chapter 31

33.2K 2.4K 290
                                    

"Kita mau kemana kak?" Tanya nesya sedikit keras supaya arga yang disamping motornya bisa mendengar apa yang diucapkannya.

"Ke bukit bintang aja" balas arga.

Nesya mengangguk dan melajukan motornya terlebih dahulu lalu disusul arga di belakang nesya.

Setelah beberapa menit, mereka sampai di bukit bintang. Suasana di bukit bintang kali ini lumayan ramai karena memang bukit bintang adalah salah satu destinasi wisata yang menampilkan pemandangan kota dan desa-desa kecil dibawahnya.

nesya dan arga akhirnya memarkirkan motornya lalu berjalan menuju puncak dari bukit bintang. Sesampainnya di atas, nesya menghirup udara yang terasa segar. Karena hari sudah beranjak sore sehingga angin berhembus dengan kencang sampai helaian rambut nesya tersapu angin sore di bukit bintang.

Arga yang berdiri di samping nesya menatap nesya dengan senyum kecilnya tanpa sepengetahuan gadis tersebut.

"Cantik" batin arga.

Karena tak ingin nesya mengetahui bahwa dirinya sedang memperhatikan gadis tersebut, arga mulai membuka suaranya.

"Seger ya udaranya" ucap arga yang diangguki oleh nesya.

"Heem, bikin tenang" balas nesya.

Arga kembali menatap ke arah nesya. "Lo ada masalah?" Tanya arga.

Nesya yang mendengar pertanyaan arga langsung saja dirinya menatap balik arga.

"Banyak, Sampai-sampai gue bingung gue harus gimana" jawab nesya sambil menghela nafasnya.

"Lo kalo mau cerita aja" ucap arga. Nesya memandang arga dengan senyum kecilnya.

"Thanks tapi cukup gue aja yang nanggung bebannya" tolak nesya secara halus.

Arga pun memandang nesya. Entah kenapa ia merasa bahwa dirinya tak suka ketika gadis tersebut menanggung beban masalah yang sepertinya lumayan rumit.

"Nes, dengerin gue! Entah dari kapan gue ngerasa nyaman saat gue cerita ataupun ngobrol sama lo. Selama ini gue tahu kalo gue gak suka dekat sama cewe!! Tapi, saat di dekat lo gue ngerasain rasa nyaman dan seru aja gitu saat kita ngobrol. Intinya, lo mau gak jadi temen gue?" Ucap arga sambil menatap nesya.

Nesya yang ditatap seperti itu merasa jantungnya berdetak keras. Ia juga selama ini merasa nyaman saat di dekat arga. Nesya pun akhirnya mengangguk setuju. Arga yang melihat anggukan kepala nesya tiba-tiba rasa senang membuncah di dalam dadanya.

Arga menyodorkan jari kelingkingnya. "Teman?" Tanya arga sambil melirik jari kelingkingnya.

Nesya yang melihat itu langsung saja mengaitkan juga jari kelingkingnya. "Teman!" Jawab nesya sambil tersenyum. Dan senyuman itu membuat arga tertular untuk tersenyum dan akhirnya ia juga ikut tersenyum.

Dengan disaksikan oleh senja, arga dan nesya menjadi teman. Entah bagaimana perasaan mereka setelah berteman nanti, atau mungkin status teman dapat mengubah status lainnya? Mari kita lihat nanti.

♥♥♥♥♥♥

Nesya yang baru sampai di rumah, melihat mobil ayahnya telah siap di depan dengan supir pribadi papahnya yang sedang mengangkat koper-koper ke bagasi mobil.

Nesya tersenyum sedih. Selalu saja ia ditinggal sendiri ke luar negeri sampai berminggu-minggu bahkan bisa sampai sebulan lebih.

"Assalamualaikum, nesya pulang" ucap nesya pelan.

"Waalaikumsalam, nesya kok baru pulang hmm? Yaudah Mandi sana trus nanti kita makan malam bareng!" Ucap arnesa.

Nesya pun hanya menganggukkan kepalanya. Ia berjalan menuju kamarnya dan segera membersihkan dirinya.

Selesai membersihkan dirinya, nesya berjalan menuju ruang makan. Disana ia melihat ayah dan bundanya yang sudah duduk ditempatnya masing-masing.

Nesya segera duduk ditempatnya. Ia segera mengambil makanannya lalu ia mulai memakan dengan tenang.

Arya yang sudah selesai makan akhirnya membuka suaranya. "Nesya, maafin ayah sama bunda ya sayang. Selama ini kita yang salah. Kita bener-bener sayang kok sama nesya. Nesya mau maafin ayah sama bunda?" Tanya arya sambil menatap nesya lembut.

Nesya terdiam sambil menahan rasa sesak di dadanya. Ia juga sebagai anak seharusnya memahami pekerjaan orang tuanya. Tapi, nesya merasa dirinya sangat egois saat ini. Ini bukan salah ayah sama bunda saja. Tapi ia merasa ini juga salahnya.

Nesya segera mendongak menatap arya dan arnesa di depannya. "Nesya juga minta maaf. Nesya egois! nesya cuma mikirin perasaan nesya aja tanpa mikirin perasaan kalian, maafin nesya...hiks..maafin nesya yah, bun!" Ucap nesya sambil terisak.
Arya yang tepat berada di samping nesya segera memeluk putri tunggalnya itu. Ia mengelus punggung nesya. Sedangkan nesya membalas pelukan arya. Tak lama arnesa bergabung memeluk putri dan suaminya.

"Udah dong nangisnya" ucap arya sambil melepas pelukan mereka dan segera menghapus air mata nesya.

Nesya hanya terkekeh sambil mengahapus juga air matanya. "Oh iya, bukannya bunda sama ayah pergi ke jepang kemarin?" Tanya nesya.

"Kita undur jadi malam ini. Nesya gak marahkan?" Ucap arnesa sambil mengelus rambut putrinya.

"Nesya gak marah kok bun, sekarang nesya udah ngerti. Dan nanti nesya mau ikut nganter kalian ke bandara!" Ucap nesya sambil tersenyum.

"Oke sayang" ucap arnesa.

♥♥♥♥♥♥

Saat ini, nesya ikut mengantarkan kedua orang tuanya di bandara. Ia segera masuk ke dalam mobil bersama arya dan arnesa.

Setelah sampai di bandara, ia segera mengantarkan orang tuanya.

"Nesya" panggil arnesa dengan lembut. Ia mengusap pipi anaknya dengan lembut. "Nesya jaga diri baik-baik ya, jangan lupa makan, trus juga tidurnya teratur. Kalo nanti bosen dirumah panggil temen-temen nesya kerumah. Bunda sayanggg banget sama nesya. Jangan lupain bunda ya sayang" ucap arnesa sambil mengecup kening nesya.

Nesya yang mendengar ucapan arnesa entah kenapa perasaannya menjadi resah. "Bunda ngomong apa sih, mana mungkin nesya lupain bunda. Besok juga kita ketemu lagi" ucap nesya. Arnesa hanya tersenyum mendengar ucapan putrinya itu. Entah kenapa perasaannya resah, seakan-akan sebentar lagi sesuatu akan menimpa dirinya.

Arya pun juga begitu, ia menatap nesya sambil tersenyum dan membelai lembut rambut putrinya itu. "Ayah juga sayang banget sama nesya. Jangan lupain kita ya sayang" ucap arya sambil mencium kening nesya.

Nesya bingung kenapa dengan sikap kedua orang tuanya. "Ayah sama bunda pada kenapa sih, nesya janji gak bakal lupain kalian. Nesya juga sayang kalian" ucap nesya sambil memeluk kedua orang tuanya.

"Ya udah bunda sama ayah masuk dulu ya. Selamat tinggal sayang" ucap arnesa sambil melambaikan tangannya dan tersenyum. Begitupun arya.

Nesya yang melihat orang tuannya semakin jauh pun persaannya juga ikut semakin resah.

"Mungkin perasaan khawatir aja karna udah baikkan sama ayah sama bunda" batin nesya menyemangati dirinya sendiri.

Tak lama, nesya kembali pulang dengan diantar mobil yang mereka gunakan ketika berangkat tadi.

♥🔴♥🔴♥🔴♥🔴♥🔴

Oke langsung dibaca saja ya😊

Dan jangan lupa vote dan komen

Terima kasih

Selamat membaca

Next~

NesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang