chapter 5

56.2K 3.9K 94
                                    

Sial, mereka bawa backingan- batin arga sambil memikirkan strategi untuk mengalahkan antrex.

Dua kubu ini masih tetap melanjutkan pertarungan dengan sengit, saat Feros mulai melemah datang geng motor terkuat di kota ini yaitu ROSE BLACK. Mereka langsung saja menghajar anggota Antrex.

Rose black? batin Arga. Ia heran saat melihat Rose black membantu mereka untuk mengalahkan antrex.

Sedangkan Antrex yang melihat kedatangan Rose black dan membantu Feros terkejut bukan main. Ryan semakin dibuat marah karena kedatangan rose black. Ia kemudian menyerang secara brutal dan saat ini Ryan melawan dua orang sekaligus yaitu Arga dan seseorang yang memakai buff hitam.

Ryan saat ini mendapatkan serangan beruntun dari Arga dan satu orang lagi. Karena ia merasa tidak akan menang, Ryan pergi beserta anggotanya.

"ANTREX, CABUT!" Teriaknya dan diikuti oleh anggotanya.

"Heh, jangan kabur lo!! Cemen lo!" teriak Deka dan hendak mengejar antrex tetapi keburu di tahan oleh Arga dan Refa.

"Dek, biarin aja!" ucap Refa dan Arga yang menatapnya tajam Deka.

Arga yang menyadari disampingnya ada seseorang yang termasuk anggota rose black kemudian mengucapkkan terima kasih

"Thanks udah bantu" ucap Arga dengan wajah datarnya.

"Hmm" balasnya tak kalah dingin.

"CABUT!" sambungnya.

Dan saat hendak pergi orang itu menatap ke atas lebih tepatnya ke arah kelas XI Ipa 2 dan mengangkat kedua jarinya ke atas seolah-olah  seperti hormat lalu dilemparkan kedepan dengan pelan.

Arga yang menyadari hal itu segera ikut menoleh ke atas dan melihat teman sekelasnya yang sedang memperhatikan mereka.

"Siapa?" Batin Arga.

Arga sekali lagi ikut memperhatikan teman sekelasnya. Ia bingung dengan seseorang yang di sapa oleh orang tadi.

Setelah kepergian Rose black, anak-anak Feros dan inti Feros kembali kedalam dan segera pergi ke gudang belakang sekolah atau yang biasa mereka sebut markas Feros di sekolah.

♥♥♥♥♥

Setelah kejadian tadi Nesya dan Nanda segera duduk kembali dan membicarakan kejadian barusan.

"Eh, kok rose black bisa dateng ke sini ya?" Tanya Nanda entah kepada siapa. Nesya hanya fokus ke handphonenya. Nanda yang melihat itu seketika menjadi kesal.

"Ihhh Nes, lo dengerin gue ngomong gak sih?" Kesal Nanda sambil menggoyang-goyangkan bahu Nesya.

"Ha? Apa?" Bingung nesya melihat nanda yang sedang kesal.

"Tuhkan, lo gak dengerin apa yang gue omongin"

"Hehehe, sorry-sorry. Ulangi dong pertanyaan yang tadi" ucap Nesya sambil meletakan hpnya ke laci meja.

"Itu gue heran deh, kok rose black bisa ngebantu feros ya?" Tanya Nanda

"Kebetulan lewat kali, trus ngebantu deh" jawab Nesya cuek

"Tapi kalo ngebantu, kenapa yang di bantu feros. Kenapa gak antrex?"

"Mereka di pihak feros kali"

"Loh kan bisa aja mereka berpihak sama antrex"

Nesya mengedikan kedua bahunya sambil berkata.

"Entah" ucapnya.

"Tapi kan bis-" ucapan Nanda terpotong oleh ucapan Nesya

"Tsuuutt.. ngapain sih ngomongin hal yang gak ada faedahnya sama sekali, mending kita ke kantin. Laper nih"

NesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang