chapter 55

14K 1.3K 256
                                    

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumusalam!" Jawab Nesya sambil mencium tangan Tari dan Faren yang baru pulang.

"Kakak mu belum pulang?" Tanya Faren sambil mencium pucuk kepala Nesya.

"Belum!" Ucap Nesya sambil menggelengkan kepalanya dan menengok ke arah Faren sebentar lalu kembali menatap televisi.

Faren mengangguk lalu kembali mengelus rambut putri satu-satunya. Sedangkan sang istri tengah berada di kamar untuk mengganti bajunya.

Tak sengaja matanya menatap pipi sang anak yang sepertinya membengkak.

"Sayang!" Panggil Faren.

"Heum?" Gumam Nesya tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi.

Tangan Faren beralih mengelus pipi kanan putrinya.

"Ini kenapa, hm?" Tanya Faren sambil menatap wajah putrinya.

Sedangkan Nesya terkejut saat sang daddy bertanya tentang pipinya.

"Enghh..ini tadi...tadi-" ucap Nesya bingung.

Sedangkan Faren masih menatap wajah Nesya yang terlihat gugup.

"Tadi..kena bola! Heem kena bola basket tadi!" Ucap Nesya dengan cepat.

"Yakin?" Tanya Faren.

"Heum! Tadi gak sengaja kena lemparan bola basket hehehe!" Ucap Nesya dengan terkekeh kecil.

"Ya udah lain kali hati-hati, okee?" Ucap Faren yang di angguki Nesya.

Faren mengecup dahi sang putri dan mengusap lembut rambut Nesya. Tak lama Tari datang dan mereka langsung menuju meja makan untuk makan malam bersama.

♥♥♥♥♥♥

Waktu menunjukan sudah larut malam. Seorang pemuda yang baru saja kembali dari berkumpul dengan teman-temannya tengah masuk ke dalam rumah.

Saat hendak menuju ke kamar, sebuah suara membuat ia mengurungkan niatnya.

"Dari mana?" Tanya seorang pria paruh baya.

"Dari markas!" Ucap pemuda tersebut.

Pria paruh baya itu mengangguk lalu melambaikan tangannya menyuruh pemuda tersebut mendekat ke arahnya.

"Ceritain masalah adikmu kenapa dia bisa sampai gitu?!" Ucap Faren dengan datar.

Refa menghembuskan nafasnya pelan.

"Nesya di tampar sama cowok!" Ucap Refa.

"Dan kau sudah tau apa yang harus di perbuat kan?!" Ucap Faren.

Refa menganggukkan kepalanya.

"Bagus!" Ucap Faren dengan nada puas.

"Daddy minta jaga adikmu itu dan jika kau butuh bantuan bilang daddy!" Ucap Faren.

"Baik dad!"

"Ya sudah daddy ke kamar dulu! Kamu juga segera tidur besok sekolah!" Ucap Faren sambil mengusak rambut Refa.

Tak lama, Refa juga pergi menuju kamar miliknya dan segera mengistirahatkan badannya yang sudah lelah.

♥♥♥♥♥♥

Pagi hari yang sangat cerah, membuat suasana semakin mendukung untuk melihat lomba basket yang akan di laksanakan di lapangan outdoor

Saat ini Arga tengah bersiap untuk mengganti bajunya dengan jersey yang dibuat oleh kelas Ipa 2. Jadi mereka sepakat untuk membuat Jersey untuk basket dan juga voli.

NesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang