chapter 61

17.8K 1.5K 802
                                    

Yang lupa alur silahkan baca chapter sebelumnya dulu 😆😂

Enjoy guyss!!

♥🔴♥🔴♥🔴♥🔴♥🔴

"DEK AWASSS!!"

Brakkk

Tubuh Arga menegang mendengar suara di seberang sana.

"Halo! Halo! Sayang! Heii!" Arga berteriak memanggil Nesya. Saat melihat apakah panggilan masih terhubung ternyata panggilan tersebut sudah terputus.

"Sialan!" Teriak Arga sambil menendang kursi di sampingnya. Arga langsung saja mengambil kunci lalu bergegas keluar.

Sedangkan Deka dan anggota Feros lainnya yang melihat Arga seperti orang panik langsung saja bertanya.

"Kemana ga?!" Tanya Deka.

"Bandung!" Ucap Arga singkat.

"Ngapain?" Tanya Panji.

"Refa sama Nesya dalam masalah, mobil mereka berdua di sabotase orang!" Ucap Arga lalu setelah itu ia pergi dan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Mereka semua terkejut mendengar ucapan Arga.

"Ikutin" Titah Deka yang diangguki semua orang.

Mereka langsung saja naik ke motornya masing-masing lalu ikut mengejar Arga yang sudah jauh di depan.

♥♥♥♥♥♥

"CEPAT KAU PANGGIL AMBULANS! Dan saya akan kesana!" Teriak Farren dengan muka yang terlihat cemas.

Sedangkan Tari yang sedari tadi menatap cemas suaminya.

"Mas-mas! Ada apa mas?" Tanya Tari dengan cemas.

Farren hanya menatap Tari dengan tatapan sendu miliknya. Ia tanpa kata memeluk tubuh sang istri.

"Refa dan Nesya-" ucap Farren menggantung.

"Mereka berdua kenapa mas? Mereka baik-baik aja kan? Mas jawab!" Desak Tari yang semakin merasakan perasaan yang membuat hatinya gusar.

Farren terdiam.

Ia memejamkan matanya.

Sungguh! Sedari tadi dirinya mencoba menahan tangis. Ayah mana yang tidak menangis di saat anaknya sedang terkena musibah. Dan Farren mencoba menahan air matanya yang hendak menetes.

"Mereka kecelakaan sayang!" Ucap Farren dengan suara serak yang menandakan dirinya menahan tangis.

Deg

"Gak! Mas bohong! Mas pasti bohong kan?! Mereka berdua baru liburan mas! Mereka udah janji bakal pulang mas! Refaa! Nesyaa" Teriak Tari sambil menangis terisak.

"Hei! Sayang! Tenang!" Ucap Farren sambil menenangkan Tari yang histeris di pelukannya.

"Mas pasti bohong kan hiks! Refaa..! Nesya...! me-mereka pasti baik-baik aja kan mas!" Rancau Tari sambil memukul dada bidang Farren.

Farren semakin mengeratkan pelukannya terhadap sang istri. Tanpa ia sadari air matanya menetes.

"Mereka baik kan ma..ss..!" Ucap Tari dengan lirih.

Dan

Brughh

Tak lama, tubuh Tari ambruk di pelukan Farren.

"Sayang! Hey! Bangun!" Ucap Farren menepuk pipi sang istri.

Tanpa berlama-lama lagi, Farren membopong tubuh sang istri dan menyuruh assistennya untuk memanggilkan dokter keluarga Prawira.

NesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang