chapter 21

36.8K 2.5K 45
                                    

Pagi hari ini cuaca terasa amat sangat dingin. Pagi-pagi sekali, nesya telah bersiap-siap untuk sekolah. Setelah selesai ia pergi kebawah untuk sarapan. Suasana dirumah nesya tetap tidak berubah atau lebih tepatnya sepi dan sunyi. Nesya tersenyum miris membayangkan nasib dirinya yang buruk ini.

Saat sampai di ruang makan ia melihat bi inah yang sedang menata meja makan. Ku sapa bi inah dan setelah itu duduk di kursi. "Non mau sarapan pake naon?" Tanya bi inah.

"Roti pake selai coklat kacang sama susu coklat aja bi" ucap nesya. Setelah mengoleskan selai ke roti bi inah membuatkan susu untuk nonanya itu.

"Ini dihabisin ya non, bibi mau kebelakang dulu ya non" pamit bi inah yang ku balas dengan anggukan kepala sambil meminum susu. Setelah selesai menghabiskan ia segera berangkat. Hari ini nesya berniat untuk membawa motornya.

Setelah menempuh selama 15 menit ia memarkirkan motornya di warung kopi di belakang sekolah.

"Pak tejo!" Panggil nesya seraya masuk ke warung dan melihat seorang pria paruh baya sedang membuat kopi.

"Apa neng? Tumben pagi banget datengnya?" Tanya pak tejo. Nesya hanya cengengesan. "Sekali-kali jadi anak rajin" jawab nesya asal. Pak tejo hanya geleng-geleng kepala. Sudah biasa gadis tersebut nongkrong disini bersama anak geng motor lainnya, padahal dia perempuan sendiri di antara mereka.

"Ada apa tadi manggil bapak?"

"Nesya titip motor nesya pak. Tuh di depan!" Ucap nesya sambil menunjuk motornya. Pak tejo mengernyitkan dahinya.

"Gak kejauhan neng? Neng kan sekolahnya di sma galaksi neng?" Tanya pak tejo.

"Nesya dah pindah pak, nesya sekarang di sma garuda bakti. Itu yang depan ini!" Jelas nesya.

"Loh udah pindah?" Nesya mengangguk.

"Makannya itu pak nesya mau jadi anak rajin sebentar di sekolah ini" sambungnya.

"Aduh neng dulunya aja suka bolos kok sekarang rajin sih hahaha" ucap pak tejo. Saat masih sekolah di sma galaksi nesya adalah sosok perempuan yang badgirl dan suka membolos di warung kopi pak tejo ini.

"Kan cuma sebentar pak. Ya udah kalo gitu nesya masuk dulu pak, assalamualaikum!" Ucapnya.

"Waalaikumsalam" jawab pak tejo sambil menggelengkan kepalanya melihat nesya yang berjalan menuju ke sekolah.

♥♥♥♥♥♥

Arga memasuki kelas dan segera duduk di samping nesya yang sedang menulis sambil mendengarkan lagu menggunakan earphonenya. Nesya yang asik mendengarkan lagu tidak mengetahui kalo arga datang dan memperhatikan dirinya.

Arga hanya memandang geli ke arah nesya yang mengangguk-anggukan kepalanya dengan rambutnya yang sengaja nesya gerai selalu berjatuhan menutupi wajahnya. Arga yang melihat itu tanpa sadar tangannya mengambil helaian rambut nesya dan menyelipkan di belakang telingan nesya.

Nesya yang mendapatkan perilaku seperti itu terkejut dan langsung menolehkan kepalanya kesamping. Ia mendapati arga yang tengah ikut menatapnya juga. Lah sejak kapan nih orang disini? -batin nesya.

"Sejak kapan kak arga disini?" Tanya nesya sambil melepas earphonenya. Arga hanya mengedikan bahunya dengan wajahnya yang tetap datar dan selanjutnya ia memainkan handphonenya.

"Idih jadi batu beneran tau rasa" gumam nesya yang masih di dengar oleh arga.

"Gue denger" ucap arga tanpa menoleh ke arah nesya. Arga masih tetap memainkan handphonenya. Tak berselang lama bel pelajaran segera berbunyi dan guru pengampu jam pelajaran pertama segera memasuki ruang kelas XI Ipa 2.

Kringg...kringgg

"Baiklah kalo begitu kita lanjutkan minggu depan. Silahkan beristirahat anak-anak" ucap guru mata pelajaran geografi. Semua siswa yang sudah diperolehkan untuk beristirahat segera menghamburkan dirinya keluar kelas.

Setelah itu refa dan deka memasuki ruang kelas arga untuk mengjak temannya itu ke kantin. "Hai nesyaa" sapa deka yang dibalas senyuman oleh nesya.

"Ga! Kantin kuy" ajak deka.

"Nes kantin yuk!" Ajak nanda yang baru menghampiri nesya.

"Weh, weh, wehh! Mak lampir datang" ucap deka mengejek nanda. Nanda yang tak terima langsung menatap sinis deka.

Brukk

Tak segan-segan nanda menginjak kaki deka yang membuat deka refleks mengangkat kakinya dan berteriak kesakitan. Walaupun dirinya menggunakan sepatu tapi jika menginjaknya dengan tenaga dan ditekan kuat ya lumayan nyut-nyutan.

"Anjirrrr... sakit bego kaki guee" ucap deka sambil menonyor kepala nanda. Nanda balas memukul lengan deka.

"Siap suruh lo ngatain gue mak lampir! Hah!" Ketus nanda. Deka dengan semangat membalas ucapan nanda. Sedangkan refa, dan nesya memutar bola matanya dengan jengah melihat dua orang yang selalu ribut. Arga hanya diam dengan wajah datarnya. Melihat tidak ada tanda-tanda untuk berentih, arga menarik tangan nesya keluar kelas untuk kekantin yang diikuti oleh refa.

Nesya terkejut dengan tarikan tangan arga. Dirinya melamun sambil menenangkan dirinya yang jantungnya mulai berdetak cepat. Arga dan nesya yang bergandengan tangan disepanjang koridor sekolah menuju kantin menjadi pusat perhatian para siswa. Sedangkan refa hanya tersenyum kecil melihat dua orang yang saling bergandengan tangan di depannya itu.

Sesampainya dikantin arga menuju meja pojok belakang yang kosong. Arga menarik tangan nesya untuk duduk. "Makan?" Tanya arga dengan singkat.

Nesya yang paham langsung menjawab "nasi goreng aja sama es jeruk" ucapnya.

"Gue pe-" ucap refa yang langsung dipotong oleh arga.

"Beli sendiri" ucap arga dan langsung memesan makanan. Refa yang mendengar itu hanya berdecak sambil menggerutu. Nesya yang melihat itu hanya tertawa senang. tak lama deka dan nanda datang dengan muka kesal.

"Ninggalin gue lo" ucap nanda sambil mendudukan dirinya disamping nesya. Tak lama arga membawa pesanan nesya. Deka yang melihat hal tersebut heboh bukan main.

"Wahhh seorang leader feros rela memesankan makanannuntuk seorang gadis" ucap deka dengan hebohnya.

"Bacot" arga segera memberikan pesanan nesya yang langsung diterima nesya tak lupa ucapan terima kasihnya. Mereka saat ini tengah makan sambil diselingi pembicaraan.

"Gimana panji?" Tanya refa kepada deka.

"Gak papa udah lumayan sembuh" ucap deka.

"Lah panji kenapa woy?" Tanya nanda.

"Dihajar rose black diem-diem" ucap deka

"Uhuk..uhukk..uhukk" nesya tersedak mendengar ucapan deka. Ia segera meminum es jeruknya.

"Lah kenapa dihajar diem-diem?" Tanya nanda yang mulai kepo.

"Entahlah, rose black emang sialan! Beraninya cuma diem-diem. Pengecut tau gak!" Ucap deka menggebu-gebu tanpa mengetahui kalo ada seseorang yang sedang dilanda kemarahan.

Brakk

Nesya menggebrak meja dan menatap tajam deka. Dirinya marah karena rose black telah dihina. Bukannya feros yang menghajar temannya itu diam-diam mengingat ucapan salah satu anggota rose black kemarin malam.

"Asal kakak tau ya! Rose black gak akan ngelakuin hal sepicik itu. GAK ADA UNTUNGNYA kalo rose black nglakui hal seperti itu" ucap nesya sambil menunjuk deka. Semua orang bingung melihat nesya marah setelah mendengar ucapan deka.

♥●♥●♥●♥●♥●

Haiii...

Update nihh wkwkwk

Oh iya mau tanya saya kalo mau update pemeran tokoh nesya dan lainnya gimana? Tapi itu pemikiran saya lho hehehe.

Kalo gak mau juga gak papa kok. Yang penting bintangnya gaes sama yang belum follow segera follow akun saya;)

TERIMA KASIH

SELAMAT MEMBACA

Next~

NesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang