----Maaf baru update, sibuk kalo nggak sabtu minggu
----Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan ....
Noah akhirnya sampai di depan kelas, langkahnya tiba-tiba berhenti. Sinar matahari berkilauan ketika menerpa air mata yang terbang di udara. Air mata itu berasal dari orang yang berjalan melewati Noah begitu saja.
Noah pun menangkap tangan dari orang tersebut.
"Lo nggak papa?" tanya Noah.
"Tolong, gue butuh waktu sendiri sekarang," Via terus berjalan dan Noah pun melepaskan tangannya dari Via.
Via memutuskan untuk pulang kerumah. Dia benar-benar butuh ketenangan sekarang.
Noah hanya bisa melihat Via yang berjalan semakin jauh meninggalkannya. Kakinya benar-benar terpaku sekarang. Apa yang harus dia lakukan ketika orang tersebut ingin memiliki waktu untuk sendiri. Noah hanya dapat berjalan mundur dan bersandar di dinding lorong sekolah.
"Apa yang harus gue lakuin sekarang?"
Noah mengepal tangannya sembari melihat langit-langit, emosinya makin memuncak ketika mengingat bagaimana wajah Via saat berpapasan dengannya.
"Siapa yang telah membuat Via menangis seperti itu!" Noah benar-benar marah sekarang.
Noah teringat seseorang yang dapat membantunya, seorang hacker yang dapat mencari siapa yang pertama kali telah menyebarkan video tersebut. Noah segera merogoh sakunya dan mencoba menelon pamannya.
"Ada apa?" tanya Paman yang agak sedikit bingung, karena Noah tidak pernah menelpon di jam sekolah.
"Aku akan mengirimkan sebuah link video setelah ini. Cari tau siapa yang mengirimnya!" Noah kemudian mengirimkan link video tersebut kepada pamannya.
"Baiklah, prosesnya tidak akan memakan waktu lama, tunggu aja entar aku kirim biodatanya," ucap Paman yang kemudian mematikan telepon dan berjalan menuju komputer super canggihnya. "Baiklah ... kita akan mencari tau siapa yang telah membuat keponakanku menjadi sangat marah seperti itu."
********
Noah menunggu di belakang sekolah, kata pamannya orang itu akan segera menuju kesana karena pamannya telah mengirim sebuah ancaman karena telah melakukan pencemaran nama baik melalui pesan wattshap. Noah beberapa memukul pahanya kuat. Semakin waktu berjalan semakin memuncak kemarahannya. Noahlah yang paling tau bagaimana perjuangan Via untuk memperbaiki perusahaan.
Tapi hanya dengan sebuah video yang dikirimkan oleh orang tak bertanggung jawab. Semua usaha itu dapat hancur sia-sia.
Mata Noah terlihat menajam, setelah menghela nafasnya dia berjalan menemui tiga wanita yang datang menemuinya di belakang sekolah.
"Cih .... Ternyata si mata empat yang coba-coba ngancem gue. Ayo balik, udah cape-cape jalan kesini, emang apa yang lo bisa lakuin, laporin aja kalo bisa!" ucap Sarla angkuh yang kemudian membalikkan badan dan mencoba berjalan meninggalkan Noah.
Langkah Sarla terhenti setelah Noah menggengam pundaknya. Sarla pun menghempaskan tangan Noah dan membalikkan badannya.
"Berani banget lo pegang-pegang gue, lo nggak tau gue siapa? Dengan kekuatan ayah gue, lo bisa keluar dari sekolah ini!"
Noah hanya terus memandang Sarla tajam. Pikirannya mencoba untuk beberapa kali mencoba memaafkan perempuan di depannya. Dia harus menahan amarahnya karena Sarla adalah seorang perempuan. Tapi otaknya tidak bisa menggapai apa yang telah dilakukan Via sampai dia harus menerima semua ini dari Sarla.
Sekali lagi, Noah menggenggam pundak Sarla. Tapi genggaman nya kali ini sangat kuat. Sarla berteriak kesakitan dan sambil berjalan ke belakang untuk melepaskan cengkaram Noah. Tubuhnya pun sampai terhantam ketembok di belakangnya. Teman-teman Sarla mengampiri mereka dan mencoba membantu Sarla, tetapi setelah Noah melihat mereka dengan wajah mengancam, mereka pun seolah mematung karena takut.
"Apa yang lo lakuin! Lepasin! Sakit! Lo gila! Lepasin Gue!" teriak Sarla.
Noah hampir saja menampar wajah wanita di depannya, tetapi ketika tangannya sudah dekat. Dia mencoba untuk menghentikannya. Sarla pun memalingkan wajahnya sembari berpejam karena tangan Noah yang sudah begitu dekat dengan wajahnya.
"Sebenarnya apa yang Via lakuin sampe lo berbuat begini!"
"Gue nggak suka dia deketin Bagas," ucap Sarla yang sudah mulai terlihat takut pada Noah.
"Karena itu! Cuman karena itu lo lakuin semua ini!"
"Gue udah ngingetin dia, tapi dia malah jalan ke mall sama Bagas."
Noah semakin memperkuat cengkramannya karena mendengar hal itu.
Sarla terlihat semakin meringis dan gemetaran. Baru kali ini ada orang yang tidak takut sama sekali dengan orang di belakangnya. Karena mengetahui hal itu, Sarla semakin takut karena Noah dapat melakukan apapun sekarang.
Melihat wanita di depannya gemetaran dan pucat Noah mulai melemaskan cengkramannya. Noah sebenarnya masih sangat marah, tapi dia tidak mau melampiaskan semua amarahnya sekarang. Jika saja Sarla bukan perempuan mungkin dia akan berdarah-darah sekarang. Tapi dia tau, dia tau harus kemana.
"Karena semuanya terjadi karena lo, gue akan menghajar lo sekarang."
Noah melepaskan cengkaramannya dari pundak Sarla. Dengan gemetar, Sarla langsung terduduk dengan wajah takut ketika pundaknya sudah tak merasakan sakit lagi. Noah pun berjalan menuju kelas, karena harus menemui seseorang. Ketika Noah sudah berbalik dan meninggalkan mereka, kedua teman Sarla pun bergegas untuk menghampiri Sarla yang masih terlihat gemetar.
*********
Noah sudah berada di depan kelasnya, orang yang dia cari sedang duduk di kursinya. Noah pun bergegas menghampirinya. Sebuah tinju langsung dia keluarkan tepat di wajah Bagas. Tubuh Bagas pun terlihat sedikit tersungkur merasakan hantaman kuat dari tangan Noah.
Noah kemudian memegang kerah Bagas dan mengangkatnya. Wajah mereka saling bertatapan sekarang. Noah memandang dengan wajah penuh amarah. Bagas pun memandangnya begitu, dengan ujung bibir berdarah, dia kaget sekaligus benar-benar marah ada seseorang yang tiba-tiba memukulnya dengan sangat kencang.
"Berhenti dekatin Via!" ancam Noah pada Bagas dengan tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Agent (END)
Teen FictionTentang Noah Pratama, seorang siswa SMA yang super cuek dan suka tidur di kelas, memiliki pekerjaan sebagai agent rahasia dan karena sebuah kontrak harus serumah dengan Via Wulan Cahya. Teman sekelasnya sendiri, orang yang super nggak enakan dan har...