chapter 18

41.7K 2.9K 151
                                    

Rumah sakit, Bangunan yang di persiapkan untuk orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Saat ini sama dengan nesya yang tengah tertidur di salah satu ruangan di bangunan tersebut. Tentang penjelasan dokter, nesya mengeluarkan banyak darah sehingga membuatnya lemas dan pingsan. Karena jahitannya yang belum mengering dan kembali mendapatkan pukulan sehingga membuat jahitan tersebut lepas dan akhirnya mengelurkan darah. Nesya yang tengah tersadar saat ini sedang mendapatkan sebuah ceramah dari seseorang. Siapa lagi kalo bukan keyno dkk?

"Dek, lo itu harusnya tadi jangan ikut, Gini kan akibatnya! Lo kalo dibilangin itu gak usah ngeyel deh. Kalo ada apa-apa sama lo gue juga ikut khawatir dek! Coba sekali aja pikirin keadaan lo" omel keyno. Nesya yang mendengar omelan keyno hanya menundukan kepalanya.

Sedangkan di sisi lain, bagas dan firgo tengah memotongkan apel untuk nesya. Ia tidak ikut menasehati nesya, biarlah keyno saja karena nesya hanya sedikit patuh dengan keyno. Ingat ya! Hanya sedikit. Selebihnya ya keras kepala.

Bagas segera menghampiri dua orang yang tengah bersitegang tersebut sambil membawa sepiring apel ditangannya.

"Udahlah key, lo nggak lihat nesya yang udah nangis itu" ucap bagas sambil menunjuk nesya yang sedang menundukan kepalanya sambil sesekali mengusap air matanya yang menetes. Gadis tersebut sepertinya merasa bersalah telah membuat abang angkatnya tersebut khawatir.

"Huftt..." keyno menghela nafasnya sambil mengusap wajahnya kasar. Dan tak lama kemudian, ia memeluk nesya. "Maaf" gumam nesya yang dapat di dengar oleh keyno.

"Ya udah, maafin abang juga ya. Tapi lain kali inget jangan kayak gini lagi oke?" Ucap keyno sambil menghapus air mata nesya. Nesya hanya mengangguk.

Brakk

Pintu ruang rawat nesya terbuka dengan tidak santainya. Sedangkan orang yang telah membuka hanya cengengesan sambil menggaruk kepala belakangnya yang pastinya tidak gatal.

"Lo ngapain banting pintu segala sih ka" kesal firgo. Karena ia yang sedang bermain handphone lalu terkejut bukan main saat mendengar suara pintu yang dibanting akibat ulah eka.

"Heheh..sorry deh karena gue refleks" ucap eka tak jelas.

"Huh! Refleks apaan kaya gitu" sindir bagas karena alasan anehnya.

Eka hanya mengedikan bahunya acuh, ia berjalan ke arah nesya yang sedang memakan buah apelnya dan disampingnya terdapat keyno.

"Gimana keadaan lo dek? Makannya kalo dibilangin jangan ngeyel dong. Masih sakit juga" ucap eka sambil mengelus kepala nesya. Nesya hanya mendengus kesal karena ia mendapatkan cerama yang sama persis seperti keyno ucapkan.

"Bang, lo mau nanya apa mau ceramah lagi?" Ucap nesya.

Eka memiting kepala nesya dan memberinya jitakan yang kecil "kualat ya lo! Gue ini khawatir sama keadaan lo tau gak. Sini gue jitak lo"

Nesya hanya meringis dan cengengesan. Ia segera meminta maaf dan tak lama eka melepaskan kepalanya. Gadis tersebut segera melanjutkan memakan apelnya.

"Oh iy nes, gue lihat-lihat lo makin deket aja nih sama arga" ucap bagas. Nesya yang mendengar ucapan bagas pipinya langsung terasa panas.

"Aduh..duh..angel pake blush on ya, kok pipinya merah" goda firgo.

"Wehh dah besar lo dek. Ciee..cie.." ucap eka.

"Apaan sih. Nesya itu cuma temenan ya sama arga, dan bang eka, gue emang udah besar kalik!" ucap nesya ketus sambil menutupi pipinya yang merah. Mereka semua tertawa melihat tingkah nesya yang salting kecuali keyno. Laki-laki tersebut hanya tersenyum sambil mengelus kepala nesya sayang.

"Dek, kalo lo sakit gara-gara cowok bilang ya sama abang. Gue gak mau lo sakit cuma gara-gara cowok dek" ucap keyno sambil tetap mengelus kepala nesya. Nesya yang tadinya kesal menjadi terharu setelah mendengar ucapan keyno.

"Iya dek, lo kalo disakitin gue sama yang lainnya bakalan ngabisin tu cowok karna dah buat lo sakit" ucap firgo yang diangguki oleh bagas dan eka. Nesya makin merasa terharu. Ia beruntung memiliki seorang kakak yang sangat perhatian walaupun tidak sedarah. Tak terasa setetes air mata nesya meluncur kebawah.

"Nesya sayang kalian semua..nesya beruntung deh punya abang kaya kalian semua. Makasih udah sayang nesya" ucap nesya tulus dan langsung dipeluk oleh keyno. Tak lama firgo, eka dan bagas ikut memeluk mereka. Air mata nesya yang turun pun semakin deras. Ia sayang terhadap mereka yang telah nesya anggap oleh kakak kandung nesya.

Makasih tuhan, nesya bersyukur punya kakak seperti mereka berempat. Nesya berharap semoga kita tetap bersatu sampai tua nanti ~batin nesya

♥♥♥♥♥♥

Sedangkan ditempat lain, seorang laki-laki sedang melihat foto seorang bayi perempuan. Ia sangat rindu terhadap adik kecilnya itu. Karena kejadian 17 tahun yang lalu, membuat ia kehilangan seorang adik perempuannya. Ia hanya bisa menggendong dan melihat wajahnya sebentar saat itu. Itu pun saat adiknya baru lahir.

Namun, karena kelalaian keluarga mereka dalam menjaga adik kecilnya. Mereka harus merasakan apa itu kehilangan. Adik perempuannya dibawa kabur oleh salah satu suster gadungan di rumah sakit yang ternyata salah satu musuh bisnis ayah dia.

"Dek, abang rindu sama adek kecil abang. Kamu dimana sayang?" Ucapnya dengan nada sendu sambil membelai foto tersebut.

♥●♥●♥●♥●♥●

Hai, hai, haiiii

Update lagi nih

Yuk buruan dibaca dan jangan lupa diberi bintangnya ya:D

Nanti kalo yang beri bintang banyak, saya update doubel deh

Dan jangan lupa follow akun saya gaes

TERIMA KASIH

SELAMAT MEMBACA SEMUA


Next~

NesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang