Selesai berenang, semua akhirnya mengisi perut mereka ketika hari sudah semakin siang.
Mereka makan di cafe yang terdapat di dekat pantai. Semua orang telah selesai makan kecuali Nesya. Gadis itu masih makan dengan santai sedangkan yang lainnya masih menunggu Nesya selesai makan sambil ngobrol, main gadget, dan lainnya.
Nesya yang merasa perutnya sudah tidak muat menampung makanannya pun akhirnya memilih menjauhkan piringnya. Refa yang melihat adiknya menjauhkan piringnya pun bertanya.
"Enggak habis?" Tanya Refa.
Nesya mengangguk
Refa langsung saja mengambil alih piring Nesya dan hendak menghabiskan makanan sisa adiknya namun di tahan oleh Nesya.
"Jangan kak!" Cegah Nesya sambil menangkap tangan Refa.
"Kenapa?" Tanya Refa.
"Itu sisa Nesya" ucapnya. Refa tersenyum menatap adik perempuannya itu.
"Gak papa toh kita bukan orang asing dan jangan menyisakan makanan dek! Mubazir" ucapnya sambil mengelus kepala Nesya. Nesya pun menganggukkan kepalanya dan Refa yang segera menghabiskan sisa makanan Nesya.
Akhirnya mereka semua selesai makan. Keyno bangkit dari duduknya dan menatap anggota Rose black dan Feros.
"Semua sudah selesai?" Tanya Keyno. Mereka semua mengangguk.
"Kalo gitu ayo kita pulang sebelum makin sore" ucap Keyno menatap semuanya dan di balas anggukan mereka. Mereka sebenarnya juga ingin lebih cepat sampai rumah dan menidurkan badannya dikasur kesayangan mereka.
Mereka mulai menaiki motor mereka masing-masing. Menyalakan motornya dan segera pergi mengikuti yang lainnya dengan tertib.
Awal perjalanan masih aman-aman saja. Namun, saat di tengah jalan mereka menemukan satu masalah yaitu jalan yang mereka lewati saat berangkat tadi ditutup akibat ada kecelakan beruntun yang parah.
"Jalan ditutup dan di arahin buat muter! Kalo kita lewat situ nanti makin jauh. Terus mau lewat mana?!" Tanya keyno kepada Arga.
"Kita cari jalan pintas!" Ucap Arga.
Mereka berbalik dengan Arga dan Keyno yang berada di depan. Sedangkan yang lainnya mengikuti mereka berdua dari belakang.
Jalan yang mereka lewati kali ini adalah jalan yang sangat jarang dilewati oleh banyak orang karena jalan ini termasuk salah satu jalur evakuasi. Jalannya lumayan naik-turun dengan turunan yang sedikit curam. Samping kanan kiri mereka hutan dan tebing. Jadi mereka harus berhati-hati.
Saat di pertengahan jalan, mereka melihat banyak cahaya lampu dari lawan arah. Cahaya tersebut merupakan lampu dari motor.
Arga menatap Keyno yang berada di sampingnya. Keyno juga ikut menatap Arga dan menganggukkan kepalanya.
Cahaya tersebut semakin mendekat dan bisa mereka lihat jika itu adalah geng motor yang menghadang jalan mereka. Mereka mematikkan mesin motor mereka masing-masing dan melepas helm mereka lalu turun dari motor.
Mereka saling berhadapan dengan inti Feros dan Rose Black berada di depan kecuali Nesya yang memang di suruh oleh Refa untuk tetap berada di belakang mereka dan anggota lainnya.
"Siapa lo?" Tanya Keyno dengan wajah datarnya.
"Hahaha..kenalin gue Arya ketua Geng Rooster!" Ucap Arya disertai tawa kecilnya.
Rooster? Sepertinya mereka belum pernah mendengar geng tersebut di kota ini. Kecuali seseorang pastinya.
"Rooster? Gue belum pernah denger nama geng lo" ucap Firgo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nesya
Teen FictionNESYA ARDHANA DIRGA seorang perempuan cantik dan lugu itu ternyata tidak memiliki kehidupan yang mulus dan indah. Sampai akhirnya seorang pria yang memiliki wajah tampan bak dewa dengan tidak sengaja menariknya ke dalam kehidupan seorang ARGA GORDAN...