjainya, ini sama sekali tidak lucu.
"Varel kamu di mana sih? Udah malam, aku takut!" ujarnya sembari mengelus lengan.
Karena cuaca di tepi danau sudah tidak mendukung, yang tadinya sangat indah berubah menjadi sunyi karena kurangnya penerangan. Kyara kembali pada tempat pertama tadi, di mana ada meja dan juga makanan di atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANTARA DUA HATI: KYARA BUKAN KEYRA [END]
Teen Fiction[Selesai + Part Masih Lengkap] "𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐫𝐚𝐠𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚." "Ra, lo tadi ke taman?" "Nggak. Dari tadi gue sama Lija di rumah aja, nggak ke mana-mana." "Terus yang tadi gue ajak ngobrol siapa?" "Hah?" *** Kisah ini...