Varel menatap sekelilingnya yang serba putih dengan bingung, ia tidak tahu dimana tempat ini. Ia tidak pernah melihat tempat seperti ini sebelumnya.
“F-Fazura?”
Cowok itu melongo, menatap tidak percaya gadis yang berjalan ke arahnya.
“Itu beneran kamu, Ra?”
Varel mendekat pada gadis yang menggunakan pakaian serba putih itu. Rambutnya yang dibiarkan terurai, di sapu oleh angin yang datang begitu saja.
Beberapa kali Varel mengedipkan matanya. Perlahan jemarinya bergerak mengelus surai panjang itu, si empunya hanya tersenyum simpul. Wajahnya pucat dan bibirnya pecah-pecah membuat Varel menatap khawatir.
“Kamu baik-baik aja kan, Ra?”
“Kenapa kamu baru datang sekarang? Kenapa kamu datang saat sudah ada orang lain di hati aku? kenapa, Ra!”
Gadis itu menunduk, tak berani menatap Varel yang seperti itu.
“Aku minta maaf, Ra. Maaf karena sudah mengganti posisi kamu di hatiku, sekarang hanya Kyara. Hanya Kyara yang ada di hati aku.”
Kemudian gadis itu mengangkat wajahnya.
“Tapi Varel...” suaranya sangat lirih, bahkan hampir tidak terdengar.
“Gadis pertama yang kamu temui di toko buku adalah Keyra.”
Varel tampak terkejut. Bagaimana gadis itu mengetahui soal Keyra?
“Kamu tahu dari mana?” tanya cowok itu lembut.
“Aku tahu ... gadis itu adalah Keyra bukan Kyara. Cinta kamu salah, yang sebenarnya kamu cintai adalah Keyra tapi kamu nggak sadar, karena Kyara yang selalu bersama kamu setiap saat. “ ucap gadis itu begitu lirih.
Varel menggeleng.
“Nggak! Nggak mungkin, Ra! Aku itu cintanya cuma sama Kyara!”
“NGGAK!!”
Deg
“Huh ... huh ...”
Napasnya tersengal seperti baru saja dikejar seseorang, ia langsung terduduk dari tidurnya.
Varel terbangun dari mimpinya. Entah apa maksud mimpi itu, yang pasti itu terlihat sangat nyata. Fazura, bagaimana bisa ia tahu soal Keyra? Padahal sama sekali belum pernah bertemu.
Keringat sudah membasahi seluruh tubuh Varel, ia beranjak untuk ke kamar mandi. Soal mimpi itu ia akan berbicara kepada Kyara nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANTARA DUA HATI: KYARA BUKAN KEYRA [END]
Teen Fiction[Selesai + Part Masih Lengkap] "𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐫𝐚𝐠𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚." "Ra, lo tadi ke taman?" "Nggak. Dari tadi gue sama Lija di rumah aja, nggak ke mana-mana." "Terus yang tadi gue ajak ngobrol siapa?" "Hah?" *** Kisah ini...