BAB 9 : RESIKO 2#

612 184 14
                                    

Noah meletakkan kedua kepalan tangannya di depan dada. Matanya terlihat fokus, delapan orang dengan sejata akan menyerangnya sebentar lagi. Seseorang dengan balok kayu mempercepat langkahnya, mengangkat balok kayu itu, lalu mencoba mengayunkannya dari atas kebawah.

Noah dapat menghindar dengan melompat ke belakang. Tubuhnya yang masih mencoba menjaga keseimbangan, sangat terkejut ketika sebuah pipa logam berputar dan akan menghantam kepalanya. Noah menggulingkan badannya secepat mungkin ketika pipa logam itu tepat di depan bola matanya.

Dengan satu kaki terlutut, Noah menghela nafasnya, karena melempar pipa logam itu di luar nalarnya. Noah mencoba kembali berdiri dan membenarkan kuda-kudanya, seseorang kembali berlari dan mencoba memukul perut Noah dengan hantaman kayu menyilang. Tangan Noah bergetar ketika harus menahan balok kayu itu. Dia berhasil menangkap balok itu meski rasa sakit di tangannya begitu mengerikan. Noah menatap pria yang mencoba memukulnya dengan marah. Noah menarik kaki kanannya sedikit kebelakang, kemudian mencoba menendang kepala pria. Pria itu terlihat langsung kehilangan kesadaran ketika kepalanya terhantam keras oleh kaki Noah.

Tujuh orang lagi.

"Apa yang kalian lakukan? Serang dia bersamaan!" perintah pria berkepala botak itu.

Ketujuh orang itu mulai maju bersamaan. Noah dapat menghindari sebuah hantaman kayu dengan menggeser tubuhnya ke kanan, tetapi dia tak dapat menghindar lagi ketika balok kayu datang dari sisi lain. Noah menggunakan tangan dan siku untuk menutupi kepalanya.

Tubuh Noah terpelanting ketika mendapatkan pukulan dari kayu itu. Noah hanya bisa meringis sembari memegang tangannya yang sudah lebam. Dengan kaki gemetar Noah mencoba untuk bangkit dan mengambil posisi bertarung kembali.

"AAA ...," dengan setengah frustasi Noah berlari dan mengambil inisiatif menyerang.

Pria dengan kepala botak hanya tersenyum melihat ketidakberdayaan Noah.

Noah menarik tangannya kebelakang, dengan kekuatan tersisa dia mencoba untuk memukul sekuat tenaganya. Para pengawal yang tersisa tujuh orang itu bersiap menggunakan tongkat mereka. Tetapi ketika semakin dekat, Noah malah menambah laju larinya. Dia malah menghindari para pengawal itu, dan berlari menuju pria berkepala plontos.

Semuanya tak mengira Noah akan melakukan itu, pria berkepala plontos itu pun sangat terkejut melihatnya. Noah sudah sampai, kepalan tangannya sebentar lagi akan menghantam pemimpin mereka dengan kuat.

"Hey, sepertinya kau terlalu meremehkan bos gangster," ucap pria itu sembari tersenyum.

Brukk ....

Noah terbaring di lantai dengan bibir berdarah. Pria berkepala plontos itu memukul kepala Noah dengan telak. Noah hanya dapat melihat langit-langit sekarang. Pria itu kemudian menaiki tubuh Noah, mengangkat kerah Noah sampai setengah terduduk. Sebuah pukulan telak di kepala kembali harus diterima Noah ditengah ketidak berdayaannya.

"Kau senang sekarang?" tanya Noah dengan mulut penuh darah.

"Kau senang sekarang?" tanya Noah dengan mulut penuh darah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Little Agent (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang