BAB 36 : Flashback #5

328 62 10
                                    

Happy 4K Readers... Terimakasih untuk kalian yang selalu meluangkan waktunya untuk membaca cerita yang entah bagus atau nggak ini. 

Sekali lagi terimakasih para penyemangat...


"Jangan bilang lo dalang dari semua ini!" bentak Raka pada orang di depannya.

"Emang aku, kenapa?"sahutnya santai.

Mata Raka benar-benar merah dan berair, biar bagaimanapun dia penyebab dari meninggalnya Evan dan Riska. Dia benar-benar tak menyangka informasi yang dia berikan membuat kedua sahabatnya itu harus meninggal seperti itu.

"Lo bilang cuman ingin memberinya sedikit pelajaran, bukan membunuhnya seperti ini!" Air mata Raka benar-benar menetes sekarang.

"Setelah kupikir, sepertinya membungkam seseorang lebih baik dengan langsung membunuhnya."

"Dasar psycopath!" Raka mengambil kerah dari orang tersebut dengan emosi yang benar-benar memuncak.

Laku-laki tersebut hanya dapat tersenyum kecil, "Lakukan apapun yang lo inginkan, tapi memangnya semuanya akan berubah dengan sikapmu seperti ini? Berhentilah membuatku marah, bagaimana apabila Alan tau tentang semua ini? Sepupunya meminta dana investasi dengan memberikan informasi rahasia mengenai sahabatnya. Tak akan ada lagi yang berada di pihak lo!"

Raka menghela nafasnya beberapa kali, dia benar-benar marah, tapi perkataannya memang ada benarnya. Tak ada yang dapat Raka lakukan lagi sekarang. Apabila dia mencoba melawan, hidupnya akan benar-benar hancur. Raka pun melepaskan tanganya dari kerah laki-laki tersebut.

********

Tiga hari lalu, Raka pergi menemui Evan yang baru saja tiba di Jakarta. Sampai saat itu, mereka berempat masih sangat berhubungan dengan sangat baik. Raka meminta tolong kepada Evan untuk membantunya mencari dana investasi, terlebih perusahaan kontruksi tempat Evan bekerja mau bekerja sama dalam pemberian modal usaha.

"Gue coba dulu Rak, gue baru pindah, jadi belum terlalu kenal orang-orangnya," ucap Evan.

"Makasih banget, Van. Perusahaan Mandala Grup memang sedang mengalami krisis, tapi lo tau sendiri kan bagaimana bagusnya perusahaan tersebut," ucap Raka meyakinkan Evan.

"Tentu, apalagi CEOnya Alan, gue bener-bener yakin sama kemampuan dia," sahut Evan.

Suasana mulai kembali canggung, sudah hampir lima tahun mereka tidak bertatap langsung seperti sekarang. Ditambah dengan Evan yang benar-benar tau bagaimana perasaan Raka kepada Riska. Saat Evan menikah, hubungan mereka berdua sebenarnya semakin canggung.

Raka terlihat menyeruput tehnya untuk mengurangi ketengangan. "Btw, udah coba minta dana kemana aja?" tanya Evan.

"Udah ke Indof**d, K*lbe, Ind*cem*nt, malam ini ada janji sama CEO Central Konsruksi," terang Raka.

Evan terlihat mengetuk-ngetuk meja, seperti ada sesuatu yang sangat ingin dia sampaikan, tapi terlalu bingung apakah itu hal yang dapat dia sampai sekarang atau tidak, "Sebaiknya jangan meminta dana dari Central Kontruksi," ucap Evan untuk memperingatkan sahabatnya itu.

"Kenapa?" tanya Raka bingung.

Evan menghembuskan nafasnya, walaupun informasi tersebut rahasia. Tapi, Raka harus tau. "Sebenarnya alasan gue dipindah tugaskan adalah untuk mengalahkan Central Kontruksi dalam pelelangan proyek, entah bagaimana perusahaan kami terus kalah. Setelah gue melakukan penelitian, terlalu banyak hal yang janggal, karena itu gue meminta bantuan adik gue yang seorang intel. Ternyata banyak sekali aliran dana yang mencurigakan dari perusahaan tersebut, gue takutnya Mandala Grup dianggap terlibat apabila meminta dana dari mereka," terang Evan.

My Little Agent (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang