chapter 66

1.4K 107 19
                                    

Setelah memulihkan diri selama 3 bulan lebih. Nesya akhirnya diperbolehkan pulang. Selama 3 bulan itu, ia banyak melakukan terapi dan serangkaian tes agar tidak ada luka dalam yang terlewat. Untuk terapi, kakinya yang mengalami sedikit keretakan memang sudah pulih. Namun, tetap saja jika untuk berjalan kakinya kadang melemah secara tiba-tiba.

Awalnya mereka semua terkejut saat Nesya yang bangkit dari brankar rumah sakit langsung terjatuh karena kakinya yang teramat sangat sakit saat untuk menopang tubuhnya. Karena itulah, atas saran dokter ia perlu terapi. Dan selama 2 bulan ini dirinya mencoba terapi jalan dengan didampingi oleh Arga atau terkadang oleh keluarganya dan inti Roseblack.

Untuk satu bulannya lagi Nesya melakukan serangkaian tes. Dan bersyukurnya tidak ada luka organ dalam yang serius membuat Nesya diperbolehkan pulang.

"Udah semuanya?" Tanya Arga sambil mengelus puncak kepala Nesya.

"Udah"

"Ya udah ayo pulang!" Menarik tangan Nesya pelan, Arga menggandeng gadis tersebut sambil sebelah tangannya membawa tas yang berisi perlengkapan Nesya selama di rumah sakit.

Setelah sampai di depan mobil milik Arga. Laki-laki tersebut membuka pintu penumpang belakang terlebih dahulu untuk menaruh tas. Setelah itu, barulah dirinya membukakan pintu penumpang samping kemudi dan melindungi kepala Nesya agar tidak terhantuk.

Setelah memastikan sang kekasih nyaman di kursinya, Arga segera masuk lalu menjalankan mobilnya.

❤❤❤❤❤❤

"Tidur ya! Aku pulang duluan," Pamit Arga setelah mereka sampai di rumah gadisnya dan menemani Nesya sampai ke kamar miliknya tersebut.

"Kok buru-buru?" Nesya mengerut kan dahinya.

Arga tersenyum sambil mengelus dahi Nesya. "Aku ada urusan sebentar sayang. Nanti malem aku kesini lagi"

"Beneran?"

"Hu'um" Arga mengangguk menyakinkan.

"Ya udah Hati-hati"

Setelah itu Arga mengecup pipi gadisnya dan mengelusnya sebentar, Arga menatap wajah cantik gadisnya yang semakin mempesona.

Menangkup kedua wajah Nesya, ia menatap lekat mata indah tersebut. "Istirahat ya sayang, jangan ngelakuin hal-hal berat dulu, okee?"

Nesya mengangguk sambil mengerjapkan matanya.

Cuppp

"Pinternya" Puji Arga setelah mengecup bibir sekilas Nesya.

Sedangkan Nesya tersenyum geli, tak disangka-sangka pacarnya tersebut mengecup bibirnya. Seketika, wajahnya sedikit memanas.

"Ya udah aku pulang duluan! Bye sayang!" Pamitnya sambil mengelus kepala Nesya lalu keluar dari kamar gadis tersebut.

Sedangkan Nesya yang melihat Arga menghilang, lalu ia menuju walk in closet untuk berganti pakaian. Setelah itu barulah ia mencuci tangan, kaki, serta wajahnya di kamar mandi dan baru beranjak menuju kasur miliknya.

Menutup pintu mobil miliknya, Arga berjalan menuju sebuah pintu gudang barang yang terbengkalai.

"Selamat siang tuan!"

Kedua orang dengan badan kekar yang berjaga di depan pintu tersebut menyapa Arga.
Arga membalasnya dengan anggukan kepala. Dengan wajah datar dan sorot matanya yang tajam, Arga memasuki gudang tersebut.

Dapat ia lihat 19 orang dengan tangan terikat keatas dalam posisi berdiri berjajar di depannya. Dengan kondisi yang tidak baik tentunya.

Dimana mereka semua dalam kondisi badan dipenuhi lebam dan darah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang